Tingkatkan Perekonomian Masyarakat, Suparno Ingin Dorong Secara Pesat Keberadaan Desa Wisata di Sragen

KUASAKATACOM, Sragen- Pasca Pandemi Covid-19, DPRD Kabupaten Sragen ingin mendorong secara pesat keberadaan desa wisata yang ada di wilayah tersebut. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Sragen Suparno disela kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Krisis di Destinasi Pariwisata, yang digelar di Ndayu Park Sragen, pada Sabtu (25/3/2023).

Ia berharap dengan muncul banyaknya desa wisata baru di Sragen dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Kenapa saya ingin mendorong pesat, karena Sragen itu Indeks prestasi manusianya tinggi berarti baik, penganggurannya banyak, kemiskinannya tinggi. Makanya saya harus membuat dengan pola sedikit pengentasan kemiskinan itu dengan destinasi wisata itu. Sehingga dengan desa wisata itu muncul akan mendoromng perekonomian masyarakat," ucap Suparno.  

BERITA TERKAIT:
Jelajah Potensi Desa-desa Wisata di Sekitar IKN
Desa di Sekitar IKN akan Dijadikan Desa Wisata
Menilik Desa Wisata Bugisan Klaten Jawa Tengah
Ngobrol Gayeng dengan Warga, Ganjar Nikmati Buah Durian di Desa Wilayu Selomerto Wonosobo
Pemkab Batang Gandeng Undip Resmikan Desa WisataTumbrep

Meski begitu, Suparno mengakui pihaknya sedikit mengalami kesulitan untuk pengembangan tersebut karena kontur alam di wilayah tersebut tidak seperti yang dimiliki kabupaten tetangga. "Karena wisata di Sragen ini tidak seperti wisata alam di daerah lain, seperti Karanganyar sumber daya alamnya sana penuh dengan wisata. Kalau Sragen kan tidak," sambungnya.

Meski begitu, kata Suparno tidak membuat pihaknya patah arang. Sebab Sragen memiliki banyak tempat yang memiliki nilai sejarah yang bisa dijadikan destinasi wisata baru. "Contohnya, saya membuka wisata-wisata peninggalan zaman dahulu seperti pertapaan, petilasan, dan perjalanan-perjalanan sejarah masa daqhulu yang banyak ditemukan di Sragen," ujarnya.

Salah satu destinasi wisata napak tilas yang menarik dan penuh unsur sejarah di Sragen, ungkap Suparno adalah Gua Mangkubumi yang berada di Kecamatan Masaran.

Selain itu, ujarnya, Sragen juga mememiliki beberapa sentra batik di beberapa kecamatan dan saat ini juga sudah dibikin paket wisata ke sentra-sentra batik tersebut. "Kami sudah promosikan, termasuk bila ada tamu-tamu DPRD kami ajak untuk melihat produk unggulan batik yang ada di Sragen ini. Kualitas Batik Sragen ini tidak kalah dengan wilayah lainnya. Bahkan beberapa toko batik yang ada di kota besar mengambil batik home made dari Sragen," katanya.

Tidak hanya batik, imbuh Suparno, Sragen juga memiliki sentra industri rumahan yang berada di Desa Gebang, Kecamatan Masaran. "Itu mereka membuat produksi rumah tangga seperti sote, sendok, keset dan pisau. Itu disana ada pengrajin dan sentranya," imbuhnya.

Saat memberikan sambutan dalam kegiatan bimtek tersebut, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Olah Raga (Kadispora) Sragen Drs Sutrisna MSi menyampaikan saat ini kabupaten itu telah memiliki 45 embrio desa wisata dan lima desa wisata yang telah ditetapkan melalui SK Bupati. 

Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Krisis di Destinasi Pariwisata, yang digelar di Ndayu Park Sragen, pada Sabtu (25/3) itu diselenggarakan oleh Direktorat Tata Kelola Destinasi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan DPR RI. Kegiatan itu merupakan inisiasi Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Agustina Wilujeng Pramestuti.