Eko Zaiyana Batal Jualan Soto di Manado Gara-gara Daun Jeruk, Kini Jadi Juragan Nasi Goreng
Dapur beberapa hotel di Semarang pernah menjadi tempat Eko belajar dan menambah pengalaman.
Senin, 15 Mei 2023 | 14:00 WIB - Sosok
Penulis:
. Editor: Fauzi
Belum ada istilah Chef waktu itu, namun seorang koki dengan topi putih tinggi amat mencuri perhatian Eko Zaiyana. Alasannya sederhana, seorang koki mampu menghadirkan masakan yang nikmat.
Bila kebanyakan anak seusianya ingin jadi guru, tentara, polisi, dokter, maka Eko di masa kecil memang ingin jadi koki. Pria kelahiran tahun 1987 asli Semarang ini, lalu memilih kuliah di bidang perhotelan.
BERITA TERKAIT:
Eko Zaiyana Batal Jualan Soto di Manado Gara-gara Daun Jeruk, Kini Jadi Juragan Nasi Goreng
Warung Kolam Sawah, Tempat Nongkrong Asik di Salatiga
Perampokan di Sukoharjo, Pelaku Todongkan Sajam ke Leher Anak Korban
Metro Park View Hotel Semarang Hadirkan Enam Varian Nasi Goreng
"Saya alumni Graha Wisata Semarang. Di sana saya ambil pendidikan setahun," ungkap Eko.
Angan-angannya sederhana saja, Eko ingin punya usaha tempat makan. Karena masih minim pengalaman, Eko selesai kuliah memilih bekerja di beberapa restoran dan hotel di Semarang.
Dapur beberapa hotel di Semarang pernah menjadi tempat Eko belajar dan menambah pengalaman.
"Hotel Santika itu saya pernah masak di sana. Ya biar pengalaman saja dan di sana saya dapat banyak sekali ilmu dari yang para senior soal mix and match bumbu," tambah pria yang sehari-hari gemar nge-gym ini.
Sebelum mewujudkan asanya punya warung makan sendiri, Eko harus melewati delapan tahun yang panjang. Jatuh bangun bahkan penuh perjuangan.
Eko pernah memutuskan mencoba peruntungan sampai ke Manado. Sebuah tempat yang jauh dari kota asalnya. Seorang teman mendorongnya untuk buka warung Soto di sana.
"Pasarnya bagus banget. Sangat potensial. Tapi urung karena ternyata cari bumbu masak di sana tidak semudah di Jawa. Masalahnya cuma karena daun jeruk," ungkapnya.
Daun jeruk yang menjadi bumbu untuk soto ternyata susah didapat di Manado. Kalaupun ada daunnya berbeda dengan di Jawa. Bentuknya berbeda dan aroma tidak sesedap daun Jeruk Jawa.
"Akhirnya nggak jadi. Jadilah saya banting stir ke Nasi Goreng," terangnya lagi.
Akhirnya jadilah membuka warung Nasi Goreng di Manado. Sesuai ekspektasi, warungnya ramai. Menurutnya pasar di Manado ramai karena orang perantauan kesulitan mencari makanan halal, sementara warga asli memang doyan makan.
Warungnya tersebut ramai dan banyak pula pelanggan. Namun karena satu hal, usaha tesebut kemudian tak dilanjutkan.
Kini Eko memiliki warung nasi gorengnya sendiri yang diberinama Warung "Ranus" dengan nasi bebek sebagai menu andalan. Tak hanya itu Nasi Goreng juga menjadi menu paling banyak diminati pembeli.
Warungnya terletak di Jalan Randu Garut Wonosari Ngaliyan, dari arah Semarang Kota, warung milik Eko letaknya setelah Tikungan Sango.
Kebanyakan warung Nasi Goreng didominasi Nasi Goreng khas bumbu Jawa, Eko lalu hadir dengan cita rasa oriental. Di warungnya pembeli bisa berwisata kuliner dengan Nasi Goreng beraneka rasa. Diantaranya seperti Nasi Goreng hainan, Nasi Goreng Singapore hingga Nasi Goreng teri medan juga Nasi Goreng Magelangan.
"Masak itu gampang kok, kalau mau modifikasi bumbu boleh tapi tetep harus ada bumbu dasarnya. Dan yang paling penting enak, udah itu saja," tandasnya.
tags: #nasi goreng #chef #koki
Email: redaksi@kuasakata.com
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Kedapatan Bawa Pistol Airsoft Gun, Empat Pemuda di Depok Dibekuk Polisi
30 Mei 2023

Kemenag Ingatkan Katering Makkah agar Tepat Waktu Distribusikan Makanan
30 Mei 2023

Ribuan Warga Antusias Saksikan Karnaval Pembangunan Bangga Sragen
30 Mei 2023

Embarkasi Solo Pulangkan Satu Calon Jemaah Haji, Ini Alasannya
30 Mei 2023

Bupati Khadziq Berharap Anak-anak Miliki Karakter Temanggungan
29 Mei 2023

DVY Suarakan Keseimbangan di EP Perdana “Same As You”
29 Mei 2023

PSS Lakukan TC di Kaliurang
29 Mei 2023

Moro Soetta Jadi Tongkrongan Baru Anak Muda Kebumen
29 Mei 2023

Pemkab Temanggung Lepas Jemaah Haji Kloter 18
29 Mei 2023