Ini yang Jadi Penyebab Naiknya Harga Gula Pasir  

"Katakanlah tahun kemarin kami produksi 2 juta ton tebu, tahun ini prediksi saya hanya 1,6 juta ton tebu maksimalnya," katanya.

Kamis, 16 November 2023 | 13:23 WIB - Ekonomi
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - harga gula kini tengah melonjak. Salah satu alasannya adalah pasokan tebu yang semakin berkurang. 

Menurut Ketua Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Petani tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Sragen Parwanto menyebut penurunan produktivitas tebu mencapai 40 persen dibanding tahun lalu. 

BERITA TERKAIT:
Harga Bawang Merah dan Putih di Boyolali Masih Tinggi
Pascamusim Lebaran, Harga Beras hingga Cabai Mulai Normal
Pemilik Warung di Boyolali Resah Harga Bawang Merah Belum Turun Sejak Lebaran
Petani Usul Harga Beli Gabah Dinaikan Rp2.000 per Kilo 
Harga Tomat Menggila, Mendag Zulhas: Ini Cuma Sementara

"Katakanlah tahun kemarin kami produksi 2 juta ton tebu, tahun ini prediksi saya hanya 1,6 juta ton tebu maksimalnya," katanya.

Sejak awal September lalu, Parwanto menyebut, panen tebu telah selesai dilakukan. Sementara untuk panen berikutnya, diperkirakan akan terjadi pada Mei tahun depan.

Dia tak memungkiri, adanya kemarau panjang juga memengaruhi tunas tebu yang ditanam. Banyak tunas tebu yang mati, sehingga dia menduga jumlah panen berikutnya tidak jauh berbeda dengan hasil panen sekarang.

"Banyak yang mati (tunas tebu), ditambah petani kemarin kan juga rugi karena produksi turun sampai 40 persen. Karena untuk biaya operasional tahun ini, petani tidak ada kemampuan (biaya) untuk membongkar kembali," imbuh dia.

Adanya isu krisis pangan dunia usai era Covid-19 juga berpengaruh pada kenaikan harga gula. Terlebih, harga gula dunia saat ini juga semakin melonjak tinggi. Pada tahun ini komoditas gula memang drastis mengalami kenaikan signifikan.

"Apalagi hampir semua negara saat ini memproteksi tidak melakukan ekspor, karena ingin melindungi bahan pangan untuk warganya masing-masing. Dua tahun terakhir kami sebenarnya memang memprediksi akan terjadi kenaikan harga gula. Akhirnya puncaknya tahun ini. harga gula dunia juga sangat tinggi," imbuh dia.

Kendati harga gula makin ugal-ugalan, Parwanto mengaku tak bisa menikmati keuntungan dari kenaikan harga gula pasir yang sudah tembus Rp 17.000 per kilogram (kg) ini. 

Sebab, petani memiliki sistem beli putus kepada pihak selanjutnya. Di mana dulunya usai panen, dia langsung menjual seharga sekitar Rp 12.500 per kg. 

Sementara perilaku pasar biasanya harga gula naik ketika stok habis. 

***

tags: #harga #gula pasir #tebu

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI