Elise Henriette Baronesse van Hoevell, Tokoh Emansipasi Wanita yang Dikubur di Ereveld Kalibanteng
Elise merupakan seorang tokoh emansipasi wanita Belanda yang berani mendobrak kultur kolot yang membatasi mayoritas perempuan Hindia Belanda waktu itu.
Sabtu, 13 Januari 2024 | 15:18 WIB - Sosok
Penulis:
. Editor: Fauzi
Setiap pemakaman yang ada di Indonesia pasti memiliki tokoh terkenal yang jasadnya dikebumikan di tempat tersebut sehingga makamnya banyak dikunjungi oleh orang-orang untuk mengingat jasa-jasanya di masa lampau.
Makam kehormatan Belanda Ereveld Kalibanteng menguburkan kurang lebih 3.000 jasad korban perang dunia ke-2 yang terdiri dari perempuan di bagian barat, laki-laki di bagian timur, dan anak-anak di bagian tengah. Dari seluruh jasad tersebut, terdapat tokoh terkenal emansipasi wanita pada waktu itu yang jasadnya dikubur di Ereveld Belanda Kalibanteng, yaitu E.H. Baronesse van Hoevell atau Elise Henriette Baronesse van Hoevell.
BERITA TERKAIT:
Elise Henriette Baronesse van Hoevell, Tokoh Emansipasi Wanita yang Dikubur di Ereveld Kalibanteng
Elise lahir di Gorontalo, 19 November 1880 dan merupakan seorang tokoh emansipasi wanita Belanda yang berani mendobrak kultur kolot yang selama ini membatasi mayoritas perempuan Hindia Belanda waktu itu.
Semasa hidupnya, ia merupakan seorang putri bangsawan Eropa yang bergelar ‘Baronesse.’ Dan satu-satunya perempuan yang menjadi panitia dalam pagelaran ‘Tentoonstelling’ pada tahun 1914 yang merupakan pameran terbesar dan meriah di Asia bahkan dunia karena pesertanya yang hadir berasal dari perwakilan-perwakilan negara di daratan Asia Selatan sampai Asia Pasifik, seperti India, China, Japan, dan daerah-daerah colonial Hindia-Belanda dan di tambah mengundang perwakilan Inggris dan Amerika Serikat (US).
Expo tersebut diprakarsai oleh Oey Tiong Ham, seorang konglomerat terkenal untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Belanda dari jajahan Perancis dan diselenggarakan di sekitar Jl. Mentri Supeno, kota Semarang waktu itu.
Selanjutnya, kontribusinya dalam pagelaran tersebut, berupa mempelopori pembuatan pavilium khusus untuk perempuan. Ada beberapa pavilium yang didedikasikannya untuk peserta yang berasal dari kalangan perempuan.
Selama pagelaran berlangsung, Elise menampilkan satu pavilium yang diberi nama “De Vrouw” yang membahas mengenai pentingnya perempuan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun sayang perjuangannya tidak berlangsung lama, ia meninggal dengan cara yang tragis dan sempat ditahan di kamp Interniran Jepang, Halmahera, Semarang, sebelum di eksekusi mati pada 5 Juni 1945 oleh tantara DAI Nippon.
Kemudian, jasad Elise dikubur di Makam Kehormatan Belanda Kalibanteng, Semarang.
*Ditulis oleh wartawan magang KUASAKATACOM: Rahardian Haikal Rakhman
***tags: #elise henriette baronesse van hoevell #emansipasi #perempuan #belanda #ereveldĀ kalibanteng
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
KAI Services Apresiasi Petugas Keamanan Berintegritas yang Kembalikan Tas Berisi Emas Rp130 Juta
14 November 2025
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Jateng Tahun Ini Rampungkan 10 Embung
14 November 2025
Nawal Yasin Raih Penghargaan Bunda PAUD Nasional
14 November 2025
Polrestro Jakut Tangkap Polisi Gadungan di Penjaringan
13 November 2025
SWS Basketball Club Mulai Persiapkan Diri Hadapi IBL 2026
13 November 2025
Peringati Hari Bakti Kemenimipas ke-1, Pegawai Lapas Brebes Ikuti Donor Darah
13 November 2025
Marak Kasus Anak Hilang, Mabes Polri Pastikan Perkuat Koordinasi
13 November 2025
Tim Renang Indonesia Raih Medali Perunggu di ISG 2025
13 November 2025
BAZNAS Bantu Tingkatkan Omzet Petani Padi di Purbalingga
13 November 2025

