Riyanti Puji Astuti, Pemilik Brand Kainkubiru, Batik Ramah Lingkungan sebagai Bentuk Kepedulian pada Kelestarian Alam
Riyanti bersama sang suami mengembangkan pewarna alam untuk tekstil yang berasal dari tanaman Tom.
Sabtu, 30 Desember 2023 | 14:12 WIB - Sosok
Penulis:
. Editor: Fauzi
Memiliki semangat dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, Riyanti Puji Astuti, S.Psi., M.Psi. mengembangkan sebuah produk batik dengan pewarna alami ramah lingkungan.
Bersama dengan suaminya, Prof. Dr. techn. Suyitno, S.T., M.T., dirinya mendirikan sebuah usaha CV Indigo Biru Baru yang sebelumnya batik Biru Bulu. Lokasinya berada di Dusun Nogosasran, Desa Puron, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.
BERITA TERKAIT:
Riyanti Puji Astuti, Pemilik Brand Kainkubiru, Batik Ramah Lingkungan sebagai Bentuk Kepedulian pada Kelestarian Alam
“Dari awal kami tu memiliki semangat dalam menjaga lingkungan. Awalnya kita hanya buat pewarna alam aja, Pasta Indigo,” ungkap Riyanti saat ditemui Kuasakata.com, Rabu (27/12/2023).
Awalnya pada tahun 2014, Riyanti bersama sang suami mengembangkan pewarna alam untuk tekstil yang berasal dari tanaman Tom atau Indigofera Tinctoria yang menghasilkan warna biru. Pewarna alam itu kemudian dinamakan ecody Pasta Indigo.
Alasannya memilih tanaman Indigofera ialah selain ramah lingkungan, warna yang dihasilkan dari tanaman tersebut adalah yang paling kuat di kain. Selain warna biru, terdapat warna coklat dan kuning yang juga berasal dari bahan alami yakni Kayu Tegeran dan Kayu Tingi.
Kemudian agar kualitas dari pewarna Ecody itu teruji dan terjamin, Riyanti mengembangkan usaha ke ranah fashion batik dengan menciptakan brand Kainkubiru.
Riyanti menjelaskan, awalnya ia membuat batik tulis dan batik cap dengan ecody. Namun, kedua jenis batik itu harganya lumayan tinggi karena prosesnya yang kompleks. Lalu, ia mulai mengembangkan batik Shibori (tie dye) dengan pewarna ecody yang dapat memperluas jangkauan pasar. Usahanya ini juga dilakukannya sebagai bentuk pemberdayaan sekitar.
“Selain itu kita di sini prinsipnya pemberdayaan sekitar. Saya menarik ibu-ibu sekitar yang bisa menjahit untuk bisa bekerja di sini untuk menghasilkan produk siap pakai," ujar wanita kelahiran 1977 itu.
Seni batiknya kini sudah berada di beberapa wilayah di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Cirebon, bahkan sudah sampai ke Singapura. Kainkubiru pun menjadi produk unggulan di Jawa Tengah dan eksis di berbagai pameran nasional.
Tak hanya sibuk mengelola usaha Indigo Biru Baru, wanita kelahiran Sukoharjo ini ternyata juga mengelola sebuah madrasah di Desa Puron yang setara dengan SMA. Ia menjadi kepala sekolah MAMTQ Tijarotul Quraniyah yakni madrasah yang memfokuskan pada kemampuan kewirausahaan.
Selain ditanamkan akhlak qur’ani, madrasah tersebut mengharapkan muridnya untuk memiliki jiwa intrepeneur. Riyanti pun kerap mengajarkan usaha membatiknya kepada anak-anak. Dirinya juga memfasilitasi kegiatan magang di usaha miliknya itu kepada murid madrasah dan mereka yang ingin mempelajari dunia fashion batik.
Untuk ke depannya, Riyanti berharap CV Indigo Biru Baru beserta produk unggulannya Kainkubiru bisa berkembang lebih baik lagi dan dapat memberikan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi orang-orang di luar sana.
“Harapannya, usaha ini bisa berkembang lebih baik lagi, lebih besar lagi dan lebih memberi manfaat ke lebih banyak orang. Agar bisa melibatkan banyak orang untuk bisa bekerja,” tandasnya.
Ditulis oleh wartawan magang: Maulida Najma Safitri.
***tags: #riyanti puji astuti #kainkubiru #sukoharjo #batik
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Kemenag akan Gelar Pemantauan Hilal Awal Ramadan 1446 Hijriah di 125 Titik
19 Februari 2025

Polisi Sebut Pelaku Pemalakan Sopir di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba
19 Februari 2025

Mendiktisaintek Pastikan Efisiensi Anggaran Tidak Berdampak pada KIP Kuliah dan UKT
19 Februari 2025

Petugas Gabungan Selamatkan Harimau Sumatera yang Terkena Jebakan
19 Februari 2025

Paus Fransiskus Dirawat di RS karena Menderita Bronkitis
19 Februari 2025

Sebanyak 52.000 Paket Makanan Disiapkan untuk Masyarakat Palestina
19 Februari 2025

Calon Pekerja Migran Meninggal Mendadak di Cilacap, BP3MI Lakukan Penelusuran
19 Februari 2025

Tanggapi Aksi Demo 'Indonesia Gelap,' Prasetyo Hadi: Jangan Membelokkan yang Sebenarnya
19 Februari 2025

BAZNAS RI Luncurkan Program Ramadan Sejuk di 1.000 Masjid
19 Februari 2025

Semeru Erupsi Empat Kali pada Rabu Pagi, Tinggi Letusan Mencapai 900 Meter
19 Februari 2025

Menang Agregat 3-2 atas Celtic, Bayern Muenchen Lolos ke 16 Besar
19 Februari 2025