BMKG Ahmad Yani Semarang Katakan Sepekan Kedepan Jateng Alami Anomali Cuaca MJO

Prakirawan cuaca BMKG Ahmad Yani Semarang Gempita Icky Dzikrillah mengatakan selama 3 hari terakhir wilayah Jawa Tengah terjadi peningkatan curah hujan

Sabtu, 06 Juli 2024 | 18:26 WIB - Berita
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Kuaka

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang menyebutkan musim kemarau tahun ini di Jawa Tengah terjadi pada bulan juni hingga september

Namun beberapa hari terakhir Kota Semarang diguyur hujan deras, menurut BMKG hal itu terjadi karena adanya anomali sepeti gangguan cuaca

Prakirawan cuaca BMKG Ahmad Yani Semarang Gempita Icky Dzikrillah mengatakan selama 3 hari terakhir wilayah Jawa Tengah terjadi peningkatan curah hujan

Hal itu terjadi karena adanya fenomena dinamika atmosfer yang mengakibatkan peningkatan curah hujan di musim kemarau pada bulan juli

Menurut data cakupan radar cuaca BMKG Ahmad Yani Semarang pada kamis 4 juli 2024 pihaknya telah mencatat wilayah jawa tengah terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi mulai ringan hingga lebat

 

Icky menyebutkan selama sepekan kedepan di wilayah Jawa Tengah sedang ada fenomena madden julian oscillation (MJO) yang sedang aktif didukung dengan aktifnya gelombang atmosfer jenis rossby equatorial dan kelvin/ sehingga wilayah Jawa Tengah akan mengalami peningkatan curah hujan

BMKG ahmad Yani Semarang memprediksi tingginya curah hujan terjadi mulai tanggal 5-11 juli 2024

Sebelum adanya gangguan cuaca tersebut BMKG juga memantau beberapa wilayah di Jawa Tengah seperti Pantura Timur dan Soloraya bagian selatan kondisinya cenderung kering sehingga wilayah tersebut berpotensi terjadi kekeringan selama musim kemarau

Cakupan wilayah Pantura timur diantaranya Demak, Jepara, Pati, Kudus dan Rembang sementara bagian selatan diantaranya Blora dan Grobogan

Namun untuk wilayah dataran tinggi seperti Kudus berpotensi kecil terjadi kekeringan

Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat di wilayah rawan kekeringan untuk menampung air saat terjadi hujan sehingga saat kekeringan terjadi masyarakat masih memiliki air bersih untuk keperluan keseharian

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI