Pertempuran Lima Hari Semarang, Kenalkan KRMT Wongsonegoro Lewat Pementasan Teatrikal

Sutradara pementasan, Stefanus Sukirno menjelaskan bahwa pementasan Pertempuran Lima Hari Semarang tahun ini berbeda dari yahun sebelumnya, selain dr. kariadi, ada tokoh lain yang penting yang ingin ditonjolkan lewat pementasan tahunan 

Rabu, 15 Oktober 2025 | 13:29 WIB - Berita
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Kuaka

Dalam rangka memperingati Pertempuran Lima Hari Semarang, pemerintah menggandeng pegiat seni teater pitoelas universitas 17 agustus Semarang untuk mementaskan cukilan cerita tersebut 

Pementasan tersebut berlangsung di pelataran Tugu Muda, pada selasa malam 14 oktober 2025 

Sutradara pementasan, Stefanus Sukirno menjelaskan bahwa pementasan Pertempuran Lima Hari Semarang tahun ini berbeda dari yahun sebelumnya, selain dr. kariadi, ada tokoh lain yang penting yang ingin ditonjolkan lewat pementasan tahunan 

Dalam pementasan tahun ini, ia menonjolkan sosok Mantan Gubernur Jawa Tengah, Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Wongsonegoro 

Menurutnya, dari cerita tersebut ia bisa menyampaikan bahwa Jawa Tengah memiliki gubernur sah yang memimpin wilayah pada saat itu 

 

Sukirno berharap lewat pementasan itu masyarakat, khususnya generasi muda bisa lebih mengenal tokoh pejuang di kota Semarang 

Pertempuran Lima Hari sendiri terjadi pada 15-19 oktober 1945, pertempuran ini terjadi pasca gugurnya dr. kariadi akibat terbunuh saat hendak memeriksa rumor racun di sumber air, yang memicu kemarahan dan perlawanan sengit dari rakyat serta tkr terhadap tentara Jepang 

Sementara pemeran tokoh KRMT Wongsonegoro, Hafidz Fadhlur Rohman mengaku pementasan tahun ini sangat berkesan baginya, seperti adanya adaptasi naskah lama dan pengembangan cerita, hingga pementasan dengan musik pengiring orkestra, sehingga lebih meriah dalam pementasan ini 

Hafidz mengaku meskipun ini bukan pentas pertama baginya, namun ia membutuhkan latihan selama satu bulan untuk memerankan Wongsonegoro, selain latihan rutin, ia juga mencari tahu sosok tokoh Wongsonegoro 

Dalam pementasan tersebut ia ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat yakni untuk menumbuhkan rasa patriotisme dalam diri 

Sekretaris daerah provinsi Jawa Tengah, sumarno mengatakan melalui pementasan tahunan ini dapat menggugah rasa nasionalisme, serta rasa cinta kepada bangsa dan negara 

Sumarno juga menyebut bahwa pementasan ini nantinya akan didorong sebagai festival tahunan, sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara 

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI