Mendikbudristek Nadiem Makarim, Foto: Istimewa

Mendikbudristek Nadiem Makarim, Foto: Istimewa

Nadiem: Sekolah Tatap Muka Terbatas Ikuti Situasi PPKM Mikro

Usai PPKM tersebut selesai dilakukan maka pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan.

Selasa, 15 Juni 2021 | 16:08 WIB - Didaktika
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut kebijakan sekolah tatap muka di bulan Juli masih berlaku. Namun sekolah tatap muka dapat dihentikan sesuai perkembangan.

"Ada kemungkinan di dalam PPKM tersebut berarti tidak bisa tatap muka terbatas. Tapi itu adalah suatu keharusan yang dialami semua sektor dalam 2 minggu itu, ada pembatasan dan 2 minggu. Itu kalau kemungkinan akan dilaksanakan bahwa tidak ada tatap muka terbatas yang boleh terjadi untuk kelurahan atau desa tersebut," ungkap Nadiem saat rapat bersama Komisi X di DPR, Selasa (15/6).

BERITA TERKAIT:
Pemerintah Hapus Pramuka sebagai Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah 
Prioritas Mendikbudristek Pasca Museum Nasional Terbakar: Selamatkan Artefak
UPGRIS Setuju Mahasiswa Tak Wajib Membuat Skripsi untuk Lulus
Badan Bahasa Targetkan Ada 80 Ribu Kosakata Baru 
Nadiem Makarim Luncurkan Aturan untuk Cegah Kekerasan di Lingkungan Pendidikan 

Ia menambahkan, PPKM sudah menjadi bagian dalam surat keputusan bersama (SKB) terkait pembelajaran tatap muka di bulan Juli. Menurutnya PPKM akan menjadi instrumen rem di daerah baik kelurahan maupun desa.

"Jadi itu sudah menjadi bagian dari SKB kita bahwa PPKM itu bisa mem-by pass atau bisa saja menganulir selama 2 minggu tersebut proses pembelajaran tatap muka terbatas. Jadi itu saja, jadi tidak perlu khawatir bahwa akan ada perubahan apa, tidak. PPKM akan menjadi instrumen pemerintah untuk melakukan rem di daerah di kelurahan atau di desa tersebut," bebernya.

Lebih lanjut, ia menyebut sama halnya dengan masyarakat yang diminta bekerja di rumah saat PPKM. Maka sekolah akan melakukan pelajaran jarak jauh (PJJ) selama PPKM.

"Sama seperti kalau misalnya restoran cuma boleh 50 persen kapasitas atau masyarakat disuruh bekerja dari rumah ya kan. Sama sektor pendidikan mungkin harus PJJ selama PPKM tersebut," jelasnya.

Nantinya, setelah PPKM tersebut selesai dilakukan maka pembelajaran tatap muka kembali dilaksanakan. Sehingga dia meminta agar pihak sekolah melakukan persiapan.

"Kalau daerah itu diimplementasi PPKM kemungkinan akan PJJ saja untuk 2 minggu tersebut, tapi lanjut lagi setelah PPKM-nya sudah selesai lalu balik lagi.Jadinya sudah mendingan siap-siap dari sekarang mulai saja nanti jadi nggak perlu dikhawatirkan bahwa antisipasi perubahan, semua sekolah sudah harus siap-siap mau itu daerah akan dimasukkan dalam PPKM apa tidak harus sudah mulai siap-siap sekarang," bebernya.

Nadiem menuturkan saat ini SKB masih berlaku. Sehingga dirinya tetap mengikuti proses jadwal pembelajaran tatap muka pada bulan Juli mendatang. "Lanjutkan saja proses SKB-nya kalau PPKM terjadi di daerah Anda ya mungkin akan berhenti tatap muka terbatas tapi hanya untuk 2 minggu," ujar Nadiem.

"Peraturan SKB kita masih berlaku selama ini. Jadi tidak perlu ada kebingungan, tidak perlu ada pertanyaan mengenai apakah akan ada perubahan ya, lanjutkan saja seperti sekarang," tutupnya.

***

tags: #nadiem makarim #sekolah tatap muka

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI