Prabowo Sebut Banyak Negara Afrika Belajar ke Indonesia

KUASAKATACOM, Jakarta - Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto menyebut saat ini perekonomian Indonesia cukup tangguh sehingga banyak negara, termasuk dari Benua Afrika, belajar ke Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan saat menjawab pertanyaan panelis mengenai strategi calon presiden untuk menyusun peta jalan lebih konkret yang dapat memperkuat Kerja sama Selatan-Selatan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

“Kita sekarang sudah jadi panutan negara-negara Afrika. Begitu banyak negara Afrika melihat kita, datang ke kita, minta dan belajar dari kita,” tuturnya.

BERITA TERKAIT:
Presiden Prabowo Subianto Gelar Sidang Kabinet Paripurna Kedua di Istana
Prabowo Resmikan KEK Industropolis Batang, Target Jadi "Shenzen" Indonesia
Presiden RI Dukung Rencana PSSI Bentuk Klub Amatir di Daerah
Presiden Prabowo Silaturahmi dengan Rektor, Sempat Cari Jaksa Agung
Besaran THR Presiden Prabowo di Lebaran 2025: Minimal Rp62,7 Juta

Menurutnya, negara selatan menganggap Indonsia berhasil menjaga inflasi rendah, menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga neraca perdagangan tetap bagus, serta surplus perdagangan lima tahun berturut-turut.

“Jadi, leadership kita di dunia, di hubungan internasional akan tercermin dan ber-impact pada keberhasilan kita mengelola kekayaan, menghilangkan kemiskinan rakyat, negara kita meraih teknologi menjadi negara industri. Itu yang membuat kita memimpin dunia selatan,” ujar prabowo

Lebih lanjut, ia mengatakan strategi dalam memimpin kerja sama negara Selatan-Selatan perlu dilakukan guna memperkuat perekonomian nasional. Menurutnya jika perekonomian kuat, maka Indonesia dengan sendirinya akan disegani oleh negara-negara lain, termasuk negara-negara yang tergabung dalam Kerja sama Selatan-Selatan.

“Dalam hubungan internasional, yang utama bagi Indonesia tentunya kepentingan geopolitik kita dan kepentingan ekonomi kita, karena itu yang utama, kita harus memperkuat ekonomi dalam negeri Indonesia, kita harus menjaga kekayaan kita, harus mengelola kekayaan kita, harus hilirisasi agar nilai tambah berpuluh-puluh kali naik,” sambungnya.