Tradisi Larung Kepala Kerbau di Jepara, Ungkapan Syukur Masyarakat Nelayan 

Tradisi Lomban Jepara telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia sejak tahun 2020

Jumat, 19 April 2024 | 19:10 WIB - Budaya
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jepara - Pekan Syawalan di Jepara diawali dengan sebuah tradisi kuno yang disebut larung kepala kerbau dan 25 ubarampe. Upacara ini dilaksanakan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu pada hari Rabu, 17 April 2024.

tradisi Lomban Jepara telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia sejak tahun 2020, bersama dengan Perang Obor Tegalsambi dan Jumbul Tulakan.

BERITA TERKAIT:
Tradisi Larung Kepala Kerbau di Jepara, Ungkapan Syukur Masyarakat Nelayan 
Menhub Ingatkan Tradisi Balon Udara Saat Lebaran, Kapolda Jateng: Pelanggaran Bisa Dipidana kan
Mengintip Kemeriahan Tradisi Keramas Massal Sambut Ramadan di Sungai Cisadane
Sedekah Bumi di Jepara Didorong Jadi Ikon Pariwisata Desa 
Gebyuran Bustaman Digelar, Didorong Jadi Destinasi Wisata Tahunan 

Prosesi larungan dimulai dengan sebuah upacara seremonial di TPI Ujungbatu. Acara dibuka dengan tarian Sernimi yang ditampilkan oleh anak-anak nelayan, diiringi oleh Muaraja Percusion.

Dalam pidatonya, Pj. Bupati Edy Supriyanta menegaskan bahwa Pesta Lomban adalah sebuah perayaan budaya yang diwariskan oleh leluhur sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Jepara, khususnya para nelayan, atas berkah yang diberikan oleh Tuhan.

“Karenanya, tradisi ini harus terus dijaga dan dilestarikan,” tambah Edy Supriyanta.

Ketua Himpunan Nelayan seluruh Indonesia, Sudiyatno, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas perhatiannya terhadap tradisi nelayan Jepara, bahkan dalam pengembangannya. Sudiyatno juga meminta agar muara Sungai Kali Wiso, yang telah menjadi dangkal, segera dikeruk, serta muara sungai lainnya.

“Kondisi muara sungai yang dangkal sangat mengganggu aktivitas nelayan yang menggunakan jalur tersebut,” paparnya.

Setelah doa, pelarungan sesaji dimulai dengan mengangkat kepala kerbau yang telah disiapkan di dalam miniatur perahu berukuran 4 m x 90 cm, sembari diiringi oleh gending Kebogiro.

Terlihat sembilan nelayan membawa sesaji tersebut menuju perahu yang akan membawanya ke perairan sekitar Pulau Bokor untuk dilarung. Miniatur perahu ini dibuat oleh Agus Mardiko.

Di belakang sesaji, terlihat Pj. Bupati beserta Forkopinda Jepara dan para tamu undangan yang akan ikut serta dalam pelarungan.

Sementara itu, ratusan perahu dengan penumpangnya terlihat bergerak di sekitar perairan Ujungbatu, yang dulunya dikenal sebagai Teluk Jepara.
 

***

tags: #tradisi #jepara #larung kepala kerbau

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI