Ilustrasi pembelajaran tatap muka tingkat SMA/SMK. Foto: Istimewa.

Ilustrasi pembelajaran tatap muka tingkat SMA/SMK. Foto: Istimewa.

Ganjar Bakal Bangun SMA Negeri Senyaman Kafe di Karanganyar

Ganjar berharap dapat mendapatkan lahan yang bagus dan strategis.

Senin, 07 September 2020 | 11:13 WIB - Didaktika
Penulis: Fauzi . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Karanganyar - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bakal membangun sekolah menengah atas atau SMA Negeri dengan konsep menyerupai tempat menongkrong di kafe. Rencananya, Sekolah tersebut bakal didirikan di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa tengah.

Ganjar menyampaikan niat membangun SMA Negeri senyaman kafe itu saat ia melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah, salah satunya Kabupaten Karanganyar pada Selasa (1/9/2020).

Dalam kunjungannya, Ganjar mengecek lahan milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Lahan itu salah satu yang diusulkan untuk membangun SMA Negeri senyaman kafe di Tawangmangu.

Orang nomor satu di Pemrov Jawa Tengah itu menargetkan sekolah tersebut dapat dibangun tahun depan. Lahan tersebut berada di Jalan Raya Tawangmangu No.16, Lingkungan Beji, Kelurahan Tawangmangu dengan luas sekitar 8.600 meter persegi.

"Konsep bangunan sekolahan betul-betul futuristik. Saya enggak pengin bentuk e ming kotak-kotak ngene. Saya sih penginnya mereka bisa rileks di dalam sekolah. Layaknya taman atau kafe yang nyaman buat menongkrong," tuturnya.

Ia membayangkan bangunan SMA beberapa lantai untuk kelas tatap muka, laboratorium, dan sarana pendukung lain. Bangunan harus efisien tetapi membuat siswa nyaman dan betah belajar di sekolah.

"Kelasnya bisa sekian lantai sekaligus untuk tatap muka, ada laboratorium yang menarik, ada yang bisa untuk mengembangkan talenta mereka. Saya pingin anak-anak nyaman belajar. Kalau perlu seperti taman atau kafe," ujarnya.

Ganjar sempat kaget saat mendengar bahwa di tempat kelahirannya itu belum ada SMA Negeri. Praktis, kondisi itu membuat lulusan SMP di Kecamatan Tawangmangu tidak bisa melanjutkan ke sekolah negeri. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan zonasi saat pendaftaran peserta didik baru.

Sebelumnya, Ganjar sudah membuka kelas jarak jauh untuk memfasilitasi kebutuhan pelajar saat PPDB tahun ini. Kelas tersebut berada di Kecamatan Tawangmangu tetapi kegiatan belajar mengajar menginduk ke SMA Negeri Karangpandan. Untuk angkatan pertama kelas jarak jauh itu diikuti 25 siswa.

"Kami mulai dari sini. Harapannya tahun depan bisa dibangun sekolah negeri. Sekolah ini didekatkan dengan kondisi lingkungan, pertanian di sini bagus, orang bicara tanaman obat-obatan ada [B2P2TOOT]," imbuhnya.

Ia berharap dapat mendapatkan lahan yang bagus dan strategis. Namun, dia secara tidak langsung menyebut lahan milik Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah itu strategis. Dari tempat itu, Ganjar bisa melihat Gunung Lawu.

"Ini kami sedang memilih lokasi yang bagus, yang paling strategis, dan nyaman untuk belajar. Jika lahan ini sangat eksotis, di depannya langsung bisa melihat Gunung Lawu," pungkasnya.

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI