Ilustrasi

Ilustrasi

Pekan Kemarin, 12 Orang di AS Meninggal Karena Kekerasan Senjata

Tiga orang lainnya ditemukan tewas, di Atlanta, Georgia.

Senin, 24 Mei 2021 | 23:57 WIB - Internasional
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Minesota- Akhir pekan kemarin terjadi rentetan insiden penembakan fatal, di berbagai wilayah Amerika Serikat (AS). Akibatnya dilaporkan 12 orang tewas dalam kejadian itu, serta puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

Rentetan penembakan fatal itu, seperti dilansir AFP, Senin (24/5/2021), terjadi di negara bagian New Jersey, South Carolina, Georgia, Ohio dan Minnesota. 

BERITA TERKAIT:
Kucing Kasihan Ini Tak Sengaja Terbawa Paket 1000 Km, Enam Hari di Kardus 
Mahasiswa di AS Terus Teriakan Kemerdekaan Palestina 
Indonesia Konsisten Dukung Palestina Meski Dijegal Veto AS
Menlu AS Desak Israel Menahan Diri
Otoritas Singapura Kirim Tim untuk Dukung Investigasi Runtuhnya Jembatan Baltimore

Presiden Joe Biden, di bulan kemarin, menjuluki kekerasan bersenjata di negaranya sebagai 'wabah'.

Rentetan penembakan di AS tersebut secara total mengakibatkan 12 orang tewas serta melukai sedikitnya 49 orang lainnya.

Dua orang tewas dilaporkan dalam penembakan yang melanda sebuah pesta rumah di Camden, New Jersey, pada Sabtu (22/5) malam waktu setempat. Sekitar 12 orang lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan ini.

Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun tewas dan 14 orang lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan yang terjadi di sebuah konser yang diadakan di South Carolina.

Tiga orang lainnya ditemukan tewas, di Atlanta, Georgia. Tiga orang itu terkena tembakan pada Minggu (23/5) pagi waktu setempat.

Di Ohio, tiga orang tewas dan delapan orang luka-luka dalam penembakan di luar sebuah bar di Youngstown, pada Minggu (23/5) pagi waktu setempat.

Masih di Ohio juga, telah terjadi penembakan lainnya yang mengakibatkan seorang remaja putri berusia 16 tahun tewas dalam penembakan di sebuah taman di Columbus. Tujuh orang lainnya luka-luka dalam penembakan ini.

penembakan juga terjadi di Minneapolis, Minnesota, sebelum para pendukung dan kerabat George Floyd -- pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi kulit putih -- menggelar aksi pada Minggu (23/5) waktu setempat untuk memperingati setahun kematiannya. Dalam kasus itu satu orang tewas dan delapan orang lainnya luka-luka, dengan satu korban dalam kondisi kritis.

Kepada AFP, kepolisian Minneapolis mengatakan salah satu tersangka penembakan telah ditangkap dan satu tersangka lainnya tewas.

Dalam beberapa bulan terakhir, AS dilanda serangkaian penembakan massal termasuk di fasilitas FedEx di Indianapolis, di sebuah gedung perkantoran di California dan di sebuah supermarket di Boulder, Colorado, serta di beberapa spa di Atlanta.

Enam langkah eksekutif telah diumumkan Presiden Biden, yang bertujuan meredam krisis tersebut, termasuk mengajukan aturan untuk menghentikan penjualan 'ghost gun -- senjata api rakitan, dan meningkatkan dukungan terhadap badan-badan yang mengatasi tindak kekerasan di masyarakat.

Penjualan senjata api di AS selama pandemi mengalami peningkatan. Secara keseluruhan, tahun 2020 menjadi salah satu tahun paling mencekam di AS dalam beberapa tahun terakhir. Untuk tahun ini, menurut Gun Violence Archive, sejauh ini tercatat sedikitnya 200 penembakan massal di AS.

***

tags: #amerika serikat #penembakan #meninggal #terluka

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI