FAO Mendukung Kerja Sama Baru Kementan dan Universitas Gadjah Mada untuk Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Zoonosis Melalui Perguruan Tinggi
“Kenapa pengembangan KIE terkait zoonosis ini dilakukan melalui dunia pendidikan? Hal ini karena sebagai langkah kesiapsiagaan kami dalam menghadapi zoonosis
Penulis: Issatul Haniah
Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Yogyakarta - Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Jumat (31/5/2024), menandatangani Perjanjian Kerjasama Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Penyadaran Masyarakat terhadap Zoonosis pada Tingkat Pendidikan Tinggi di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada.
Kolaborasi dua tahun ini didukung penuh oleh Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) melalui pendanaan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap zoonosis di tingkat universitas dan pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini menjadi langkah signifikan menuju pembangunan masyarakat yang siap menghadapi ancaman zoonosis dan memiliki pemahaman akan zoonosis.
Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa memulai upaya memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sejak dini dan memastikan keterlibatan lintas sektor sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan respons masyarakat secara efektif terhadap ancaman zoonosis.
“Kenapa pengembangan KIE terkait zoonosis ini dilakukan melalui dunia pendidikan? Hal ini karena sebagai langkah kesiapsiagaan kami dalam menghadapi zoonosis yang kian hari perlu diwaspadai. Dan melalui dunia pendidikan, kita mampu menyentuh anak-anak didik dan juga masyarakat pada saat mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat atau pada saat mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN),” jelas Syamsul.
Pada kesempatan yang sama, Teguh Budipitojo, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, menyatakan antusiasmenya terhadap kerja sama tersebut.
“Kemitraan ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa kami tetapi juga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami berkomitmen untuk memajukan pengetahuan dan praktik baik yang akan membantu pengendalian penyakit zoonosis,” kata Teguh.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam kerja sama ini, Universitas Gadjah Mada akan menyelenggarakan kegiatan penyempurnaan materi zoonosis dan pengabdian kepada masyarakat terkait kesadaran zoonosis kepada komunitas akademik dan masyarakat.
Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, menyoroti pentingnya penanganan penyakit zoonosis secara global melalui kolaborasi yang inovatif.
"Dengan mengedukasi calon dokter hewan dan masyarakat tentang zoonosis, kami mengambil pendekatan proaktif untuk mencegah dan mengelola potensi wabah. Kemitraan ini merupakan model kolaborasi One Health, yang menunjukkan bagaimana pemangku kepentingan terkait dari berbagai disiplin ilmu dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan kesehatan global," kata Aryal. FAO terus berkomitmen untuk mendukung kemitraan seperti ini.
Ke depannya, perjanjian ini juga akan memfasilitasi implementasi program kesadaran zoonosis dan pertukaran data dan informasi antara Kementerian Pertanian, FAO, dan Universitas Gadjah Mada di bidang penyakit zoonosis. Melalui upaya bersama di bidang pendidikan, penelitian, dan keterlibatan masyarakat, kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang pada sektor kesehatan masyarakat di Indonesia dan sekitarnya.
IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Terkait
FAO Mendukung Kerja Sama Baru Kementan dan Universitas Gadjah Mada untuk Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Zoonosis Melalui Perguruan Tinggi
Berita 29 hari lalu
Desanya Terdampak Pembangunan Bendungan Karangnongko, Lima Kades di Blora Konsultasi ke UGM
Berita 3 bulan lalu
Ingin RUU Perampasan Aset Koruptor Segera Disahkan, Ganjar: Ini Tuntutan Masyarakat
Berita 6 bulan lalu
Alumni UGM Inisiasi Gerakan Kaos Rakyat untuk Dukung Ganjar
Berita 6 bulan lalu
Abigail Manurung "Mbak Bercyandya" UGM Ternyata Enek Dengar Suara Sendiri: Kalian Muak, Apalagi Aku
Berita 9 bulan lalu
Baca Juga
Motif Pembunuhan Wanita Tukang Pijat, Kuasai Harta Korban karena Terjerat Utang
Berita 1 jam lalu
Audit Kasus Stunting, Demak Terendah di Jateng
Berita 2 jam lalu
Dua Bulan Obyek Wisata Parin Terendam Rob, Jumlah Pengunjung Turun Drastis
Berita 3 jam lalu
Tingkatkan Produksi Susu, Kementan Dorong Pengembangan Kambing Perah
Berita 4 jam lalu
Edy Supriyanta Sambut Baik Kegiatan 2 Tak Jeparadise Festival
Berita 5 jam lalu
Terkini
Motif Pembunuhan Wanita Tukang Pijat, Kuasai Harta Korban karena Terjerat Utang
Berita 1 jam lalu
Audit Kasus Stunting, Demak Terendah di Jateng
Berita 2 jam lalu
Dua Bulan Obyek Wisata Parin Terendam Rob, Jumlah Pengunjung Turun Drastis
Berita 3 jam lalu
Tingkatkan Produksi Susu, Kementan Dorong Pengembangan Kambing Perah
Berita 4 jam lalu
Edy Supriyanta Sambut Baik Kegiatan 2 Tak Jeparadise Festival
Berita 5 jam lalu
Jelang Piala AFF U-19, Garuda Muda Fokus Tingkatkan Kekuatan Fisik
Berita 6 jam lalu
Hendak Kabur saat Diamankan Polisi, Puluhan WNA Terdampar di Sukabumi
Berita 7 jam lalu
4.000 Ribuan Pelari Ikuti Bhayangkara Run 7,8K di Polda Jateng
Berita 7 jam lalu
Ratusan Atlet Balap Sepeda Antusias Ikuti National Collaboration Race di Boyolali
Berita 7 jam lalu
Kebakaran Landa Sepuluh Rumah di Kampung Bali Jakpus
Berita 8 jam lalu
Resahkan Masyarakat, Sebuah Toko Miras di Bekasi Ditutup
Berita 8 jam lalu