Tradisi Ketupat Jembut di Pedurungan Kota Semarang

Menurut Imam Masjid Rodhotul Mustaqim, Munawir mengatakan bahwa tradisi ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun 1950

Rabu, 17 April 2024 | 17:38 WIB - Berita
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Kuaka

Memasuki bulan syawal beberapa daerah di Jawa Tengah salah satunya di Kota Semarang melakukan beberapa tradisi syawalan, tradisi itu yakni lebaran ketupat atau bodo kupat dimana lebaran itu dirayakan H + 7 lebaran idul fitri

Yang menarik adalah perayaan bodo kupat yang dilaksanakan di Kampung Jaten Cilik Kelurahan Pedurungan Kota Semarang, tradisi bodo kupat dikampung tersebut dimulai sejak tahun 1950 dan diberi nama tradisi Ketupat Jembut

Rangkaian tradisi tersebut dimulai dari salat subuh berjamaah kemudian dilanjutkan dengan pengajian, lalu dilakukan pembagian kupat jembut serta beberapa warga sekitar memberikan uang untuk anak-anak

 

Menurut Imam Masjid Rodhotul Mustaqim, Munawir mengatakan bahwa tradisi ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun 1950

Tradisi ini bermula warga Semarang yang kembali dari pengungsian usai perang mempertahankan kemerdekaan

Namun karena pada saat itu hanya ada beras, kecambah dan kelapa maka saat lebaran ketupat warga sekitar membuat ketupat dengan isi kecambah yang dicampur dengan sambal parutan kelapa

Munawir menyebutkan filosofi dari ketupat sendiri memiliki arti dimana saat lebaran sebagai umat muslim harus saling memaafkan, ia menambahkan bentuk ketupat seperti jabatan tangan dari dua orang dan tanda ketupat dibelah menandakan bahwa idul fitri telah berakhir

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI