Banyaknya Kasus MBG di Jateng, Sekda Lakukan Langkah Percepatan Pemeriksaan lanjut

Merespon kasus tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengambil langkah cepat dengan menginstruksikan dinas kesehatan Provinsi serta kabupaten/kota untuk melakukan asesmen penyebab

Selasa, 30 September 2025 | 18:43 WIB - Berita
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Kuaka

Dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah di Jawa Tengah dipicu oleh beberapa faktor, mulai kualitas air yang buruk hingga penyimpanan bahan baku

Merespon hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan lebuh lanjut

Maraknya dugaan kasus MBG yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan laporan kasus tersebut terjadi di banyumas, jrpara, kebumen, rembang dan beberapa wilayah lainnya

Merespon kasus tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengambil langkah cepat dengan menginstruksikan dinas kesehatan Provinsi serta kabupaten/kota untuk melakukan asesmen penyebab

 

Hasil dari pendataan awal mengindikasikan berasal dari kualitas air yang buruk, kebersihan tempat makan yang kurang terjaga, hingga penyimpanan bahan baku yang kurang tepat, sementara jenis bakteri masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihaknya

Sumarno menyebutkan bahwa pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebetulnya sudah memiliki program kantin sehat di sekolah-sekolah yang telah bekerjasama dengan BPOM, ia menilai hal ini lebih mudah diawasi

Namun, pemerintah pusat tetap mewajibkan mekanisme SPPG dengan volume 3.000-3.500 porsi, yang menimbulkan tantangan waktu memasak dan penyajian

Jika volume tidak bisa dikurangi, seharusnya membutuhkan tambahan tenaga kerja agar penyajian MBG sesuai dengan standar empat jam setelah makanan dimasak

Berdasarkan kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan SPPG se-Jateng, di Gradika Bhakti Praja pada 26 agustus lalu, tercatat ada 877 SPPG dari target 3.228 SPPG yang sudah beroperasi di Jawa Tengah, di antaranya dikelola tni 22 unit, pondok pesantren 5 unit, dan mitra 848 unit serta polri 2 unit

Dengan jumlah tersebut, dari target 9,6 juta sasaran penerima program MBG di Jateng, akselerasinya sudah mencapai 2,7 juta penerima manfaat, di antaranya untuk 2,48 juta siswa, ibu hamil sebanyak 32.466 orang, ibu menyusui itu 35.965 orang dan untuk balita 52.217 orang

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI