Perbedaan Bahasa Tak Halangi Keharmonisan Rumah Tangga Atiek CB di Amerika

Atiek Prasetyawati, yang lebih dikenal sebagai Atiek CB, adalah penyanyi legendaris Indonesia yang sukses meniti karier di dunia hiburan. Namun, di luar panggung, kehidupan pribadi Atiek juga menarik perhatian banyak orang. Setelah lebih dari 20 tahun menikah dengan Laurence Smith, seorang pria asal Amerika Serikat, Atiek mengungkapkan hal yang cukup mengejutkan: meskipun tinggal di luar negeri, ia tidak fasih berbahasa Inggris.

Hal tersebut Atiek ungkapkan dalam sebuah wawancara yang diadakan dalam konten Youtube KOLAM IKAN MEDIA, yang dipandu oleh rekan sesama penyanyi, Nicky Astria. Dengan logat bahasa Jawa yang khas, Atiek mengatakan, “Nggak bisa bahasa Inggris,” membuat banyak orang terkejut mengingat ia telah lama tinggal di luar negeri.

BERITA TERKAIT:
Perbedaan Bahasa Tak Halangi Keharmonisan Rumah Tangga Atiek CB di Amerika

Namun, meski perbedaan bahasa menjadi tantangan tersendiri, hal tersebut tidak menghalangi keharmonisan rumah tangga Atiek dengan Laurence. Bahkan, mereka telah dikaruniai dua orang anak perempuan yang kini tumbuh dengan dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Saat Nicky Astria bertanya bagaimana cara Atiek berkomunikasi dengan suami dan anak-anaknya, Atiek menjelaskan bahwa bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa utama mereka dalam berinteraksi sehari-hari. “Suamiku makin lancar bahasa Indonesia, anakku juga. Aku, bahasa Jawa ku justru makin lancar di Amerika. Begitu aja beneran,” ungkap Atiek dengan ceria.

“Ya kalau sekadar nanya suami mau makan apa, pesan ke restoran, ya bisa. Tapi kalau udah ngobrol yang komunikasinya susah tuh ya nggak bisa,” lanjut Atiek dengan jujur. 

Dalam hal ini, Atiek menunjukkan bahwa meskipun ada hambatan dalam berkomunikasi akibat perbedaan bahasa, hal tersebut tidak menghalangi mereka untuk membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia. 

Dengan cerita ini, Atiek CB memberikan contoh bahwa dalam hubungan, perbedaan bukanlah halangan, melainkan bagian dari perjalanan yang bisa dijalani dengan penuh kasih dan saling pengertian.

Ditulis oleh wartawan magang Kuasakata Prima Fauzani