
Perobohan Lapak PKL di Bantaran Kali Es, Sawah Besar Semarang, Selasa (23/3). (Foto: Holy/ KuasaKata.com)
Ratusan Bangunan Lapak PKL di Sawah Besar Semarang Dirobohkan Satpol PP
Bangunan yang dirobohkan yakni yang berdiri mulai di Pertigaan jalan Tambak Dalam Raya hingga gang menuju Pasar Waru.
Selasa, 23 Maret 2021 | 11:02 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Semarang - Satpol PP Kota Semarang, Jawa Tengah merobohkan ratusan bangunan lapak pedangang kaki lima (PKL) yang berdiri di Bantaran Kali Es, Sawah Besar, Gayamsari, pada Selasa (23/3). Perobohan ini menyusul rencana BBWS Pemali Juana yang akan normalisasi Kali Es.
Dalam pantauan tim KuasaKatacom di lapangan, perobohan yang dimulai pukul 08.00-09.45 wib itu berjalan tertib. Tak ada perlawanan dari warga. Hanya saja ada sejumlah warga yang menangis histeris menyaksikan bangunan miliknya dirobohkan bego/ traktor ukuran besar. Bahkan satu warga diantaranya nyaris pingsan.
BERITA TERKAIT:
Satpol PP Tertibkan PKL dan Pedagang Miras di Kawasan Kota Tua Jelang Idul Fitri 1446 Hijriah
Bupati Kebumen mengumpulkan PKL Alun-alun untuk Penempatan di Kapal Mendoan
Pemkab Jepara Tegaskan Larangan PKL Jualan di Jalan Protokol
Harga LPG 3 Kg Tembus Rp32 Ribu, PKL Pusing
Gunakan Dua Bego, Satpol PP Robohkan 90 Lapak PKL yang Berdiri di Hutan Jati Mijen Semarang
Adapun bangunan yang dirobohkan yakni yang berdiri mulai di Pertigaan jalan Tambak Dalam Raya hingga gang menuju Pasar Waru. Bangunannya sendiri beragam, ada yang dari cor coran, ada juga dari bahan triplek.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan perobohan ini sudah berkoordinasi dengan Walikota Semarang Hendrar Prihadi untuk normalisasi Kali Es. Sebelum perobohan, Pemkot telah menggelar audiensi dengan para pedagang melalui Kelurahan Sawah Besar. Selain itu, pedagang telah mendapatkan surat peringatan sebanyak tiga kali terkait adanya perobohan.
"PKL disini juga sudah dapat tempat (relokasi) di penggaron. Sudah kami cek sudah dibagi petak petak. Begitu juga untuk tempat tinggal sudah disediakan di Pondok Borro," jelas Fajar.
Oleh karena itu, Fajar meminta PKL Setempat agar bisa memahami perobohan ini. Pasalnya kegiatan normalisasi untuk kepentingan bersama. "Di tempat ini asa 105 bangunan milil PKL yang kami bongkar," ungkapnya.
Fajar menuturkan, selain telah berkoordinasi dengan Walikota Semarang, pihaknya merobohkan bangunan itu juga karena telah mendapatkan dukungan dari RT RW dan LPMK Setempat. "Mereka mendukung karena kalau hujan, air melimpas ke rumah rumah warga," jelas dia.
Sementara itu Juru Bicara Perwakilan PKL Setempat Rohmat Yulianto mengatakan, sebenarnya para PKL mendukung perobohan bangunan itu. Hal ini karena diketahui untuk Normalisasi Kali Es dan pelebaran jalan. Namun pihaknya menyayangkan cara komunikasi pemerintah kota yang kurang jelas terkait perobohan.
"Awal November 2019 ada sosialisasi tapi ibarat kata gak ada nahkodanya. Kalau gak ada Nahkodanya ya pasti akan kemana mana," kata Yulianto.
***tags: #pkl #bangunan #satpol pp #dirobohkan #semarang
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Habib Ja’far Sebut 'Ngaji Soccer' MAS Dakwah Bil Hikmah Kreatif
20 Juli 2025

Densus 88 Tangkap Warga Terduga Teroris di Tolitoli
20 Juli 2025

Pesantren dan Kurikulum Cinta Dinilai Bisa Jadi Solusi Pembentukan Karakter Anak
20 Juli 2025

Cari berkah di Bulan Sura, Warga Desa Jambu Timur Krayahan Bubur Sura
20 Juli 2025

Heritage Colour Fun Run 2025 di Rest Area Banjaratma Brebes Berlangsung Meriah
20 Juli 2025

Sragen Dinilai Siap Jadi Rujukan Nasional
20 Juli 2025

Kalahkan Pedro Acosta, Marc Marquez Menangi Sprint Race MotoGP Ceko
20 Juli 2025

Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Sumarno: Perekonomian Meningkat
20 Juli 2025