Diskusi IJTI dan Kesbangpol Jawa Tengah
Meningkatkan Ketahanan Ekonomi UMKM dengan Kearifan Lokal
Pendekatan digital akan berdampak besar pada perekonomian.
Penulis: Ririn
Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Semarang – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Tengah bersama Bersama Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah mengadakan diskusi dengan tema Peningkatan Ketahanan ekonomi Berbasis Kearifan Lokal, Selasa (11/5).
Diskusi yang digelar di Kantor Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah ini diisi oleh tiga pembicara. Mereka adalah Ketua IJTI Jawa Tengah Dr Teguh Hadi Prayitno, MM MHum MH, Dekan FEB Universitas Diponegoro Prof Dr Suharnomo, SE MSi, dan pelaku UMKM Semarang Yanti M Sakoer. Sementara moderator acara ini adalah Sekretaris IJTI Jateng Ajipasa Lukadinasa, SKom.
Acara dibuka oleh Kepala Kasbangpol Jateng Haerudin, SH MH. Haerudin mengatakan tidak semua sektor di Jateng terpengaruh pandemi, contoh pertanian. Namun yang paling terdampak adalah sektor jasa. Kesbangpol mengawal Ipolesosbud (ideologi, politik, sosial, dan budaya) dan Hakam (pertahanan dan keamanan).
"Di tengah gelombang ekonomi kapitalis dan sosialis kita memilih ekonomi Pancasila yang berbasis ekonomi kerakyatan," ungkapnya.
Dari dulu, kata dia, yang kuat adalah UMKM atau ekonomi kerakyatan. ekonomi yang digerakkan oleh usaha-usaha kecil. "Banyak UMKM yang menembus ekspor. Yang menarik, UMKM yang tumbuh adalah yang bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Yang bisa berjualan secara online," bebernya.
Namun, katanya lagi, pelaku UMKM harus berkelompok. Namun rupanya hal ini tidaklah mudah. Akan tetapi tetap harus disikapi secara positif.
Ketua IJTI Jawa Tengah Dr Teguh Hadi Prayitno, MM MHum MH membahas mengenai media sebagai sarana promosi UMKM. Menurut Dr Teguh, media tak hanya massa, tapi juga sosial. Keduanya sangatlah penting.
"Media massa menjadi satu barometer. Di emdia massa masih ada integritas. Lebih baik lagi jika media sosial dan massa bersinergi," jelasnya.
Sinergi ini, kata dia, adalah jejaring. UMKM tidaklah bisa berdiri sendiri. Penyakit pelaku ekonomi adalah pelit. Misal, pelit subscribe dan follow aku media sosial.
"Kata kuncinya adalah networking, sinergi, jejaring," tukasnya.
Sementara itu, Dekan FEB Universitas Diponegoro Prof Dr Suharnomo, SE MSi menambahkan, optimisme sangat penting untuk mendongkrak ekonomi. Meski kesulitan banyak dialami karena pembatasan akibat pandemi Corona.
"Gimana caranya UMKM bisa jalan dan berkontribusi banyak bagi pemerintahan kita? Inti ketika kita hidup di era seperti ini yang bisa jalan adalah basis kreativitas dan inovasi," jelasnya.
Orang Indonesia, lanjut dia, kalau diterpa keadaan memaksa, kreativitas muncul. Inilah yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"Masalahnya adalah mendekatkan sekian banyak hal menjadi kreatif," tukasnya.
Pendekatan digital, menurutnya jika dipakai, dampaknya akan besar. Hal ini berlaku untuk semua sektor.
Lebih lanjut, pelaku UMKM Semarang Yanti M Sakoer menyebut untuk menjadi pengusaha, permasalahan yang dihadapi adalah pengelolaan sumberdaya manusia (SDM). Inilah yang dimaksud kearifan lokal.
"Permasalahan kedua, adalah mendapatkan bahan baku yang berkualitas dan kuantitas cukup. Selanjutnya adalah pemasaran dan promosi," katanya.
Tak hanya itu, modal usaha juga menjadi momok para pelaku UMKM. Lalu apa solusinya? Ada dua yang bisa dilakukan.
Pertama, jual sebagian aset. Meski seperti tutup lubang gali lubang. Bersinergi dengan para pelaku UMKM. Harus tetap jeli dan kreatif menangkap kesempatan yang ada. Termasuk branding di emdia sosial.
"Kedua adalah tetap optimis. Kami yakin, setelah badai akan ada matahari yang indah," pungkasnya.
(*)IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Terkait
Pamerkan Produk Unggulan UMKM, Pekan Promosi Cilacap Expo 2024 Resmi Dibuka
Berita 2 hari lalu
Pemkab Sragen Segera Gelar Pameran Inovasi Pendidikan, Catat Tanggalnya!
Berita 10 hari lalu
56 UMKM Ramaikan Bazar Ramadan 2024 di Gubernuran Jateng
Berita 1 bulan lalu
Ramadan, Semarang Barat Gelar Festival Takjil di Jalan Ronggolawe
Berita 1 bulan lalu
BSI Semarakan Ramadan 1445 H dengan Berbagai Kegiatan Bermanfaat
Berita 2 bulan lalu
Baca Juga
Dekranas Expo 2024 Ditutup, Stand Kemenkumham Jateng Jadi Terbaik Kedua
Berita 2 jam lalu
Pemkab Bandung akan Bangun Pabrik Pupuk Organik untuk Penuhi Kebutuhan
Berita 3 jam lalu
Ketahun Maling Motor, Pelaku Ini Sempat Acungkan Senpi
Berita 5 jam lalu
Purnawirawan Polisi Maju Calon Wakil Walikota Semarang Lewat Demokrat
Berita 5 jam lalu
Pelantikan Pengurus IDI Wilayah Jateng 2024-2027, Djoko Handojo Sebut Dokter Miliki Inovasi, Hingga Terobosan Untuk Masyarakat
Berita 5 jam lalu
Terkini
Usai Menginap di Panti Marhaen, Obor Api Perjuangan Sabtu Pagi Kembali Lanjutkan Perjalanan ke Jakarta
Video 29 menit lalu
Pelantikan Pengurus IDI Jateng 2024-2027, Dokter Harus Miliki Inovasi untuk Masyarakat
Video 1 jam lalu
Dekranas Expo 2024 Ditutup, Stand Kemenkumham Jateng Jadi Terbaik Kedua
Berita 2 jam lalu
Mbak Ita Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilwalkot, Serius Majukan Semarang
Video 3 jam lalu
Pemkab Bandung akan Bangun Pabrik Pupuk Organik untuk Penuhi Kebutuhan
Berita 3 jam lalu
Ketahun Maling Motor, Pelaku Ini Sempat Acungkan Senpi
Berita 5 jam lalu
Purnawirawan Polisi Maju Calon Wakil Walikota Semarang Lewat Demokrat
Berita 5 jam lalu
Pelantikan Pengurus IDI Wilayah Jateng 2024-2027, Djoko Handojo Sebut Dokter Miliki Inovasi, Hingga Terobosan Untuk Masyarakat
Berita 5 jam lalu
IPHI Ingatkan Agar Calon Jemaah Haji Jalankan Ibadah dengan Baik di Tanah Suci
Berita 6 jam lalu
Bocah 15 Tahun di Ringinarum Kendal Tewas Tenggelam di Embung
Berita 6 jam lalu
Pemkab Rembang Terus Maksimalkan Transaksi Digital
Berita 8 jam lalu