Intip Cara Dedy dan Kurnia Rintis Wingko O dari Nol hingga Kini Punya Berbagai Produk

WINGKO merupakan salah satu makanan khas Kota Semarang yang sering kali dipilih untuk dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan yang mampir di Ibu Kota Jawa Tengah ini. Ada banyak sekali merek wingko yang menjadi incaran para wisatawan, salah satunya wingko O.

wingko O ini merupakan brand yang didirikan oleh Novianto Dedy Kurniawan Susilo, ST dan Dra Kurnia. Berawal ketika pasangan suami istri asal Pekunden, Semarang ini ingin membuka usaha yang berkelanjutan dan banyak dicari orang. 

BERITA TERKAIT:
Intip Cara Dedy dan Kurnia Rintis Wingko O dari Nol hingga Kini Punya Berbagai Produk

"Jatuhlah kita kepada oleh-oleh, tapi oleh-oleh apa ya? Terus karena Pekunden itu sentranya wingko, oke kita pilih wingko," kata Kurnia saat ditemui KUASAKATACOM di gerai wingko O yang berada di Pekunden Barat No. 870 Kec Semarang Tengah.

Penamaan "O" sebagai merek wingko ini pun tak asal pilih. Menurut Kurnia, O merupakan huruf garisnya tak terputus, berkesinambungan secara terus menerus.

"Harapannya kan kita nanti usahanya berkesinambungan dan tidak terputus. Jadi kita ingin mengembangkan bisnis yang sesuai dengan kampung kita sehingga bisa memberdayakan masyarakat sekitar sini," terangnya.

Kurnia mengungkapkan ia dan suaminya mendirikan usaha ini baru pada tahun 2019. Namun meski baru berdiri sejak 4 tahun terakhir, cita rasa dan kualitas wingko O tak kalah dengan merek lain. Hal ini karena wingko O terbuat dari bahan-bahan berkualitas dan diproduksi dengan higienis.

Untuk mendapatkan cita rasa wingko yang pas, tentunya Dedy dan Kurnia sempat melewati masa-masa trial and error. Resep pun ia dapat dari berbagai tutorial YouTube hingga menemukan komposisi dan takaran yang pas.

Selain cita rasa, bentuk dan kemasan wingko O juga dibuat berbeda dari wingko merek lainnya. Jika biasanya wingko lain berbentuk bulat, wingko O berbentuk persegi. Kemasannya pun dibuat modern, higienis, serta praktis.

"Ketika kita mulai bisnis, harus ada something different. Kalau ada sesuatu yang sama, pasti akan berat langkah kita, karena pendahulu kita yang sudah legend-legend itu sangat banyak di Semarang," terangnya.

Di awal membangun usahanya, ia sempat ragu apakah produknya ini akan laku. Karena itu, ia mencoba untuk membuat wingko sebanyak 20 buah dan kemudian dititipkan di gerai milik tetangganya yang berada di Lawang Sewu. 

"Di Lawang Sewu itu kita jual kok laku. Karena kita pede itu, akhirnya kita bikin setiap hari. Waktu itu kita cuma berdua bikinnya, belum ada toko," kata Kurnia.

Namun, ternyata rencananya tak berjalan mulus, lantaran wingko buatannya tak selalu laku. Sang suami yang memang memiliki basic di bidang marketing pun mencari cara bagaimana produknya itu bisa dikenal oleh masyarakat.

"Yang kita sasar itu di dinas, karena dinas itu kan banyak memberi oleh-oleh tamu. Mereka juga setiap kunjungan keluar itu kan membawa oleh-oleh khas Semarang," kenangnya.

Tak sampai di situ, ia juga meminta bantuan sejumlah pihak untuk mempromosikan produknya. Hingga pada akhirnya, wingko O mengikuti pameran di Citraland sebagai mitra binaan PT Telkom Indonesia.

Dari sanalah, wingko O mulai dikenal masyarakat. Dedy pun semakin gencar mendatangi setiap dinas untuk memberikan sample produk wingko O. 

wingko O pun semakin terkenal, sehingga penjualannya selalu memenuhi target. Saat Covid-19 melanda pun, wingko O tetap bisa bertahan.

"Kita tetep bertahan walaupun kena Covid. Masih bisa lah. Turunnya paling sekitar 30-40 persen. Tapi tetep jalan," kata Kurnia.

Seiring berjalannya waktu, wingko O tidak hanya memproduksi wingko, tetapi juga tahu bakso, lumpia, hingga bandeng presto. 

Kini, selain pusat produksi dan toko utamanya yang berada d jl. Pekunden Barat No. 870 kec, Semarang Tengah, wingko O juga sudah membuka cabangnya di lokasi yang lebih strategis, tepatnya di Jl. Pandanaran 2 No. 2 Mugassari, Semarang Selatan.