Akibat Corona, Kerawanan Pilkada di Pekalongan Meningkat

KUASAKATACOM, Pekalongan – Bawaslu merilis indeks kerawanan pemilu (IKP) Pilkada 2020. Hasil penelitian ini menunjukkan, di masa pandemi, secara umum tingkat kerawanan Pilkada 2020 berpotensi meningkat. Sementara untuk IKP Jateng, dari 21 kabupaten atau kota yang menggelar Pilkada, Kota Pekalongan menempati peringkat ke-14 dengan total skor 191,02.

Dari empat dimensi yang menjadi acuan IKP Pilkada 2020, ada dua dimensi yang skor IKP-nya menonjol, sehingga perlu diperhatikan, yakni Konteks Politik dengan skor 55,97 dan Konteks Sosial dengan skor 55,56. Keduanya masuk kategori sedang penilaian IKP.

BERITA TERKAIT:
Akibat Corona, Kerawanan Pilkada di Pekalongan Meningkat

Ketua Bawaslu Kota Pekalongan Sugiharto SH menyatakan ada sejumlah faktor yang membuat skor dua konteks dalam IKP tersebut masuk kategori sedang, yakni beberapa kejadian menonjol uang terjadi pada dua konteks tersebut.

“Ada tiga catatan Bawaslu untuk kejadian di Konteks Politik. Pertama, pada Pilkada tahun 2018 ada Rekrutmen Penyelenggara Pemilu adhoc yang bermasalah, yaitu PPK dan PPS terpilih terdaftar dalam Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL) sebagai anggota Partai Politik,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Kedua, lanjut dia, pada Pemilu 2019 ada Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak netral menggunakan Fasilitas Negara berupa mobil dinas untuk menghadiri kegiatan partai. Ketiga, pada Pemilu 2019 ada ASN memakai atribut partai politik (parpol) ikut mengawal pendaftaran parpol menjadi peserta pemilu.

Untuk Konteks Sosial, lanjut dia, diakibatkan oleh bencana alam seperti banjir dan rob yang sering melanda Kecamatan Pekalongan Utara dan sebagian Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. Apalagi puncak Pilkada 2020 akan berlangsung pada 9 Desember yang memasuki musim hujan.