nasi lemak ikan dori sambal matah | Foto: el

nasi lemak ikan dori sambal matah | Foto: el

Siasati Corona, Menjajal Nasi Lemak dan Kwetiau Ala Singapura

Paduan ini membuat nasi lemak dori sambal matah terasa penuh, apalagi disajikan dalam nampan keramik panjang, lebih menyerupai kapal

Jumat, 24 April 2020 | 09:17 WIB - Ujirasa
Penulis: @elbaralazuardi . Editor: Kuaka

KUASAKACOM, SEMARANG - Makan santai dengan suasana yang nyaman di Semarang? Banyak sih. Itu sebelum wabah corona melanda. Tapi kini, banyak kafe dan tempat kongkow yang tutup. Dan dari sedikit yang buka itu, My Kopi O adalah pilihan yang cocok untuk makan, bertemu klien, atau sekadar melepaskan kelelahan pikiran.

Di kafe yang terletak di Sisingamangaraja ini, protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Sebelum masuk, Rabu siang itu (22/4),  kami sudah ''ditodong'' untuk membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Di dalam, ruangan terasa kosong, karena tiap meja dibuatkan jeda. Ada tanda silang di satu meja, sebagai jarak dengan meja lainnya. Di sini, antarpengunjung bisa berjarak lebih dari 2 M. Di bagian belakang, yang lebih santai, juga sama. Bahkan jarak bisa lebih melebar antarpengunjung.

Kami memilih di sini.

BERITA TERKAIT:
Kuy, Mencoba Kenikmatan Hitam Sebelum New Normal
Siasati Corona, Menjajal Nasi Lemak dan Kwetiau Ala Singapura

Tentu, dibandingkan dari hari biasa (sebelum corona), tempat nongkrong ini jadi sepi. Namun, bagi kami penyuka ketenangan (hahaha...), kafe ini memang pilihan terbaik. Jadi nyaman untuk berbicang tak bersaing dengan musik keras dan atau percakapan orang lain. Dan yang penting, di sini tak perlu terlalu lama menunggu, pesanan cepat datang.

Biasanya kami memesan steak. Tapi kali ini, kami mencoba sesuatu yang berbeda untuk menemani jus avocado berbagai versi, selain teh tarik yang susah untuk dilewatkan: nasi lemak dori sambal matah plus kwetiau goreng. Untuk kwetiau, pelayan bertanya, ala Hongkong atau Singapura. Setelah membuka internet, dan tahu corona di Hongkong lebih tinggi pengidapnya, kami memilih ala Singapura. :D

Kami juga memesan spagetty carbonara dan nasi goreng, tapi dua menu ini biasalah, tak perlu diceritakan. :D

 

sambal matah yang Mentah
Nunasa nasi lemak di My Kopi O ini tidak terlalu kental, soft, jadi tidak terlalu keras tendangannya di lidah. Porsi nasi cukup besar, sehingga wajar jika ''kelemakannya'' dikurangi, biar nggak eneg. Yang istimewa, lauknya berlimpah. Ada daging dori yang tebal berselimut tepung, sangat krispi. Ada sambal kacang tanah, yang pedasnya membuat kita bertanya-tanya, dan telur rebus yang diiris tipis-tipis. Ada acar, yang asemnya juga sedang. Dan tentu, sambal matah.

Paduan ini membuat nasi lemak dori sambal matah terasa penuh, apalagi disajikan dalam nampan keramik panjang, lebih menyerupai kapal. Saya hanya mampu menghabiskan setengah nasi, lebih bekerja keras untuk menghajar lauknya. Telur tentu saja sisakan kuningnya. Maklum, usia meminta kuning telur harus mulai diceraikan, haha.. Dorinya? Ini utama.  Ikan memang jadi pilihan terbaik saat ini. Biasanya salmon. Dori pilihan pengganti ketiadaan.

Satu yang kurang kuat rasanya justru yang paling saya suka: sambal matah. Entah mengapa, sambal matah di sini kurang wangi. Ini mungkin soal minyak yang digunakan. Lalu, irisan daun jeruk juga tidak saya temukan. Mungkin absen karena corona. Kesannya, sambal matah ini ''mentah'', kurang nampar.

Tapi ya sudahlah, sambal apapun, pasti tetap enak jika kita menyukai pedasnya.

Bagaimana dengan kwetiau goreng Singapura? Kali ini saya tak menyentuhnya. Teman yang memesan, saya lihat sangat perlahan mengunyah kwetiau itu, entah terhipnosa rasanya, atau berpikir keras bagaimana menghabiskannya. Tapi, melihat campuran udang di dalamnya, saya bisa menduga rasanya pasti tidak mengecewakan. Dan benar, saat saya tanya, dia memberi telunjuk. Bukan jempol sih, tapi juga bukan jari tengah. Artinya, not bad-lah.

Memang, kesantaian dan kenyaman jadi pilihan kami di sini, terutama di era pandemi. Apalagi, karena lockdown di mana-mana, di sini kami bisa merasakan Singapura, tanpa harus melewati bandara. Asyik kan?

 

***

tags: #sambal matah #nasi lemak #kuliner semarangan #kuliner juara #kuliner legenda

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI