Masuk Warisan Budaya Nasional, Wayang Suket Purbalingga Wajib Dilestarikan
Pemilik wayang suket dan juga dinas terkait wajib melestarikan dan perlu adanya pengembangan agar wayang suket jangan sampai punah atau mati.
Penulis: Joko Santoso
Editor: Wis
KUASAKATACOM, Purbalingga- Tim Ahli warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tingkat Nasional menetapkan Wayang Suket Purbalingga sebagai WBTB Tingat Nasional Tahun 2020 secara virtual. Penetapan tersebut menjadi satu kebanggaan bagi Kabupaten Purbalingga dan juga Badriyanto selaku pewaris Wayang Suket di Purbalingga, Jawa Tengah.
Ditetapkannya Wayang Suket sebagai WBTB Tingkat Nasional tentunya tidak lepas dari peranan Pemkab Purbalingga dan juga pengrajin Wayang Suket, di Desa Wlahar Kecamatan Rembang, Badriyanto. Oleh karena itu Wayang Suket harus dilestarikan agar keberadaannya tidak punah.
Wayang Suket merupakan kerajinan khas dari Purbalingga yang langka, unik dan otentik. Kerajinan berbentuk tokoh wayang yang dibuat dari rumput kasuran. Kerajinan ini selalu menarik perhatian dan diburu saat dipamerkan di berbagai event. Banyak permintaan baik dari dalam maupun luar negeri atas kerajinan itu.
Namun, ada berbagai kendala karena pengrajin Wayang Suket ini hanya satu orang yang tersisa di Purbalingga, yaitu, Badriyanto. Selain itu, rumput kasuran yang menjadi bahan bakunya pun unik karena konon hanya bisa dipanen saat Bulan Sura. Oleh karena itu, Pemkab memberikan perhatian khusus terhadap Wayang Suket.
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Purbalingga selaku wadah yang menaungi pengembangan kerajinan menyusun berbagai program pengembangan Wayang Suket.
"Tugas kami dari Dindikbud Purbalingga, pemilik Wayang Suket dan juga dinas terkait wajib melestarikan dan perlu adanya pengembangan agar Wayang Suket jangan sampai punah atau mati," kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Rien Anggraeni saat dihubungi, Jumat (9/10).
Rien menjelaskan apabila Wayang Suket sampai punah atau hilang maka Surat Keputusan ditetapkannya Wayang Suket sebagai WBTB akan dicabut oleh pemerintah. Ia berpesan khususnya bagi Badriyanto atau pewaris tunggal Wayang Suket dari Mbah Gepuk agar dapat mengembangkan Wayang Suket.
"Salah satu caranya dengan cara mendirikan sanggar belajar Wayang Suket di desanya, Desa Wlahar terutama untuk masyarakat sekitar agar semakin banyak orang yang bisa membuat Wayang Suket," ujarnya.
Ia menerangkan Wayang Suket ini merupakan salah satu dari tiga jenis WBTB yang diajukan Pemkab Purbalingga untuk bisa ditetapkan sebagai WBTB tingkat nasional. Selain Wayang Suket ada juga nopia dan soto kriyik yang diusulkan Pemkab Purbalingga namun keduanya belum lolos karena masih ada kekurangan terkait dengan makna budayanya.
"Untuk pengajuannya kami lakukan satu tahun sebelumnya yakni tahun 2019 sesuai dengan ketentuan dan syarat terkait WBTB tingkat nasional," terang Rien.
Rien menuturkan ada persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa ditetapkan sebagai WBTB tingkat nasional dan dalam hal ini Pemkab Purbalingga melalui Dindikbud Purbalingga tidak asal memilih. Syarat yang harus dipenuhi yakni minimal berusia 50 tahun, lalu sudah mengalami regenerasi minimal dua generasi dan terakhir menjadi ciri khas Purbalingga.
"Setelah melalui penilaian di tingkat nasional sekitar dua bulan lalu, hanya Wayang Suket Purbalingga yang berhasil lolos. Namun sesuai ketentuan jika saat ini belum bisa lolos sebagai WBTB maka bisa didaftarkan kembali pada tahun 2021," imbuhnya.
Dihubungi secara terpisah, Badriyanto selaku pengrajin Wayang Suket Purbalingga merasa senang karena Wayang Suket Purbalingga bisa menjadi WBTB Tingkat Nasional Tahun 2020. Ini juga menjadi tugas bagi Badriyanto agar bisa melahirkan pengrajin-pengrajin Wayang Suket di desanya maupun di Purbalingga agar Wayang Suket tidak punah.
"Saya berencana untuk membuat sanggar belajar khusus Wayang Suket agar teknik pembuatannya tidak hanya berhenti sampai di saya saja," pungkas Badri.
(*)IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Terkait
Masuk KEN 2024, Festival Gunung Slamet Diharapkan Mampu Pikat Wisatawan
Berita 2 bulan lalu
Alasan Ganjar Rajin Kampanye di Jateng, Akui Ada Intimidasi
Berita 3 bulan lalu
Ngobrol Bareng Ganjar di Purbalingga Seru, Anak Muda: Pak Ganjar Bisa Jadi Teman Sekaligus Orangtua
Berita 3 bulan lalu
Dapat Sambutan Luar Biasa di Purbalingga, Warga: Pak Ganjar Wonge Dewek
Berita 3 bulan lalu
Kejari Purbalingga Sita Pom Mini, Diduga Dibeli Puskesmas untuk Palsukan Nota BBM
Berita 4 bulan lalu
Baca Juga
Jaga Kebugaran Jemaah, Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji
Berita 1 jam lalu
Sejumlah Rumah di Pangandaran Rusak akibat Gempa Garut
Berita 2 jam lalu
Polisi Tangkap Satu Pelaku Ganjal ATM, Dua Lainnya Buron
Berita 2 jam lalu
Mau ke Pandai Indah Kemangi, Pick Up Rombongan Wisatawan di Kendal Nyemplung ke Sawah
Berita 2 jam lalu
BBPJT Gelar Pembekalan Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah
Berita 3 jam lalu
Terkini
Jaga Kebugaran Jemaah, Kemenag Luncurkan Gerakan Senam Haji
Berita 1 jam lalu
Sejumlah Rumah di Pangandaran Rusak akibat Gempa Garut
Berita 2 jam lalu
Polisi Tangkap Satu Pelaku Ganjal ATM, Dua Lainnya Buron
Berita 2 jam lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan Bangun Area Konservasi Guna Cegah Banjir Rob di MoroDemak
Video 2 jam lalu
Mau ke Pandai Indah Kemangi, Pick Up Rombongan Wisatawan di Kendal Nyemplung ke Sawah
Berita 2 jam lalu
BBPJT Gelar Pembekalan Finalis Duta Bahasa Jawa Tengah
Berita 3 jam lalu
Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jokowi Sahkan UU Daerah Khusus Jakarta
Berita 3 jam lalu
Nobar di Balaikota Semarang, Masyarakat Larut Dalam Suka Cita Kemenangan Timnas
Video 3 jam lalu
Peringati Hari Tari Sedunia, Bupati Said Dorong Jadikan Boyolali Berbudaya
Berita 3 jam lalu
PDIP Godok Sejumlah Nama Maju Pilgub DKI! Ada Risma, Ahok, hingga Andika Perkasa
Berita 3 jam lalu
Peringati Hari Tari Sedunia, Pemkab Boyolali Gelar Seni Tari di Sejumlah Titik
Berita 3 jam lalu