SPSI Minta Kenaikan Iuran BPJS Ditunda
Para pekerja tidak sekadar menanggung iuran BPJS Kesehatan pribadi, namun juga anggota keluarganya.
Penulis: Ririn
Editor: Ririn
KUASAKATACOM, Solo – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) meminta kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ditunda sampai pandemi korona berakhir.
“Setelah Covid-19 selesai, tetapi dilihat dulu upah kami, naik juga atau tidak,” ungkap Ketua SPSI Surakarta, Kamis (14/5).
Menurutnya, kenaikan iuran BPJS Kesehatan sulit diikuti para buruh. Pasalnya, mereka juga membayar iuran untuk anggota keluarganya.
“Dengan demikian, itu akan jadi beban kalau iurannya naik,” lanjutnya.
Ia pun menilai kebijakan ini tidak mudah diikuti perusahaan di tengah pandemi korona. Pasalnya, perusahaan menjadi sulit beroperasi.
“Banyak dari kami yang sudah dirumahkan, dikurangi jam kerjanya, dan tidak ada lemburan. Ini sangat memberatkan pekerja dan perusahaan,” tukasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan banyak pekerja yang nyaris miskin namun tidak mendapat bantuan sosial dari peemrintah kota.
“Seperti di Solo. Karena mereka ini tidak ber-KTP Solo. Meskipun domisilinya di Kota Solo,” tndasnya.
Untuk itu, pihaknya mengusulkan Dinas Sosial di semu pemerintah daerah juga mendata warga dengan surat keterangan domisili di Solo. Hal tersebut agar pekerja di Solo mendapatkan bantuan.
Sebelumnya, keputusan terkait kenaikan iuran BPJS tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada Selasa (5/5) dan diundangkan pada Rabu (6/5).
Pada 2021, iuran peserta mandiri kelas II meningkat menjadi Rp100.000 dari saat ini Rp51.000. sementara iuran peserta mandiri kelas I naik menjadi Rp150.000 dari saat ini Rp80.000.
(*)
IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Terkait
Polda Jateng Dirikan 72 Pos Sinergitas, Dilengkapi Layanan Kesehatan untuk Pemudik
Berita 1 bulan lalu
Pengalaman Pandemi Covid-19, Ganjar akan Buat Kawasan Industri Khusus Alat Kesehatan
Berita 4 bulan lalu
Dewi Aryani Sapa Warga Bulakamba Brebes
Berita 5 bulan lalu
Pemkot Semarang Terima Penghargaan Pengelolaan Sistem Kesehatan Gotong Royong
Berita 5 bulan lalu
Ganjar: Pemilu 2024 Bukan Tentang Dirinya dan Mahfud, Tapi untuk Indonesia ke Depan
Berita 6 bulan lalu
Baca Juga
Polisi Ringkus Pelaku Pencurian Ban Mobil di RSUD Koja dan Cempaka Mas
Berita 58 menit lalu
Pemkab Klaten Gelar Monev di Desa Beluk untuk Pastikan Peningkatkan Luas Tanam Padi
Berita 1 jam lalu
Boyolali Raih Opini WTP Tiga Belas Kali dari BPK
Berita 2 jam lalu
Dekranas Expo 2024 Ditutup, Stand Kemenkumham Jateng Jadi Terbaik Kedua
Berita 9 jam lalu
Pemkab Bandung akan Bangun Pabrik Pupuk Organik untuk Penuhi Kebutuhan
Berita 10 jam lalu
Terkini
Polisi Ringkus Pelaku Pencurian Ban Mobil di RSUD Koja dan Cempaka Mas
Berita 58 menit lalu
Pemkab Klaten Gelar Monev di Desa Beluk untuk Pastikan Peningkatkan Luas Tanam Padi
Berita 1 jam lalu
Boyolali Raih Opini WTP Tiga Belas Kali dari BPK
Berita 2 jam lalu
Usai Menginap di Panti Marhaen, Obor Api Perjuangan Sabtu Pagi Kembali Lanjutkan Perjalanan ke Jakarta
Video 7 jam lalu
Pelantikan Pengurus IDI Jateng 2024-2027, Dokter Harus Miliki Inovasi untuk Masyarakat
Video 8 jam lalu
Dekranas Expo 2024 Ditutup, Stand Kemenkumham Jateng Jadi Terbaik Kedua
Berita 9 jam lalu
Mbak Ita Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilwalkot, Serius Majukan Semarang
Video 10 jam lalu
Pemkab Bandung akan Bangun Pabrik Pupuk Organik untuk Penuhi Kebutuhan
Berita 10 jam lalu
Ketahun Maling Motor, Pelaku Ini Sempat Acungkan Senpi
Berita 11 jam lalu
Purnawirawan Polisi Maju Calon Wakil Walikota Semarang Lewat Demokrat
Berita 12 jam lalu
Pelantikan Pengurus IDI Wilayah Jateng 2024-2027, Djoko Handojo Sebut Dokter Miliki Inovasi, Hingga Terobosan Untuk Masyarakat
Berita 12 jam lalu