Napak Tilas Pendidikan Pierre Tendean di Kota Semarang: Alumni SMAN 1 Semarang

Saat ini sekolah SMA/B Semarang lebih dikenal dengan nama SMAN 1 Semarang. 

Selasa, 03 Oktober 2023 | 12:10 WIB - Langkah
Penulis: - . Editor: Muyassaroh

Pierre Andies Tendean merupakan salah satu pahlawan revolusi Indonesia  yang gugur saat peristiwa Gerakan 30 September 1965. Pria yang mempunyai darah Prancis dari sang ibu tersebut ternyata pernah meninggalkan napak tilas selama bersekolah di Kota Semarang.

Sebelum melanjutkan pendidikan di Kota Semarang, pria berdarah Prancis tersebut menamatkan pendidikan masa kanak-kanak pada tahun 1945/1946 dan sekolah dasar di Sekolah Rakyat Botton Magelang pada tahun 1951. Di kota inilah ia pertama kalinya mengenal Partai Komunis Indonesia (PKI).

BERITA TERKAIT:
Menengok Rumah Peninggalan Pierre Tendean di Kota Lumpia yang Kini Berubah Menjadi Kantor Pastoral
Napak Tilas Pendidikan Pierre Tendean di Kota Semarang: Alumni SMAN 1 Semarang
Rukmini Butuh 7 Tahun Untuk Move On Usai Ditinggal Pergi Selamanya Oleh Pierre Tendean
Maut Pisahkan Cinta Pierre Tendean dan Rukmini, Berakhir Kandas Akibat G30S PKI
Kisah Pilu Pierre Tendean, Gugur dalam Peristiwa Berdarah G30S Sebelum Penuhi Janji Rayakan Ulangtahun Sang Ibu 

Diceritakan dalam sebuah buku yang berjudul "Sang Patriot Kisah Seorang Pahlwan Revolusi Biografi Tendean" yang ditulis oleh Abies Besman dkk pada tahun 1948, saat pemberontakan Madiun pecah, gerombolan PKI merampok rumah keluarga Pierre sekaligus menculik sang ayah.

Namun sang ayah berhasil melarikan diri saat peristiwa penculikan terjadi sehingga membuat kakinya terkena tembakan peluru dan membuatnya pincang seumur hidup. Setelah peristiwa itu terjadi, Kemudian pada tahun 1952 Pierre sekeluarga pindah ke Semarang untuk mengobati luka tembak di bagian kaki sang ayah.

Pada tahun yang sama, Pemuda kelahiran Jakarta, 21 Februari 1939 itu lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Semarang nomor 134. Bangunan sekolah tersebut saat ini tidak difungsikan kembali dan dialihkan menjadi Gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Fakta yang menarik adalah selain Pierre Tendean, Jendral Anumerta Ahmad Yani seorang perwira tinggi Angkatan Darat juga merupakan alumnus dari SMP Negeri 1 Semarang. Dalam peristiwa G30S PKI, keduanya gugur di Lubang Buaya. 

Saat duduk dibangku SMP Pierre merupakan anak yang gemar berolahraga, salah satunya atletik. Ia selalu diperhitungkan menjadi andalan dalam kompetisi lomba lari estafet mewakili sekolahnya.
 
Pernah saat perlombaan, Pierre mengalami cedera yang disebebkan otot pahanya tertarik, Padahal perlombaan tersebut sangat menentukan. Hasilnya tim mereka gagal memboyong gelar juara.   

 

Dalam hal pelajaran, pria yang akrab disapa ‘Pierre’ itu tergolong siswa biasa-biasa saja. Kebanyakan mata pelajaran yang dikuasainya yaitu ilmu eksak salah satunya Aljabar.

Pada tahun pada tahun 1955 – 1958, Pierre melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Atas bagian B (SMA/B) Semarang, yang berlokasi di Jalan Taman Mentri Superno Nomor 1, Mugassari, Semarang Selatan. 

Siswa-siswi setamat SMA/B diarahkan untuk melanjutkan studi ke bidang kedokteran, Teknik, atau ilmu pasti lainnya. Saat ini sekolah SMA/B Semarang lebih dikenal dengan nama SMAN 1 Semarang. 

Pada saat Pierre masih bersekolah di SMA tersebut, SMA/B dibagi menjadi dua yang menempati kompleks Gedung yang sama yaitu B1 dan B2. Pierre merupakan siswa SMA B1 dan ditempatkan di kelas 1-5 hingga lulus SMA. 

Pierre lulus dari SMA/B dengan hasil ujian rata-rata baik. Berdasarkan nilai yang didapatkan, Piere sangat mahir pada pelajaran Aljabar, Ilmu Ukur, dan Bahasa Inggris, yang masing-masing  mendapatkan angka 9 di ijazah kelulusan SMA-nya. Untuk mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Jerman, Bahasa Indonesia, Fisika, Biologi, dan Ilmu Alam mendapat angka 7.

Namun, Pierre pernah mendapatkan angka 6 untuk mata pelajaran Kimia dan Geografi. Tak hanya itu, angka 5 pun pernah ia dapatkan semasa SMA untuk mata pelajaran ilmu tata buku. Hal tersebut disebabkan karena ia tidak menikmati pelajaran tersebut semasa sekolah.

Meskipun saat sekolah Pierre dikenal sebagai bintang lapangan sekaligus menonjol di bidang olah raga, dalam ijazah kelulusannya untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani tergolong sedang dengan angka rata-rata 7.*

*Penulis: wartawan magang KUASAKATACOM Rahardian Haikal R

***

tags: #pierre tendean #gerakan 30 september #pki #kota semarang #sman 1 semarang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI