Proses kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, di Temanggung, Senin (7/9/2020)

Proses kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, di Temanggung, Senin (7/9/2020)

Belajar Tatap Muka di Jateng, Jumlah Siswa Dibatasi dan Waktu Belajar Dipangkas

"Untuk peserta didik sementara ada 12 siswa kali enam rombel. Sisanya pembelajaran jarak jauh. Kali ini siswa yang mengikuti pelajaran banyak yang praktik. Untuk waktu belajar, dimulai pukul 08.00-11.00," kata Tri. 

Senin, 07 September 2020 | 15:15 WIB - Didaktika
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Temanggung - Tujuh sekolah menengah atas dan kejuruan di Jateng, menggelar simulasi pembelajaran tatap muka, Senin (7/9/2020). Ujicoba itu dilakukan dengan membatasi jumlah waktu belajar yang hanya tiga jam dan kuota siswa maksimal 100 orang, dari jumlah total murid.

Hal ini Seperti yang terlihat di SMKN I Temanggung. Dari jumlah peserta didik yang mencapai 2.131 siswa, ketika simulasi cuma 72 siswa (3 persen)  yang ikut belajar tatap muka. Sisanya, masih mengikuti pembelajaran daring (online) dari rumah masing-masing. 

Kepala SMKN I Temanggung ;Tri Setya Budi mengungkapkan, simulasi dilakukan selama dua minggu ke depan. 

"Untuk peserta didik sementara ada 12 siswa kali enam rombel. Sisanya pembelajaran jarak jauh. Kali ini siswa yang mengikuti pelajaran banyak yang praktik. Untuk waktu belajar, dimulai pukul 08.00-11.00," kata Tri. 

Tri mengatakan, sebelum menyelenggarakan belajar tatap muka, pihak sekolah telah membenahi fasilitas sekolah. Di antaranya, memberi jarak duduk antar siswa, membuat jalur khusus, hingga penyediaan pos pantau. Selain itu, pada tahap simulasi, pihaknya meliburkan aktifitas kantin sekolah.

"Adanya pos pantau tersebut guna memantau pergerakan siswa, agar tidak ada yang berkerumun. Ada juga pewarnaan jalur khusus pejalan kaki, supaya siswa bisa menjaga jarak, dan mencegah berhimpitan dengan yang lain. Selain itu, ada tempat cuci tangan dan hand sanitizer yang disediakan," jelasnya. 

Hal serupa juga ada di SMAN I Parakan, Temanggung. Dari 921 murid, hanya sekitar 100 orang yang hadir pada simulasi pembelajaran tatap muka. 

Kepala SMAN I Parakan Ratna Herwanti mengatakan, pihaknya sudah membentuk satgas khusus yang menangani protokol kesehatan. Tugasnya, mengingatkan ketaatan siswa terkait penggunaan masker, jaga jarak dan cuci tangan. 

Siswa SMAN I Parakan; Lydia Amanda (17) mengaku senang bisa kembali bersekolah, setelah tujuh bulan terakhir belajar secara online. Murid kelas XII IPS II itu menyebut, sempat kaku saat pertama kali masuk sekolah dengan penerapan protokol kesehatan. 

"Rasanya kurang terbiasa ketika masuk kemudian cuci tangan dan jaga jarak. Tapi itu bisa melatih kebiasaan kita," tutur Lydia. 

Di tempat terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah Padmaningrum mengatakan, ada tujuh sekolah di tiga wilayah yang menggelar simulasi pembelajaran tatap muka. Di antaranya, Kota Tegal, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung.

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI