Dr. Berta Bekti Retnawati, SE., M.Si.

Dr. Berta Bekti Retnawati, SE., M.Si.


Keluar dari Zona Nyaman hingga Hasilkan Karya

Kunci Sukses Berta Tekuni Dunia Ekonomi

Berta berharap bisa terus eksis di dunia pendidikan, terutama dalam memberi ilmu dari bidang yang ia kuasai yaitu ekonomi.

Minggu, 28 Februari 2021 | 17:35 WIB - Sosok
Penulis: - . Editor: Ririn

Tak mau terbuai dengan segala macam kondisi yang ada, sadar bahwa hidup dibatasi oleh waktu, dan percaya akan proses. Prinsip–prinsip itulah yang terus ada dalam diri Dr. Berta Bekti Retnawati, SE., M.Si. dalam menjalani hidup dan meraih sukses di bidang ekonomi.

Semua berawal ketika wanita yang akrab disapa Berta ini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Mulanya, wanita kelahiran Gunung Kidul, Yogyakarta ini mengaku jika ia tak ada ketertarikan khusus pada jurusan IPS yang menjadi dasar ilmu dari profesi yang saat ini ia jalani.

BERITA TERKAIT:
Melalui Rumah Ibadah, Menag Ajak Umat Perkuat Kemandirian Ekonomi
Wabup Sragen Resmikan Grand Wijaya Ballroom, Momentum Perkuat Ekonomi dan Pariwisata Sragen
Di Bawah Prinsip "Satu Negara, Dua Sistem", Hong Kong Capai Ketahanan Ekonomi yang Ekstensif
Program Kampung Keren, Langkah Kemenag Dorong Ekosistem Ekonomi Pesantren
FPDIP Jateng Adakan Seminar Dari Dividen ke Keadilan, Sumanto Berharap BUMD Miliki Peran Dukung Kemandirian Ekonomi

Ia lebih memilih IPA untuk mendalami matematika sebagai salah satu dasar ilmu yang ada di jurusan tersebut. Tetapi, jalan hidup dan rencana Tuhan berkata lain. Dari kegemarannya terhadap matematika itulah yang justru menuntun ia untuk mulai tertarik pada ilmu ekonomi. Menurutnya, selain masih berhubungan dengan matematika, ekonomi juga merupakan ilmu yang fleksibel dan sangat dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari.

"Semua ilmu punya tujuannya masing-masing. Tetapi, bagi saya ada 2 ilmu yang dekat dengan kehidupan manusia dan akan terus digunakan hingga berkembang sewaktu-waktu, yaitu ekonomi dan komunikasi. Saya memilih ekonomi sesuai passion dan jalan hidup saya hingga saat ini," ucapnya.

ekonomi Manajemen menjadi jurusan yang ia pilih saat menjalani pendidikan di jenjang Strata 1 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.  Berta berhasil lulus tepat waktu dengan nilai yang memuaskan.

Tetapi, ia masih belum terpikirkan untuk melanjutkan karir sebagai seorang pengajar. Meskipun Berta tau akan kemampuannya menjadi sosok pengajar dan pembimbing bagi banyak orang, dengan ilmu yang ia kuasai. Hal itu juga tak bisa lepas dari peran keluarganya, yang sebagian besar berprofesi sebagai guru, termasuk sang ibunda.

Berta memilih untuk melanjutkan karir dengan bekerja di salah satu perusahaan asing ternama asal Amerika Serikat. Ia memilih jalan ini dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin terlebih dahulu.

Lagi-lagi, prinsip untuk mau keluar dari zona nyaman menjadi hal utama yang harus Berta terapkan demi menjalani pekerjaan yang ada. Meski perusahaan tempat ia memulai karir tersebut sudah mempunyai nama besar di Dunia, tidak ada kata untuk bersantai. Ia sadar bahwa kerja keras tak kenal waktu dari setiap komponen perusahaan hingga tekanan target itulah yang benar-benar membuat citra baik perusahaan tersebut terjaga di mata masyarakat luas. Meski awalnya cukup berat, tetapi seiring berjalannya waktu akan terasa menyenangkan apabila ia jalani dengan sukacita.

