Hendi Sambut Baik Dukungan Swiss untuk Pengembangan Bus Trans Semarang

Perlu edukasi ke masyarakat terkait penggunaan BRT.

Rabu, 18 Mei 2022 | 22:47 WIB - Ragam
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang - WaliKota Semarang Hendrar Prihadi Menerima perwakilan SECO (Secretariat for Economic Affairs) dari Swiss, Selasa (17/5). Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Hendi ini mendiskusikan implementasi proyek Indobus (Indonesian Bus) di Kota Semarang dan juga arah pengembangan infrastruktur perkotaan di Kota Semarang.

Melalui program SUTRI NAMA - INDOBUS, SECO (Secretariat for Economic Affairs) mendukung implementasi proyek INDOBUS (Indo Bus) yang dijalankan oleh GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) terkait pengembangan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Semarang. SUTRI NAMA (Sustainable Urban Transport Indonesia Nationally Appropriate Mitigation Action) sendiri merupakan sistem transportasi perkotaan yang berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim akibat efek gas rumah kaca.

BERITA TERKAIT:
Buka Bimtek Desain Produk untuk Pelaku Ekraf, Mbak Ita: Destinasi Wisata Kota Semarang Komplit
Kemenparekraf Adakan Bimtek Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan di Kota Semarang
Peringati HUT ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita Akui Masih Ada PR Harus Diselesaikan
Kota Semarang Juara Umum MTQ ke-30 Jawa Tengah
Padukan Unsur Tradisional-Modern, Peringatan HUT ke-477 Kota Semarang Bakal Meriah

Hendi menuturkan Adapun Indobus atau Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project merupakan komponen teknis tambahan dari program Sutri Nama, yang memberikan bantuan teknis untuk melaksanakan Sistem Bus Rapid Transit (BRT) dengan lajur khusus. BRT ditargetkan beroperasi satu setengah tahun ke depan.

"Saya ucapkan terima kasih bahwa SECO, JIZ, semuanya sudah banyak membantu Kota Semarang terutama di sektor perhubungan dan juga hal-hal lainnya. Ucapan terima kasih dan hubungan baik ini semoga dapat meningkat hingga pendanaan infrastruktur,” ungkapnya dalam keterangannya, Rabu (18/5).

Dirinya menjelaskan bahwa salah satu persoalan sebuah kota adalah pertumbuhan penduduk dan juga kendaraan bermotor yang juga meningkat sangat luar biasa. Pada tahun 2021 data kendaraan bermotor dan mobil di Kota Semarang ada 1,8 juta, naik 200 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. 

“Maka kalau dibiarkan, jumlah jalan ini tidak bisa menampung, kita edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi publik (BRT). Dimulai pada tahun 2010 ada 1 koridor, yang setelah kita evaluasi jumlah penumpangnya sampai 80 ribu satu koridor lalu setelah 12 tahun (2022), kini kita punya 9 koridor ditambah 4 feeder sehingga ada 13 rute yang dilalui BRT dan jumlah penumpang kita mencapai 13 juta,” terangnya

Hendi juga menjelaskan jika tahun ini pihaknya direncanakan akan memulai ground breaking untuk transportasi basic rel yaitu Trem, meskipun tentu banyak kendala terutama subsidi tiket. Kendala berikutnya adalah BRT masih memakai high deck artinya ada kesulitan untuk teman-teman disabilitas maka ke depannya dirinya merencanakan akan membeli bus low deck. Masalah lain yang diungkapkan Hendi adalah soal ketepatan jadwal. 

"Kami berharap ke depannya jadwal BRT dan Trem dapat on time sehingga masyarakat dapat bergantung dan dilayani dengan tepat waktu. Makanya atas kehadiran SECO ini kami ucapkan terima kasih mudah-mudahan mampu juga berkolaborasi ke hal yang lebih besar terutama ke pelayanan transportasi umum di Kota Semarang,” pungkas dia.

***

tags: #kota semarang #hendrar prihadi #brt #trem

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI