Nana Sudjana: Sangat Dibutuhkan, Pemprov Jateng Sudah Helat GPM 99 Kali

Pelaksanaan GPM se Jawa Tengah, ditargetkan Nana hingga menjelang Idul Fitri nanti bisa dilakukan sampai 130 kali.

Jumat, 15 Maret 2024 | 16:21 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama 99 kali sejak Januari-awal Maret 2024. Omset dari kegiatan tersebut mencapai Rp5,6 miliar. Kegiatan tersebut akan terus digenjot pada Ramadan hingga jelang Idul Fitri, supaya mampu menjaga laju inflasi sekaligus menyediakan pangan terjangkau bagi masyarakat.

Hal itu diungkapkan Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat meninjau kegiatan GPM dan launching penyaluran Program Subsidi Pangan Provinsi Jawa Tengah di Kelurahan Pekunden, Kota Semarang, Jumat (15/3/2024). "GPM sangat dibutuhkan untuk menjaga keterjangkauan masyarakat untuk membeli bahan pokok," ucapnya.

BERITA TERKAIT:
Hadapi Bonus Demografi, Nana Sudjana Dorong Kepsek di Jateng Ciptakan SDM Berkualitas
Gol Ferrari Dianulir, Nana Sudjana Tetap Bangga Pada Timnas U-23
Nana Sudjana: Pemprov Jateng Terima 55 Ribu Usulan Program dalam Musrenbang 2024
Nana Sudjana Tutup MTQ Tingkat Jateng ke-30 di Pati
Pj Gubernur Jateng Dukung Penuh Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024

Pelaksanaan GPM serentak pertama dilakukan pada 8 Maret 2024 di 5 titik. Yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Batang, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banyumas. Pada saat itu telah digelontorkan beras di masyarakat sebanyak 24 ton.

GPM di Kelurahan Pekunden merupakan bagian dari GPM Serentak kedua yang digelar di Provinsi Jawa Tengah. Ada lima daerah yang secara bersamaan menggelar kegiatan serupa, yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Tegal, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banyumas dengan total penyaluran beras SPHP sebanyak 33 ton.

Nana berharap upaya tersebut semakin masif dilakukan di daerah. "Upaya ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini, namun harus semakin masif dilakukan oleh Kabupaten/Kota dengan berkoordinasi dengan Perum Bulog,” harapnya. 

Pelaksanaan GPM se Jawa Tengah, ditargetkan Nana hingga menjelang Idul Fitri nanti bisa dilakukan sampai 130 kali. Sebab, jelas Nana, angka inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 secara tahunan (year on year/YoY) 2,98% atau naik sebesar 0,29% dari Januari 2024. Secara bulanan (month to month/MtM) inflasi Jawa Tengah sebesar 0,57%.  

"Andil terbesar inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau," jelasnya.

Oleh karena itu, kegiatan GPM yang dirangkai dengan Program Subsidi Harga Pangan ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi. 

Adapun terkait penyaluran fasilitasi distribusi pangan, diprioritaskan melalui 322 kios pangan murah tersebar di 35 kabupaten/kota, dengan komoditas beras dan telur ayam ras. 

Penyaluran subsidi pangan tersebut dilakukan pada saat terjadi gejolak harga, baik tingkat produsen bila terjadi penurunan harga di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP), maupun tingkat konsumen, bila terjadi kenaikan harga di atas HAP pada rata-rata perkembangan harga mingguan.

"Intervensi subsidi harga tingkat konsumen yang menjadi prioritas adalah komoditas beras medium, gula pasir, dan telur ayam ras," jelas Nana.

Besaran subsidi beras medium Rp 2.550/kg, subsidi gula pasir Rp 2.550/kg, dan subsidi telur ayam ras Rp 3.650/kg. 

Pemprov Jateng juga berkoordinasi dengan Polda Jateng serta BI untuk memantau harga bahan pokok yang ada di pasaran. Ia berharap tidak ada penimbunan yang dilakukan oleh pihak atau oknum yang tidak bertanggung jawab.

***

tags: #nana sudjana #gerakan pangan murah #pj gubernur jawa tengah #pemerintah provinsi jawa tengah #kota semarang

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI