BERITA

INSANI

NARASI

KIAT

PILKADA

SENGGANG

VIDEO

DBHCHT Mampu Bantu Upgrade Kemampuan Pelaku UMKM di Kudus, Bupati Hartopo Harapkan Banyak Inovasi 

Bupati Kudus Hartopo dalam berbagai kesempatan juga menyampaikan agar pihak swasta juga menggandeng UMKM, misalnya lewat program CSR. 

KUASAKATACOM, Kudus - Sektor UMKM memiliki peranan penting dalam mendongrak peningkatan ekonomi kerakyatan. Untuk itu Pemkab Kudus memberikan perhatian besar terhadap para pelaku UMKM

Hal ini ditunjukan dengan penyelenggaraan pasar rakyat juga bazaar dan festival selama bulan Ramadan sampai Syawalan beberapa waktu lalu yang menjadi wadah bagi UMKM di Kudus.

Bupati Kudus Hartopo dalam berbagai kesempatan juga menyampaikan agar pihak swasta juga menggandeng UMKM, misalnya lewat program CSR. 

"Setelah pandemi mereda, pemerintah memberi kelonggaran pada masyarakat untuk kembali beraktivitas. Pemkab Kudus dan seluruh pihak terkait termasuk CSR terus mendukung geliat ekonomi, khususnya pelaku UMKM agar tetap produktif,” katanya. 

Pihaknya berharap agar pelaku UMKM juga terdorong untuk melakukan banyak inovasi dan terobosan. Hal ini agar produknya mampu bersaing. 

“Teruslah berkreasi dan berinovasi. Dalam usaha jangan monoton. Manfaatkan teknologi dan bekerjalah secara riil dengan konsep yang matang dalam mencapai target. Bila perlu belajar dengan para pengusaha yang lain yang lebih sukses,” katanya.

Pemkab Kudus sendiri telah memberikan dukungan penuh dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Yaitu dengan mengadakan berbagai pelatihan untuk memantik pelaku UMKM

Pelatihan dapat terselenggara karena adanya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Penggunaan DBHCHT sendiri telah diatur dalam PMK (Peraturan Menteri Keuangan) 215/PMK.07/2021 tentang penggunaan, pemantauan, dan evaluasi DBHCHT

Yaitu Sesuai aturan, 50 persen DBHCHT diperuntukan bidang kesejahteraan masyarakat, 10 persen bidang penegakan hukum, dan 40 persen bidang kesehatan.

50 persen bidang kesejahteraan masyarakat terbagi menjadi 20 persen untuk program peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, dan pembinaan lingkungan sosial untuk kegiatan peningkatan keterampilan kerja. Sementara 30 persen lainnya untuk program pembinaan lingkungan sosial pada kegiatan pemberian bantuan

Perolehan DBHCHT tahun ini sebesar Rp238,52 miliar. Jumlah tersebut naik 35,23 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp176 miliar. 

Tahun ini Pemkab Kudus telah menyelenggarakan 150 paket pelatihan yang bersumber dari DBHCHT. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi UKM (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Kudus, Rini Kartika Ahmawati menyatakan pihaknya memperoleh anggaran sebesar Rp49,2 miliar bersumber dari DBHCHT. Nantinya Rp41,22 miliar akan diperuntukan bidang industri dan sisanya untuk pelatihan kerja. 

"Ada beberapa pelatihan yang dipertahankan, misalnya tataboga, menjahit, kerajinan craft, roasting kopi. Ini dikawal BLK (Balai Latihan Kerja). Sementara seperti setir mobil, digital marketing itu ditiadakan karena tidak mendukung tujuan kemandirian peserta," ungkap Rini.

Pelatihan kerja dari DBHCHT diharapkan bisa dimulai akhir Januari, supaya bisa selesai lebih cepat. Sasarannya adalah masyarakat Kabupaten Kudus, termasuk pekerja atau buruh rokok, keluarga pekerja rokok, dan masyarakat lainnya yang memenuhi ketentuan.

"Sasarannya masih sama seperti tahun lalu, cuma jenisnya yang agak berbeda. Kami upayakan agar pelatihan kerja ini bisa segera dijalankan dan bisa selesai lebih awal," jelasnya. 


 

(*)

IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar

Terkait

Baca Juga

Terkini