Pengamat Pendidikan Soroti Ketidaksesuaian Kebijakan Pemerintah dengan Cita-cita Indonesia 2045

Melalui postingan tersebut terdapat balasan yang serupa dari warganet yang geram perihal itu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:01 WIB - Berita
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Kuaka

Beberapa waktu terakhir ramai di media sosial 'X' memposting soal pendidikan dan kesehatan bukan menjadi prioritas utama, melainkan prioritas pendukung 

Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) turut merespon hal tersebut

Sebuah postingan dari akun media sosial 'X', yakni @nowyoucatchme membalas sebuah postingan lainnya. Dalam postingan tersebut tertulis bahwa pendidikan dan kesehatan bukan menjadi prioritas utama, melainkan menjadi prioritas pendukung serta melampirkan sebuah foto

 

Melalui postingan tersebut terdapat balasan yang serupa dari warganet yang geram perihal itu

Menanggapi hal itu, Pengamat Pendidikan dari Unnes, Edi Subkhan turut menyoroti adanya missmatch atau ketidaksesuaian antara kebijakan pemerintah saat ini dengan cita-cita Indonesia 2045. Yang bertujuan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, kompetitif, dan mampu bersaing di tingkat global

Menurutnya seharusnya pendidikan yang menjadi prioritas utama pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut namun realitanya justru terjadi pemangkasan anggaran dan kurangnya perhatian terhadap kualitqs pendidikan

Edi juga menilai bahwa efisiensi anggaran di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menunjukkan kurangnya komitmen pemerintah terhadap sektor pendidikan

Ia juga mengkhawatirkan dampak pemangkasan anggaran terhadap kualitas pendidikan tinggi. Selain itu, Edi juga menyoroti dampak terhadap kesejahteraan dosen dan tenaga pendidik

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI