Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau ruang praktek di SMKN 1 Temanggung, Kamis (10/9/2020) [foto: Humas Pemprov Jateng]

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau ruang praktek di SMKN 1 Temanggung, Kamis (10/9/2020) [foto: Humas Pemprov Jateng]

Di Temanggung, Siswa yang Boleh Masuk Hanya yang Punya Kendaraan atau Diantar Orang Tua

Sementara siswa yang biasa naik angkutan umum, masih diminta belajar dari rumah.

Kamis, 10 September 2020 | 16:23 WIB - Didaktika
Penulis: Holy . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Temanggung - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi dua sekolah di Temanggung yang menggelar simulasi pembelajaran tatap muka, pada Kamis (10/9/2020). Kunjungan itu guna memastikan pelaksanaan uji coba berlangsung aman dan sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan.

Dua sekolah yang disambangi Ganjar yaitu SMKN 1 Temanggung dan SMAN 1 Parakan Temanggung. Di dua sekolah tersebut, Ganjar mengecek persiapan sekolah secara cermat, mulai pemenuhan sarana prasarana, penerapan protokol kesehatan hingga pembatasan jumlah siswa yang masuk.

Ganjar melihat pemenuhan sarana prasarana telah memadai. Mulai dari penyiapan tempat parkir yang dibatasi, penyediaan tempat cuci tangan di depan kelas, pengecekan suhu tubuh, dan fasilitas lainnya. Papan-papan himbauan dan peringatan juga terpasang di sudut-sudut ruangan sekolah.

Ia pun menyempatkan diri masuk ke ruang-ruang kelas dan ruang praktek untuk melihat memantau proses belajar mengajar dengan cara tatap muka. 

Di dua sekolah itu, siswa yang memiliki kendaraan pribadi atau diantar orang tua yang boleh sekolah. Sementara siswa yang biasa naik angkutan umum, masih diminta belajar dari rumah.

Di SMKN 1 Temanggung, terdapat 72 siswa yang masuk setiap hari dengan dibagi menjadi enam rombongan belajar (rombel), masing-masing rombel berisi 12 siswa. Sementara di SMAN 1 Parakan Temanggung, terdapat 102 siswa dibagi menjadi 6 kelas, masing-masing 17 siswa.

Ganjar  menyebut, penerapan protokol kesehatan di sekolah itu sudah bagus. 

"persiapannya sudah dilakukan secara optimal," kata Ganjar, kepada para guru.

Ia mengaku, Memang yang agak sulit diatur yaitu jaga jarak. Pasalnya, biasanya anak-anak terbiasa berbicara bersama, jawil-jawilan dan lainnya. 

"Padahal, itu bahaya,” sambungnya.

Ganjar pun sempat berdialog dengan siswa-siswi yang mengikuti belajar mengajar tatap muka di sekolah. Ganjar memastikan, bahwa semua siswa yang masuk ke sekolah itu, mendapat izin dari orang tua.

Selain itu, ia turut menggali kesulitan kesulitan para siswa menghadapi pembelajaran tatap muka pada masa pandemi. Dari para siswa itu, Ganjar memperoleh keterangan, bahwa yang paling sulit yaitu patuh untuk menjaga jarak.

“Nanti kalau ada temenmu yang dekat-dekat, langsung keplak (kalau ada yang mendekat, langsung pukul),” ucap Ganjar kepada para siswa sambil tertawa.

Menurutnya, secara keseluruhan, uji coba sekolah tatap muka di Temanggung sudah berjalan bagus. Semua siswa yang masuk dipastikan mendapat izin dari orang tua, dan mereka semuanya tidak berangkat menggunakan angkutan umum. Nantinya guru perlu mejaga disiplin ini. 

“Saya tegaskan, ini bukan coba-coba, ini menyiapkan bagaimana agar anak-anak bisa beradaptasi. Sudah hari keempat pelaksanaan uji coba ini, dan alhamdulillah berjalan lancar,” lanjutnya.

Ia menyatakan, akan terus mengevaluasi sistem ini. Ganjar juga meminta, pihak sekolah ketat dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Sementara itu, beberapa siswa menyambut baik program uji coba sekolah tatap muka itu. Menurut mereka, uji coba itu dapat digunakan untuk persiapan apabila sekolah nantinya dibuka kembali pasca pandemi.

“Seneng sekali bisa sekolah lagi, sudah lama bosan belajar di rumah,” ucap Annisa Aprilia, siswi kelas 2 SMKN 1 Temanggung.

Terkait keamanan siswa, Annisa menuturkan, hal itu bisa dijaga dengan baik. Selama pihak sekolah sudah menyiapkan sarana prasarana dan penerapan protokol kesehatan ketat, maka siswa akan aman belajar di sekolah.
 

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI