Profil Ryan Adriandhy, Komika yang Sukses Sutradarai JUMBO

KUASAKATACOM, SOLO- Ryan Adriandhy dikenal pertama kali sebagai komika setelah memenangkan kompetisi stand up comedy Indonesia (SUCI) musim pertama pada tahun 2011. Kariernya di dunia hiburan semakin melesat saat tampil di web series Malam Minggu Miko yang diproduksi oleh Raditya Dika. 

Beranjak dari dunia komedi dan akting, Ryan memutuskan menekuni dunia animasi. Ia meraih gelar Master of Fine Arts (MFA) di bidang Film dan Animasi dari Rochester Institute of Technology, Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT:
Selama Dua Pekan, Film "Jumbo" Ditonton Tiga Juta Orang
Profil Ryan Adriandhy, Komika yang Sukses Sutradarai JUMBO
Film Animasi "Jumbo" Berhasil Tarik Satu Juta Penonton Dalam Seminggu
Ulasan Jumbo: Petualangan Penuh Warna

Film pendek tugas akhirnya, berjudul Prognosis, berhasil meraih Piala Citra 2020 untuk kategori Film Animasi Pendek.

Kini, melalui Visinema Animation, Ryan berkomitmen menghadirkan film-film animasi yang tak hanya menghibur, tapi juga mendidik. Jumbo menjadi debut panjangnya sebagai sutradara animasi — dan langsung mencetak sejarah.

Ryan Adriandhy yang merupakan keturunan Tionghoa tumbuh besar di ibu kota. Sejak kecil tepatnya di tahun 1996, Ryan sudah jatuh cinta pada dunia animasi. Sayangnya masa kecilnya tidak selalu bahagia. 

Sebab Ryan sempat menjadi korban bullying saat di sekolah. Meski begitu, Ryan tak lupa rasa cintanya pada dunia animasi. Sampai akhirnya di tahun 2015, Ryan sekolah animasi.

Kerennya lagi pendidikan magister Ryan itu dibiayai oleh beasiswa Fulbright. Tak cukup sampai di sana, Ryan berhasil membuat sebuah film pendek berjudul Prognosis yang menjadi tugas akhirnya. Tak disangka film yang sejatinya tugas kuliah itu justru mengantarnya memenangkan Piala Citra 2020 untuk kategori Film Animasi Pendek Terbaik.

Ryan memutuskan untuk menikah pada tahun 2021 silam. Cintanya berlabuh pada Anizabella Lesmana yang pernah menjadi finalis GADIS Sampul tahun 2007.