Profile Keluarga Manansang, Pendiri Taman Safari Indonesia Yang Viral

KUASAKATACOM, jakarta- Di balik megahnya Taman Safari Indonesia, berdiri sosok inspiratif bernama Hadi Manansang dan ketiga anaknya: Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau. Mereka dikenal sebagai “Tiga Macan Safari”, sebutan yang bukan hanya simbol kekuatan, tapi juga dedikasi dan ketangguhan membangun taman satwa dari nol.

Perjalanan mereka dibukukan dalam “Tiga Macan Safari” (Gramedia, 2019), yang mengisahkan bagaimana Hadi Manansang merintis mimpi dari sirkus keliling hingga membangun kebun binatang modern.

BERITA TERKAIT:
Profile Keluarga Manansang, Pendiri Taman Safari Indonesia Yang Viral
Mantan Pemain Sirkus TSI Akui Alami Penyiksaan, Kabur Lewat Hutan di Tengah Malam
Wisatawan Beri Makan Sampah Plastik ke Kuda Nil di Taman Safari, Kini Pelaku Dicari 
Unik! Bayi Badak Putih Lahir di Taman Safari Dinamai Ramadani Jumat Agung 
Viral Mobil Tertabrak Singa di Taman Safari Prigen Sampai Penyok, Bisakah Dicover Asuransi?

Dari Sirkus Keliling ke Safari Megah

Lahir di Shanghai dan sempat menetap di Filipina, Hadi Manansang akhirnya tiba di Manado dan mulai hidup dari bawah, termasuk menjual obat koyok buatan sendiri. Tahun 1960-an, ia membentuk grup sirkus Bintang Akrobat dan Gadis Plastik, yang kemudian berkembang menjadi Oriental Circus Indonesia (OCI) pada 1972.

Cita-citanya tak sebatas pertunjukan. Bersama ketiga anaknya, ia melatih akrobat sejak kecil dan berkeliling untuk tampil di berbagai kota, sekolah, hingga kelenteng demi mengumpulkan modal.

Mengapa Disebut Tiga Macan?

Julukan "Tiga Macan" diberikan bukan tanpa alasan. Selain menggambarkan semangat anak-anak Hadi yang gigih dan kuat, “Macan” adalah singkatan dari nama keluarga mereka: Manansang. Masing-masing dijuluki Macan 1 (Jansen), Macan 2 (Frans), dan Macan 3 (Tony).

Taman Safari, Wujud Cinta pada Satwa

Setelah sirkus OCI banyak melibatkan satwa, Hadi merasa penting untuk menciptakan ruang yang layak bagi mereka. Lahan bekas perkebunan seluas 55 hektar di Cisarua, Bogor, disulap jadi taman satwa. Mereka mengundang konsultan dari Jerman dan Amerika agar taman ini dibangun sekelas modern zoo.

Taman Safari Indonesia resmi dibuka pada April 1986, dan ditetapkan sebagai objek wisata nasional pada 16 Maret 1990.

Saat itu, taman ini menampung 400 satwa dari 100 spesies dari lima benua—termasuk harimau, badak, dan orang utan.

Warisan untuk Konservasi dan Edukasi

Kini, lebih dari lima dekade berlalu, Taman Safari Indonesia berkembang pesat dengan unit-unit lain:

Taman Safari Indonesia II Prigen, Jawa Timur

Bali Safari & Marine Park, Gianyar

Batang Dolphin Center

Jakarta Aquarium

Keluarga Manansang telah meninggalkan jejak mendalam di dunia konservasi dan pariwisata Indonesia.