"Tekanan pekerjaan dan budaya kerja keras yang diterapkan dari perusahaan itulah, yang justru membuat saya semakin kuat menjalani segala macam tantangan hidup," ujar wanita kelahiran Gunungkidul, Yogyakarta ini.  

 

Meski mulai menemukan ritme dalam pekerjaannya, Berta mengaku jika selama beberapa tahun bekerja diperusahaan itu ia belum mendapatkan passion yang ia inginkan. Ia memutuskan untuk resign dari perusahaan tersebut, dan melanjutkan studi di jenjang strata 2 atau pendidikan magister. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, menjadi tempat yang kembali ia pilih untuk memperdalam ilmunya di bidang ekonomi manajemen.

Selama Berta berproses, ia tak ingin ilmu yang sudah didapat hilang begitu saja. Berta memantapkan karir untuk menjadi dosen di Fakultas ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata Semarang. Ketika pertama memulai karir ini hingga sudah 23 tahun menjadi dosen di Unika Soegijapranata, Berta merasakan bahwa inilah passion yang selama ini ia cari.

"Menjadi seorang dosen bukan sekedar passion dan mengajar saja. Tetapi, pengabdian bagi masyarakat dan penelitian untuk kemajuan ilmu dari masa ke masa, juga menjadi poin penting didalamnya," ucapnya.

Hingga pada akhirnya, ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi di jenjang strata 3 atau pendidikan doktor. Jurusan ekonomi di Universitas Diponegoro Semarang, menjadi destinasi selanjutnya bagi Berta dalam memperdalam ilmu ini. Ia berhasil lulus dengan predikat cumlaude dan tepat waktu.

Dengan segenap pengalaman dan prestasi yang ia miliki, Berta juga mendapat kepercayaan untuk menjadi ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata. Tentu amanah ini ia jalani dengan sukacita dan budaya kerja keras yang sudah ia dapat ketika bekerja di perusahaan asing dahulu tetap ia terapkan, demi menjaga citra baik universitas di mata masyarakat luas.

Sebagai ekonom, ia juga mempunyai pandangan terhadap situasi ekonomi Indonesia saat ini. Berta berpendapat bahwa pandemi saat ini sangat membuat ekonomi Indonesia menjadi lesu. Tetapi menurutnya masyarakat harus tetap optimis dengan kebangkitan ekonomi terutama di tahun ini. Baginya, tak cukup hanya dengan mengandalkan peran pemerintah. Perlu dukungan dari setiap pihak, termasuk anak muda maupun mahasiswa tuk mewujudkan hal tersebut.

"Berani keluar dari zona nyaman dan terus berpikir positif, adalah mental yang diperlukan Indonesia untuk bangkit dari situasi saat ini. Termasuk bangkit dari kondisi ekonomi yang tengah terpuruk," ujarnya dengan optimis.

Untuk kedepan, Berta berharap bisa terus eksis di dunia pendidikan, terutama dalam memberi ilmu dari bidang yang ia kuasai yaitu ekonomi. Ia ingin terus mengabdi, berkarya, dan semakin berguna bagi orang banyak.

Menurut Berta, ilmu yang sudah didapat akan lebih baik untuk terus dikembangkan dan dibuat ke dalam suatu karya. Karya yang dimaksud bisa berbentuk buku hingga artikel penelitian, yang kelak dapat berguna bagi generasi mendatang.

"Hidup ini dibatasi oleh waktu. Karya menjadi hal baik untuk tetap dikenang dan dapat meninggalkan bekal ilmu bagi generasi-generasi yang akan datang," tutupnya.

*Tulisan di atas dibuat oleh reporter magang KUASAKATACOM Carol

***

tags: #ekonomi #unika soegijapranata #sosok #berta

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI