Pekerjaannya Unik! Supriyanto Bikin Kalep Jam Kulit Custom, Pernah Ada Orderan Jam Maserati yang Harganya Fantastis 

Tali kulit jam tangan, atau lebih umum dikenal dengan kalep jam menjadi bagian dari jam tangan yang paling gampang rusak. Sering kali mesin jam tangan masih berfungsi dengan baik namun tak bisa dipakai karena kalep sudah usang. 

Ini menjadi peluang yang dimanfaatkan Supriyanto. Pria 35 tahun, warga Desa Serutsadang, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati ini memiliki keterampilan yang jarang dimiliki. 

BERITA TERKAIT:
Pekerjaannya Unik! Supriyanto Bikin Kalep Jam Kulit Custom, Pernah Ada Orderan Jam Maserati yang Harganya Fantastis 

Ia menerima jasa membuat kalep jam tangan custom dengan bahan kulit. Supriyanto bahkan menjajakan jasanya itu di beberapa e-commerce. 

"Dasarnya saya suka jam tangan. Jam-jam saya sudah mulai jelek kalepnya, saya ganti lalu saya bikin sendiri. Terus lanjut keluarga. Ponakan, saudara punya jam tangan masih bagus tapi kalepnya kok sudah jelek, bisa ini saya buatkan," ungkapnya. 

Lambat laut ternyata banyak dari kalangan teman minta dibuatkan. Alasannya sayang sekali kalau jam masih bagus tapi tak terpakai karena kalepnya sudah jelek. 

Transaksi dengan pelanggan mudah. Mereka bisa mengirimkan data mengenai jenis jam dan spesifikasi ukurannya. Atau bisa mengirimkan langsung jam tangan ke Supriyanto agar benar-benar pas. 

Butuh waktu dan ketekunan untuk dapat menghasilkan kalep jam yang memuaskan. Tidak bisa hanya sebulan dua bulan, lalu Supriyanto mampu membuat kalep yang bagus. 

Di awal, Supriyanto kerap dapat keluhan dari pelanggan. Bisa jadi karena kurang rapi, atau melar. 

Baru setelah setahun menjalani pekerjaan itu, Supriyanto sudah paham perhitungannya. Harga kalep jam bikinannya bervariasi mulai dari Rp50 ribu hingga Rp200 ribu. Bahkan pernah ia mendapat orderan membuat kalep jam Maserati yang harganya hampir Rp10 jutaan. 

"Ini pekerjaan yang cukup asyik saya lakukan karena sifatnya sambilan. Sambil saya buka jualan soto, sambil saya ngerjakan pesenan. Ya lumayan biar dapat sana sini," ungkapnya. 

Rata-rata penghasilan kotor dari pekerjaan membuat kalep jam ini, Supriyanto mampu mengantongi Rp4 juta per bulan. 

Menurutnya angka yang lumayan, karena bisa dilakukan di rumah dan tinggal me-manage waktu dengan sebaik mungkin. 

Pekerjaannya ini terbilang unik dan tidak banyak dilakukan orang. Sehingga masih sangat terbuka peluang. Bahkan ia mengaku kerap menolak pesanan karena menyadari ia melakukannya semua sendiri. 

"Saya pernah menolak pesanan, sifatnya borongan. Minta langsung dibikinkan 100 pcs. Hasilnya sebenarnya lumayan tapi kan saya tahu diri, saya masih melakukan semua sendiri dan pasti waktunya tidak cukup. Jadi saya melayaninya yang satu per satu begini saja," tandasnya.