Film Tersedih Sepanjang Sejarah Studio Ghibli, Grave of The Fireflies Buat Penonton Menangis Pilu
Minggu, 13 Oktober 2024 | 09:46 WIB - Layar
Penulis:
. Editor: Kuaka
Berbeda dengan film Studio Ghibli lainnya yang bernuansa fantasi dengan akhir bahagia, film berlatar belakang perang dunia II di Kobe, Jepang berjudul Grave of The Fireflies (Hotaru no Haka) diadaptasi dari cerita karya Ayuki Nosaka yang tayang pada tahun 1988 ini memberikan suasana berbeda 180°.
Berfokus pada dua karakter kakak beradik bernama Seita dan Setsuko, film satu ini benar benar membawa para penonton untuk masuk dalam cerita perjalanan bertahan hidup kedua tokoh ini hingga akhir hayat.
BERITA TERKAIT:
Direktur Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja di Brebes Ditangkap Polda Jateng atas Dugaan TPPO dan Penipuan
#KaburAjaDulu Masih Tren di Indonesia, Bintang Purnomo: Dilihat Dulu Targetnya
Salju Lebat Terjang Jepang, Empat Orang Tewas
Proyek G-Can Jepang Berhasil Bebaskan Tokyo dari Banjir Dahsyat
Pria Indonesia Ini Jadi Supir Bus Asing Pertama di Jepang
film dibuka dengan serangan udara tentara amerika yang membumihanguskan tempat tinggal Seita dan Setsuko dan mengharuskan mereka mengungsi bersama ibunya. Namun di tengah perjalanan, mereka berpisah dengan ibunya.
Banyak lika liku perjalanan yang dirasakan oleh Seita dan adiknya Setsuko. Mulai dari kabar tewasnya sang ibu, berusaha bertahan ditengah situasi perang di sebuah gubuk kecil seperti goa tempat persembunyian mereka. Sang kakak Seita yang umurnya 14 tahun benar benar dipaksa untuk dewasa menghadapi situasi perang hingga kematian adiknya.
Suasana peperangan yang begitu mengerikan tergambar dengan sangat jelas di sepanjang film ini. Adegan adegan seperti mayat yang berhamburan, kelaparan, gedung gedung yang rata dengan tanah, hingga kekerasan banyak ditampilkan. Namun tidak hanya menceritakan kesedihan secara terus menerus, adegan kasih sayang dan candaan ringan antara kakak beradik ini juga terselip di beberapa adegannya.
Ayuki Nosaka, sang penulis benar benar menggambarkan cerita ini dengan sederhana dan sarat makna. Tidak banyak dialog yang ditampilkan dari karakter, namun rasa yang disalurkan kepada para penonton benar benar tersampaikan dengan sangat baik.
Isao Takahata, sang sutradara dari film ini benar benar mampu menyajikan animasi realistis yang cukup membuat sesak dan meninggalkan kesan tersendiri bagi para penonton. Tak ayal, animasi ini disebut sebut sebagai animasi tersedih sepanjang sejarah perfilman Studio Ghibli.
*** Ditulis oleh wartawan magang Kuasakata Asa Heka
***tags: #jepang #film #perang dunia ii #grave of the fireflies
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Cek Kesehatan Sebelum Dilantik, Dokter Nyatakan Kondisi Gus Yasin Prima
19 Februari 2025

MPR RI Lantik 7 Anggota PAW Masa Jabatan 2024-2029
19 Februari 2025

Mbak Ita Ditahan Selama 20 Hari di Rutan KPK
19 Februari 2025

Usai Jalani Pemeriksaan KPK, Mbak Ita Kenakan Rompi Oranye
19 Februari 2025

Polda Jateng Ungkap Puluhan Warga Brebes Jadi Korban Perdagangan Orang, Kerugian Rp 450 Juta
19 Februari 2025

Anak di Jomblang Semarang Bunuh Ibunya, Sang Bapak: Ketangkap, Langsung Dimassa Aja!
19 Februari 2025

Prabowo Resmi Lantik Brian Yuliarto Jadi Mendikti Saintek Gantikan Satryo Soemantri
19 Februari 2025

Sadis! Seorang Anak di Jomblang Semarang Bunuh Ibunya
19 Februari 2025

Seorang Waria di Medan Ditangkap Usai Bawa Kabur dan Menjual Motor Tetangga
19 Februari 2025