Mengenal Dasiyah alias Jeng Yah, 'Gadis Kretek' dengan Kisah Cinta yang Tragis
Tokoh utama dalam serial 'Gadis Kretek' ini adalah Dasiyah alias Jeng Yah yang diperankan langsung oleh aktris Indonesia, Dian Sastrowardoyo.
Rabu, 22 November 2023 | 16:12 WIB - Layar
Penulis:
. Editor: Muyassaroh
SERIAL Gadis Kretek saat ini menjadi serial terfavorit di saluran streaming film Netflix karena dinilai mempunyai alur cerita yang bagus dan menarik. Hal ini salah satunya tak lepas dari karakter utama dalam serial tersebut, yakni Dasiyah alias Jeng Yah.
Serial ini menceritakan tentang warisan pabrik kretek yang dilatarbelakangi tahun 60-an. Tokoh utama dalam serial 'Gadis Kretek' ini adalah Dasiyah alias Jeng Yah yang diperankan langsung oleh aktris Indonesia, Dian Sastrowardoyo.
BERITA TERKAIT:
Mengenal Dasiyah alias Jeng Yah, 'Gadis Kretek' dengan Kisah Cinta yang Tragis
Diadaptasi dari Novel hingga Jadi Film Serial Gadis Kretek, Penulis Terinspirasi Bisnis Keluarganya
Suka Serial Gadis Kretek? Ini Tiga Rekomendasi Film Serupa tentang Kisah Cinta Berlatar Sejarah
Serial Gadis Kretek Jadi Topik Hangat, Simak Sinopsis dari Sejarah Rokok Berbalut Romansa
Jumlah Kunjungan di Museum Kretek di Kudus Naik Drastis Usai Penayangan Serial 'Gadis Kretek'
Perlu diketahui asal usul nama Jeng Yah terinspirasi dari nama ibu sang penulis sebab ibunya mempunyai nama belakang bernada Yah yang merupakan sematan pada setiap anggota perempuan di keluarga penulis itu.
Dasiyah atau Jeng Yah merupakan salah satu putri dari pengusaha kretek ‘Merdeka’ yang bernama Idroes Moeria. Ayahnya menganggap kelahiran Jeng Yah merupakan semesta baru di hidupnya, terlebih putri pertamanya itu tumbuh menjadi gadis cantik dan cerdas.
Idroes Moeria dan sang istri, Roemaisa, sebenarnya melarang Jeng Yah untuk terlibat dalam industri kretek sebab statusnya sebagai seorang perempuan. Mereka menginginkan Dasiyah untuk bertingkah laku layaknya ‘perempuan’ pada umumnya, seperti penurut,pandai mengurus dapur, berdandan, mengurus suami, cakap dalam pekerjaan domestik, dan menghasilkan keturunan.
Namun, kecintaan Dasiyah pada kretek yang begitu besar membuatnya terus terlibat dalam indutri kretek milik sang ayah.
Ia juga pernah diramal di minggu pertama kelahirannya, bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi pion penting dalam kemenangan ayahnya melawan saingan terberatnya, Soedjagad. Oleh karena itu, Idroes tak pernah lepas mengawasi sang putri.
Kehidupannya hanya berputar pada bisnis kretek yang dijalankan oleh sang ayah. Setiap hari, ia bergaul dengan para pelinting, tak lupa bermain juga dengan cengkih dan tembakau.
Tidak dapat disangka, karena sering dekat dengan mereka, bakat yang ada di dalam diri Dasiyah tumbuh secara alami sehingga membuat dirinya memiliki ambisi untuk menjadi peracik saus kretek. Ia bahkan sudah pandai meracik saus kretek sejak berusia 10 tahun.
Idroes selalu mengatakan bahwa tingwe buatan putrinya jauh lebih enak ketimbang rokok mana pun. Namun, Jeng Yah tidak pernah puas dengan racikannya tersebut, ia selalu memikirkan inovasi menemukan trobosan baru untuk bisnis ayahnya.
Peracikan saus kretek ini dapat mempertahankan keunggulan kretek ‘Merdeka’ milik ayahnya dan dapat mengalahkan kretek ‘Proklamasi’ milik Soedjagad.
Bakat yang dimiliki oleh Dasiyah dalam meracik saus kretek ini diketahui langsung oleh Soeraja, seorang yang diselamatkan dan diangkat menjadi pegawai oleh Idroes di prusahaan kreteknya.
Selain itu, ia ternyata jatuh cinta dengan Dasiyah. Begitu pula dengan Dasiyah yang menganggap hanya Soerajalah yang dapat memahami dirinya.
Soeraja pun kemudian diangkat menjadi partner Dasiyah dalam meracik saus meski harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Perjuangan Jeng Yah dan Soeraja terpaksa harus terhanti lantaran keluarga Idroes dituduh sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Jeng Yah dan ayahnya kemudian ditangkap oleh militer sedangkan sang ibu, Roemaisa, dan adiknya, Rukayah, dibiarkan bebas.
Setelah sekian lama ditahan oleh militer, Jeng Yah kembali seorang diri sedangkan Idroes menghilang dan tak pernah kembali. Setelah peristiwa penangkapan tersebut, kehidupan Dasiyah dan keluarganya berubah drastis.
Mereka harus menyembunyikan identitasnya sebagai keluarga eks tahanan politik (TAPOL) yaitu dengan cara membuka usaha atas nama orang lain supaya tidak mudah untuk dilacak. Hal tersebut membuat mereka saling menjaga karena ketakutan sampai tidak mudah percaya kepada orang lain.
Peristiwa yang dialami oleh Dasiyah dan keluarganya merupakan kenyataan yang terjadi pada orang-orang yang dianggap terlibat sebagai simpatisan PKI, terbukti maupun tidak.
Di bagian akhir nantinya terungkap, Dasiyah dan keluarganya adalah korban kejahatan dari saingannya sendiri, Soedjagad. Laki-laki yang pernah jatuh cinta pada Roemaisa ini menitipkan nama Idroes serta Dasiyah kepada TNI supaya ditangkap sebagai pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI).
Strategi licik yang dilakukannya mempunyai tujuan yaitu merebut kepopouleran merk kretek dengan menghancurkan satu generasi.
*Ditulis oleh wartawan magang KUASAKATACOM: Rahardian Haikal Rakhman
tags: #gadis kretek #dian sastrowardoyo #jeng yah #netflix
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Pemkab Sragen Raih Tiga Besar Kabupaten Terinovatif dalam Penghargaan IGA 2024
07 Desember 2024
KONI Kota Semarang Dorong IOCO Lebih Efektif Gunakan Anggaran
07 Desember 2024
Pemkot akan Segera Hitung UMK Kota Semarang 2025
07 Desember 2024
“Sweet Seventeen”, LKPP Terus Bertransformasi untuk Meningkatkan Kinerja
07 Desember 2024
PSIS Semarang Tahan Imbang Borneo FC dalam Lanjutan Liga 1
07 Desember 2024
DPR Usulkan STNK dan SIM Berlaku Seumur Hidup, Benny: Jangan Bebani Rakyat
07 Desember 2024
Rekapitulasi Suara Pilwalkot Semarang versi KPU Berakhir, Agustin-Iswar Unggul dari Yoyok-Joko
06 Desember 2024
Cewek Ini Ngaku Dokter Kecantikan, Ternyata Sarjana Perikanan
06 Desember 2024
Polres Semarang Gelar Rekonstruksi Kasus Pencabulan Anak
06 Desember 2024
Pria Disabilitas Jadi Tersangka Pelecehan, Warganet : Apakah Agus Punya Ilmu Hipnotis?
06 Desember 2024
Pasca Terpenjara Tiga Tahun, Napi Teroris Perempuan di Semarang Akhirnya Bebas
06 Desember 2024