Penyerahan souvernir oleh Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti kepada Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, Kamis (24/9), Foto: KUASAKATACOM

Penyerahan souvernir oleh Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti kepada Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, Kamis (24/9), Foto: KUASAKATACOM

Agustina Wilujeng: Kebaya Juga Cocok untuk Anak Milenial

Anak milenila yang memakai kebaya tak akan kehilangan jati diri.

Jumat, 25 September 2020 | 09:58 WIB - Budaya
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti, SS MM mengatakan anak-anak milenial juga pantas mengenakan kebaya. Mereka tidak akan kehilangan identitas sebagai orang milenial. Hal ini disampaikan Agustina Wilujeng dalam kegiatan bimbingan teknik (Bimtek) promosi pariwisata dengan peserta kaum milenial, Kamis (24/9).

“Orang berkebaya rata-rata kalau kita lihat itu adalah usia di atas 25 tahun. Artinya kebaya ini sebagian besar dipakai hanya oleh wanita yang umurnya sudah cukup. Namun kita melihat bahwa ada juga loh kebaya milenial. Kebaya yang dipakai oleh anak-anak milenial itu tapi juga pantes. Mereka tidak jadi kehilangan jati dirinya sebagai orang milenial,” ungkapnya di Hotel Santika Semarang, Kamis (24/9).

Agustina Wilujeng menambahkan, pihaknya menggandeng banyak pihak, termasuk para kumpulan modiste untuk mengikuti lomba kebaya milenial. Lomba kebaya milenial inilah yang nantinya akan dibuat streaming, live, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh perempuan nasional. “Kemudian mereka diminta untuk membuat fashion show kebaya juara-juara milenial itu yang dipancarkan ke 50 negara. Supaya dunia melihat bahwa kebaya kita itu indah, dipakai semua kalangan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menyebut tujuan kegiatan ini adalah anak-anak kembali mengenal budaya berpakaian Indonesia, yakni kebaya. Sehingga kemudian dunia dapat mengenal pakaian khas Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan beberapa kementerian. Di antaranya kementerian luar negeri serta kementerian pendidikan dan kebudayaan.

“Kita ingin pancarkan itu ke dunia, maka namanya kebaya mendunia. Ini beberapa kementerian terlibat,” tukasnya.

Tidak main-main, Agustina Wilujeng mengaku berniat menjadikan kebaya sebagai salah satu warisan dunia. Konsepnya sedang disiapkan dan Pemkot Semarang telah bersedia menjadi lembaga yang mengajukan.

“Kemudian Dirjen Kebudayaan sudah kita beritahu bahwa kami dari masyarakat pariwisata yang memiliki nama kebaya mendunia itu akan mengajukan, menuntut supaya pemerintah mengajukan. Melalui kita, kita mendorong. Tapi kan harus ada lembaganya, nih, lembaganya nanti kita koordinasi,” paparnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani menambahkan pihaknya menyebut stakeholder dengan sebutan ABG Caem Akademisi Bisnis Government Community Media.

Bimtek yang dilaksanakan kemarin, kata dia, berkaitan dengan media dan diharapkan bisa membuat konten yang sangat bagus.

“Karena ini tidak hanya dari Semarang dan saya sangat yakin luar Semarang banyak sekali atraksi wisata yang yang bisa di konten untuk ikan pariwisata. Bagaimana pariwisata bisa merecreate kembali pariwisata di daerah masing-masing,” pungkasnya.

***

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI