Sebagian menu yang kami pesan di Kedai Kenari

Sebagian menu yang kami pesan di Kedai Kenari

Kedai Kenari, Membuat Lidah Tak Henti Menari

KEDAI KENARI tak menawarkan banyak hal, kecuali kelezatan rasa.

Sabtu, 14 Oktober 2023 | 10:55 WIB - Ujirasa
Penulis: Penaka Kemalatedja . Editor: Kuaka

TERNYATA ada resto yang mendewakan rasa. Dan penulis menemukan itu di Kedai Kenari, resto yang tak mewah dan wow ‘’parasnya’’, tapi menomorsatukan selera. Sebuah anomali dari berbagai review endors di instragram yang terkadang ‘’melebaikan’’ banyak hal tapi biasa banget soal masakan.

Kedai Kenari terletak di Erlangga Tengah, Pleburan, kawasan Undip Simpanglima. Lokasinya cukup strategis. Meski, untuk parkir cukup terbatas, dan jika di jam lapar, harus rela berparkir tidak di depan kedai.

BERITA TERKAIT:
Kedai Kenari, Membuat Lidah Tak Henti Menari

Suasana eksterior dan interior keddai ini juga cenderung sederhana. Tak ada ornamen yang wow, atau sudut atau pojok yang membuat orang lapar untuk pamer di sosial media. Kedai Kenari tak obahnya kedai makanan, penuh meja dan kursi yang ditata padat, karena memang ruangan yang tidak terlalu besar. Bahkan, ketika penulis tengah makan, berkali ulang listrik di kedai ini ‘’njepat’’ alias putus karena beban pemakaian yang, mungkin, terlalu tinggi.

Tapi, itu semua tak masalah.

Kedai yang adem ini tampaknya memang fokus untuk mengedepankan soal masakannya. Hal-hal lain, yang biasanya penting untuk mejeng di media sosial, agak dicuekin. Kedai ini, mungkin, memang menyasar pemburu rasa.

Jadi, cocokkan jika saya berada di sini, hahaha…

Maka, kami pun menjajal banyak menu. Sapi lada hitam, cumi cabe garam, mi goreng seafood, Kailan, dan udang goreng. Untuk minum, nyaris sama dengan resto lain, kecuali dua, kami pesan sonkit dan lidah buaya madu.

 

Porsi Keluarga
Datang secara bertahap, wangi yang menguar dari masakan sudah membuat perut berdentang. Dan, harus diakui, Kedai Kenari ini juara soal rasa. Sebagai kedai yang mengusung Chinese Food, kekayaan rempah memang jadi urusan utama. Itu yang terasa di sapi lada hitam dan cumi cabe garam. Sangat lezat, dengan aroma khas yang nempel tipis di lidah. Cumi tidak kenyal, tanda dimasak dengan tingkat kematangan yang pas. Udang sangat renyah, kemriuk, sehingga membuat lidah merasa tak cukup jika cuma satu porsi. Kailan yang disajikan juga renyah dan juga garing untuk yang digoreng. Cuma, untuk saya yang menghindari makanan asin, kailan ini kudu dijauhi. Tingkat keasinannya cukup tinggi jika hanya dimakan tanpa nasi dan lainnya.

Weni, pengunjung yang makan di sebelah meja kami, memuji banyak hal di kedai ini. Mulai penyajian yang tak lama, juga keserentakan datangnya pesanan yang juga terjaga. ‘’Untuk keluarga, cocok. Makanan datang nyaris bersamaan, jadi semua bisa mencicipi,’’ katanya, yang telah tiga kali ke kedai ini.

‘’Coba deh nasi gorengnya, berbeda lho. Ini kayaknya nasi goreng khas Cina Medan,’’ katanya sembari tertawa.

Kali lain deh Cik Weni, kami akan coba menu yang lain.

Tapi, pujian Weni bukan sembarang kecapan. Kedai Kenari ini memang cocok untuk resto keluarga, atau kumpulan rekanan. Porsi makanannya tidak pelit, bisa untuk dua atau tiga orang. Yanag tampak ukuran personal cuma minumnya, hahaha… Oh ya, untuk es Sonkit, ini memang enak, meski kurang asam sedikit. Kiamboy yang digunakan harus ditambah lagi untuk membuat aroma, juga rasa asam manis kian kental. Tapi, not bad-lah.

‘’Adek mau lagi ke sini, Pi. Adek suka mi seofoodnya…’’ kata anak saya, yang memang penggemar mi. Dan saya bersetuju dengannya. Mi seafood di Kenai Kenari porsi gede, dengan udang yang cukup dominan, plus cumi dan lainnya. Rasanya kaya, sedikit berminyak memang, tapi membuat lidah menemukan padanan yang pas dari kenikmatan dan harga.

Kok harga? Ya, di Kedai Kenari harga tak membuat kening berkerut. Tak mahal, untuk porsi yang cukup besar dan bisa berbagi. Gampangnya, tak habis 500 ribu untuk makan sepuasnya 4 orang.

Akankah saya kembali lagi? Pasti.

***

tags: #kuliner semarangan #kedai kenari #kedai murah #cina #resep masakan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI