Ditikam Orang Tak Dikenal Hingga Alami Kerusakan Organ Vital, Siapakah Sosok Salman Rushdie?

The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan, yang terbit pada tahun 1988 membuatnya menjadi sosok kontroversial.

Minggu, 14 Agustus 2022 | 08:32 WIB - Internasional
Penulis: Siti Muyassaroh . Editor: Wis

Penulis buku The Satanic Verses Salman Rushdie mengalami luka parah akibat ditikam oleh orang tak dikenal pada Jumat (12/8/2022) di New York. penikaman tersebut terjadi saat Salman akan memberikan kuliah di sebuah event yang digelar di Institusi Chautauqua New York.

Salman Rushdie ditikam di bagian perut dan leher hingga menyebabkan kerusakan pada organ vitalnya. Kabarnya, pelaku menikamnya sekitar 15 kali di bagian yang sama.

BERITA TERKAIT:
Usai Salman Rushdie Kena Tikam, Novel The Satanic Verses Alami Lonjakan Penjualan
Jaksa Sebut Penyerangan Terhadap Salman Rushdie Sudah Direncanakan
Dijerat Pasal Percobaan Pembunuhan, Tersangka Penikaman Salman Rushdie Disebut Simpatisan Ekstremisme Syiah
Ditikam Orang Tak Dikenal Hingga Alami Kerusakan Organ Vital, Siapakah Sosok Salman Rushdie?
Ditikam 15 Kali, Organ Vital Penulis Ayat-ayat Setan Salman Rushdie Rusak Parah 

Lantas, siapakah sosok Salman Rushdie hingga mengalami insiden penikaman di tempat umum tersebut? Berikut profilnya.

Dilansir Britannica, Salman Rushdie lahir di Mumbai, India, 19 Juni 1947. Menurut BBC, saat berusia 14 tahun, Salman dikirim ke Inggris dan bersekolah di kota Rugby.

Kemudian, dia memperoleh gelar kehormatan dalam sejarah di Kings College yang bergengsi di Cambridge. Salman akhirnya resmi menjadi warga negara Inggris dan bekerja sementara sebagai aktor hingga copywriter iklan, sambil menulis novel.

Karirnya sebagai penulis novel ternyata berkembang pesat. Salah satu novel yang ditulis Salman Rushdie, Midnight's Children, berhasil memenangkan Booker Prize pada tahun 1981. 

Midnight's Children bercerita tentang India. Lalu, muncul novel ketiga Rushdie, Shame, yang dirilis pada tahun 1983 dan berkisah tentang Pakistan. Empat tahun kemudian, dia menulis The Jaguar Smile, sebuah catatan perjalanan di Nikaragua.

Kemudian novel keempatnya, The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan, yang terbit pada tahun 1988 membuatnya menjadi sosok kontroversial. Novel tersebut dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan memicu kemarahan umat Islam.

Di seluruh dunia Muslim, protes yang sering disertai kekerasan meletus terhadap Rushdie, yang lahir di India dari keluarga Muslim. Sedikitnya 45 orang tewas dalam kerusuhan terkait buku tersebut, termasuk 12 orang di kota kelahiran Rushdie, Mumbai. 

Bahkan, sejumlah penerjemah novel tersebut dari berbagai negara ikut menjadi korban percobaan pembunuhan.

Penerjemah Jepang dari The Satanic Verses, Hitoshi Igarasahi, ditemukan terbunuh di sebuah universitas di timur laut Tokyo pada Juli 1991. Kemudian penerjemah dari Italia, Ettore Capriolo, ditikam di apartemennya di Milan tetapi berhasil selamat. Terakhir, penerjemah dari Norwegia, William Nygaard, ditembak pada tahun 1993 di luar rumahnya di Oslo yang juga dinyatakan selamat.

Rushdie menghabiskan bertahun-tahun bersembunyi setelah pemimpin Ayatollah Agung Ruhollah Khomeini dari Iran menerbitkan sebuah fatwa yang menyerukan umat Islam untuk membunuh Rushdie pada 1989. Ayatollah Ali Khamenei, penerus Khomeini, yang cuitannya kemudian dihapus pada 2019 mengatakan bahwa fatwa itu tetap berlaku.??????????????????????????????

Dalam sebuah memoar tentang masanya bersembunyi, Rushdie mengungkapkan ketidaknyamanannya pada tingkat keamanan yang tinggi di bandara AS di New Jersey dan Denver ketika dia tiba untuk menjadi pembicara.

Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, dia hidup lebih bebas dan bersikeras bahwa dia tidak boleh terus-menerus diawasi dan dilindungi oleh penjaga keamanan hingga insiden penikaman terjadi.

***

tags: #salman rushdie #sosok #ditikam #new york #the satanic verses

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI