Tinggalkan Anak Pertama, Satu Keluarga di Malang Bunuh Diri Diduga karena Terlilit Utang
Polisi masih belum menemukan fakta bahwa korban terjerat utang pada aplikasi pinjaman online (pinjol).
Penulis: Siti Muyassaroh
Editor: Wis
KUASAKATACOM, Malang - Polisi terus menyelidiki penyebab satu keluarga di Malang bunuh diri dengan meninggalkan anak pertamanya hidup. Berdasarkan penyelidikan sementara, ketiga korban yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak kedua itu bunuh diri karena terlilit utang.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menjelaskan, sejauh ini, Polres Malang telah meminta keterangan dari tujuh orang saksi dalam kasus bunuh diri tersebut. Saksi yang telah dimintai keterangan itu di antaranya adalah ketua Rukun Warga (RW) setempat yang merupakan tetangga korban.
Selain itu, lanjutnya, polisi juga telah meminta keterangan terhadap anak W yang selamat, yaitu AKE. Dari pemeriksaan sejumlah saksi tersebut, diketahui W pernah meminta tolong untuk meminjam sejumlah uang.
"Beberapa orang saksi yang kita mintai keterangan, memberikan informasi bahwa beberapa kesempatan yang lalu, yang bersangkutan WE pernah memohon, meminta tolong untuk meminjami sejumlah uang," katanya.
Ia menambahkan, satu pekan sebelum peristiwa bunuh diri tersebut, korban W sempat menyampaikan kepada sejumlah saksi bahwa ia tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjamnya tersebut. Polisi belum mengetahui pasti jumlah utang korban tersebut.
"Masih perlu didalami untuk jumlah beban keuangan yang dimiliki oleh saudara W. Belum bisa kami dalami terkait itu, berapa-berapanya. Kami belum mendalami terkait masalah itu, yang jelas yang bersangkutan memiliki beban utang," terangnya.
Berdasarkan fakta penyelidikan, kata Gandha, diketahui bahwa utang yang dimiliki oleh korban WE merupakan utang perseorangan. Polisi masih belum menemukan fakta bahwa korban terjerat utang pada aplikasi pinjaman online (pinjol).
"Sementara ini kami menemukan yang ada faktanya itu orang perseorangan. Karena sampai saat ini faktanya memang keluarga terdekat dan rekan kerja beliau tidak pernah mendapat WA (Whatsapp) teror atau SMS teror yang identik dengan pinjaman online seperti itu," katanya.
"Dari sini kita bisa menyimpulkan sementara untuk motif tindakan yang dilakukan oleh almarhum bapak W ini lebih ke arah motif ekonomi," terang Gandha.
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak ditemukan tewas di dalam kamar rumah yang berada di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12).
Ketiga mayat tersebut yakni, sang ayah W (43), ibu S (40) dan anak kedua berinisial ARE (13). Sementara anak pertama yang masih hidup adalah AKE, saudara kembar ARE.
W sendiri merupakan seorang guru di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sukun, Kota Malang, dan istrinya, S, berjualan kue di rumah. Sementara, kedua anak mereka yakni AKE dan ARE masih sekolah dan duduk di bangku kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP).
(*)IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Terkait
Tim Gabungan Gerebek Pabrik Narkotika di Malang
Berita 9 jam lalu
Bertolak Ke Jatim, Wapres Ma'rif Amin akan Buka Halaqoh Ponpes dan Tinjau Pengolahan Limbah B3
Berita 7 hari lalu
Pria yang Paku Kucing di Pohon Tidak Ditahan, Ini Penjelasan Polisi
Berita 10 hari lalu
Terungkap Alasan Pelaku Tega Paku Kucing di Pohon hingga Mati
Berita 10 hari lalu
Kejam! Kucing di Malang Dipaku di Pohon hingga Mati
Berita 10 hari lalu
Baca Juga
Berpisah dengan Alberto Rodriguez, Persib Datangkan Pemain Kroasia
Berita 27 menit lalu
Usai KKS-KKU, 655 Mahasiswa Unika Soegijapranata Gelar Expo UMKM Dampingan
Berita 1 jam lalu
Diduga Sopir Ngantuk, Truk Pengangkut Kayu Kecelakaan Tunggal di Perbatasan Kabupaten dan Kota Semarang
Berita 2 jam lalu
Judi Online Merebak, Mbak Ita Ingatkan Dampak Buruknya Bisa Sampai Bunuh Diri
Berita 3 jam lalu
Bank Jateng-TWC Kerjasama Majukan UMKM Kampung Seni Borobudur
Berita 3 jam lalu
Terkini
Berpisah dengan Alberto Rodriguez, Persib Datangkan Pemain Kroasia
Berita 27 menit lalu
Dugaan Perselingkuhan Oknum Komisioner di Kabupaten Pati, KPU Jateng: Ada Sanksi Tunggu Hasilnya
Video 41 menit lalu
Usai KKS-KKU, 655 Mahasiswa Unika Soegijapranata Gelar Expo UMKM Dampingan
Berita 1 jam lalu
Dugaan Pemalsuan Piagam Kejuaraan, Kepala SMAN 1 Semarang: Tunggu Hasil dari Disdikbud Jateng
Video 1 jam lalu
Disporapar Jateng Prediksi 4 Juta Pengunjung Wisata Selama Libur Sekolah
Video 1 jam lalu
Diduga Sopir Ngantuk, Truk Pengangkut Kayu Kecelakaan Tunggal di Perbatasan Kabupaten dan Kota Semarang
Berita 2 jam lalu
Judi Online Merebak, Mbak Ita Ingatkan Dampak Buruknya Bisa Sampai Bunuh Diri
Berita 3 jam lalu
Bank Jateng-TWC Kerjasama Majukan UMKM Kampung Seni Borobudur
Berita 3 jam lalu
Pemkot Semarang Pastikan Sistem Data PPDB 2024 Aman dari Ancaman Peretasan
Berita 4 jam lalu
Wujudkan Penumpu Pangan Nasional, Sumarno: Pemprov Jateng Percepat Program Pompanisasi
Berita 4 jam lalu
DWM Gelar I am Gamer, I am Human untuk Gen Z
Berita 4 jam lalu