Sikap Jokowi Soal Presiden Boleh Kampanye Panen Sentimen Negatif di Medsos
"Secara umum, ketika kita analisis sentimennya, 72% dari total percakapan bersifat negatif," ungkap peneliti Cakradata
Penulis: Issatul Haniah
Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta - Pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai kebolehan presiden untuk berkampanye dan memihak telah menimbulkan kontroversi, menciptakan banyak sentimen negatif di media sosial.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Cakradata dari 23 Januari hingga 26 Januari, terdapat sebanyak 60.097 percakapan mengenai pernyataan tersebut, dengan dominasi sentimen negatif mencapai 72%.
"Secara umum, ketika kita analisis sentimennya, 72% dari total percakapan bersifat negatif," ungkap peneliti Cakradata, Miftah Farid Mahardika.
Percakapan dengan sentimen positif hanya mencapai 19%, sementara 9% sisanya bersifat netral.
"Warganet mempersepsikan bahwa tindakan atau pernyataan yang diambil oleh Pak Jokowi sebagian besar dianggap salah dan bahkan tidak adil. Respons emosionalnya mencakup rasa kecewa, emosi, dan kekesalan," tambah Miftah.
Selain isu mengenai presiden yang diizinkan berkampanye, tiga isu terpopuler lainnya yang terkait dengan Presiden Joko Widodo selama pekan ini melibatkan polemik atau wacana pemakzulan, serta salam dua jari yang dilakukan oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Dari ketiga tren perbandingan ini, pernyataan mengenai kebolehan presiden untuk berkampanye menjadi isu paling populer atau yang paling banyak dibahas di dunia maya dibandingkan dengan isu-isu lainnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Kepala Negara diizinkan untuk berkampanye dalam pemilu dan bahkan dapat memihak kepada calon tertentu.
"Presiden boleh berkampanye, boleh memihak. Tetapi yang paling penting, saat kampanye, tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Jadi, boleh bagi Presiden untuk berkampanye," ujar Jokowi di Terminal Selatan Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Diketahui bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta dan putra sulung Jokowi.
(*)IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Terkait
Pemkot Semarang Libatkan PKK Kampanyekan Gerakan "Kembali ke Meja Makan"
Berita 6 hari lalu
Kampanye "Stop Bullying", MAKI Gelar Jalan Sehat dan Galang Cap Lima Jari
Berita 1 bulan lalu
MK Soroti Pejabat Rangkap Politisi Lakukan Perjalanan Dinas Dibarengi Kampanye
Berita 2 bulan lalu
Kalapas dan Sejumlah Petugas Lapas Brebes Coblos Kertas Suara Pemilu 2024 di TPS Lokasi Khusus 901
Berita 4 bulan lalu
Selama Masa kampanye, Bawaslu Temukan 355 Pelanggaran Konten Internet
Berita 4 bulan lalu
Baca Juga
POCO Pad Jadi Tablet Pertama Berperforma Fearless di tahun 2024
Berita 2 jam lalu
Dua Putra Putri Terbaik Jateng Jadi Paskibraka Nasional 2024
Berita 2 jam lalu
Ingin Berburu Cenderamata Autentik di Indonesia, Kunjungilah Enam Tempat Ini
Berita 3 jam lalu
Kemenkumham Jateng Terima Kunjungan Kerja Sekretariat Komisi III DPR RI
Berita 4 jam lalu
Asal Usul Sendang Ontrowulan di Gunung Kemukus Sragen
Berita 4 jam lalu
Terkini
POCO Pad Jadi Tablet Pertama Berperforma Fearless di tahun 2024
Berita 2 jam lalu
Dua Putra Putri Terbaik Jateng Jadi Paskibraka Nasional 2024
Berita 2 jam lalu
Ingin Berburu Cenderamata Autentik di Indonesia, Kunjungilah Enam Tempat Ini
Berita 3 jam lalu
Kemenkumham Jateng Terima Kunjungan Kerja Sekretariat Komisi III DPR RI
Berita 4 jam lalu
Asal Usul Sendang Ontrowulan di Gunung Kemukus Sragen
Berita 4 jam lalu
Tradisi Ruwat Agung Warga Samin Blora Dapat Sertifikat KIK KemenkumHAM
Berita 5 jam lalu
Bank Jateng-Dispermadesdukcapol Optimalkan Transaksi Non Tunai Desa dengan Siskeudes-Link
Berita 6 jam lalu
DPRD Harap Orang Tua di Semarang Terapkan “Happy Parenting”
Berita 7 jam lalu
Jual Bocah Lulusan SD, Muncikari di Jepara Diringkus
Berita 7 jam lalu
PPDB di Pati Diwarnai Kecurangan, Pakai KK Palsu untuk Akali Zonasi
Berita 7 jam lalu
Atlet Unwahas Kembali Rebut Medali Emas ASEAN University Games 2024
Berita 8 jam lalu