Keluarga dan Kuasa Hukum Ungkap Modus Licik Pelaku Penculikan Anak di Semarang

Kuasa hukum korban, Zainal Abidin Petir menyebut bahwa pelaku yang mengaku sebagai mahasiswa itu telah menjalankan aksinya dengan modus berpura-pura melakukan penelitian biologis 

Selasa, 14 Oktober 2025 | 05:35 WIB - Berita
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Kuaka

Penangkapan pelaku penculikan dan percobaan pencabulan terhadap seorang siswi sekolah dasar di Kota Semarang membuka tabir baru tentang modus licik pelaku dalam menjerat anak di bawah umur  

Kuasa hukum korban, Zainal Abidin Petir menegaskan bahwa tertangkapnya pelaku bukan hanya hasil kerja cepat aparat, tetapi juga berkat keberanian keluarga korban yang ikut turun langsung dalam pencarian,

Kuasa hukum korban, Zainal Abidin Petir menyebut bahwa pelaku yang mengaku sebagai mahasiswa itu telah menjalankan aksinya dengan modus berpura-pura melakukan penelitian biologis 

Peristiwa bermula ketika korban pulang sekolah sekitar pukul 14.30 wib, pelaku kemudian membujuk korban dengan alasan penelitian dan membawanya menggunakan sepeda motor untuk mencari rumah kosong sebagai lokasi pembuatan video 

 

Beruntung, keluarga korban yang merasa cemas karena anak tak kunjung pulang segera melapor ke pihak kepolisian dan ikut mencari sendiri 

Upaya pencarian tersebut membuahkan hasil, paman korban menemukan anak itu bersama pelaku di depan sma negeri 14 tanah mas 

Aksi pengejaran pun dilakukan hingga akhirnya pelaku berhasil diamankan dan diserahkan ke Polrestabes Semarang, berdasarkan pengakuan korban, pelaku belum sempat melancarkan aksi bejatnya 

Lebih lanjut zainal petir menyebutkan tertangkapnya pelaku menjadi titik balik penting untuk mengungkap kejahatan serupa yang diduga telah dilakukan sejak tahun 2024 

Dari kejadian tersebut, pihak keluarga melalui kuasa hukumnya resmi melaporkan pelaku dengan pasal 82 ayat (1) uu nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, yang mengancam pelaku dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara  

Zainal juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap pendekatan asing terhadap anak-anak di lingkungan sekitar 

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI