Sejumlah Peneliti Cari Alternatif Pemberian Vaksin Tanpa Melalui Suntikan

Para ilmuwan di Washington University di St Louis di sisi lain, juga sedang mengerjakan vaksin nasal Covid-19.

Sabtu, 22 Januari 2022 | 21:55 WIB - Internasional
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Bila sebelumnya Vaksin Covid-19 diberikan melalui suntikan, beberapa waktu ke belakang sejumlah ilmuwan di Meksiko mengerjakan alternatif agar vaksin yang diberikan tanpa melalui suntikan, tetapi melalui hidung.

Para ilmuwan di Meksiko, seperti dikutip dari DW, Sabtu (22/1/2022), saat ini mencoba membuat vaksin yang bisa diberikan melalui hidung yang disebut Patria - yang memiliki arti tanah air dalam bahasa Spanyol. 

BERITA TERKAIT:
Penting! Vaksin Covid-19 Kini Berbayar
Masyarakat Sukoharjo Diimbau Terapkan Prokes Buntut Ditemukannya Kasus COVID-19
Presiden Jokowi Luncurkan Vaksin IndoVac dan InaVac, Kepala BPOM RI: Saya Ikut Bangga dengan Indonesia
Stok Vaksin Covid-19 Menipis, Kota Semarang Hanya Layani Vaksinasi di Dua Tempat
Stok Vaksin Covid-19 Menipis, Kota Semarang Hanya Layani Vaksinasi di Dua Tempat

Para ilmuwan tersebut berharap vaksin yang mereka kembangkan itu bisa segera memulai uji klinis.

Bahan utama yang dikembangkan untuk digunakan itu menurut Ketua Departemen Mikrobiologi di Ichan School of Medicine, Mount Sinai Hospital, Amerika Serikat Peter Palese, yakni berasal dari vaksin nasal.

Peter Palese dalam sebuah wawancara, mengatakan salah satu keuntungan utama dari vaksin nasal yakni kemampuannya untuk disimpan di lemari es pada suhu 2-4 derajat Celcius, hal itu berbeda dengan suhu sangat rendah untuk penyimpanan vaksin Pfizer dan Moderna.

Palese juga mengutarakan vaksin tersebut juga lebih murah. "Jauh, jauh lebih murah untuk memproduksi vaksin ini dibandingkan dengan vaksin mRNA oleh Pfizer dan Moderna," ucap Palese.

Saat ini uji coba fase satu dan dua sedang difasilitasi secara paralel karena urgensi pandemi. Orang-orang dari lima negara terlibat dalam uji coba dan data awal diharapkan pada Juli ini. "Ini bekerja dengan baik pada hewan, kami memiliki penelitian yang fantastis dan menarik pada hamster dan tikus, tetapi jelas tikus dan hamster bukanlah manusia," beber Palese.

Para ilmuwan di Washington University di St Louis di sisi lain, juga sedang mengerjakan vaksin nasal Covid-19.

Tim peneliti yang dipimpin pakar imunologi virus Michael Diamond dan ahli onkologi David Curial menemukan, tikus yang menerima dosis tunggal vaksin melalui hidung sepenuhnya terlindungi dari SARS-CoV-2.

Tetapi tikus yang menerima vaksin yang sama melalui suntikan hanya terlindungi sebagian.

Para peneliti untuk membuat vaksin, memasukkan spike protein SARS-CoV-2 di dalam adenovirus, yang menyebabkan flu biasa. Tetapi mereka mengubah adenovirus sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit.

Dengan begitu, tubuh memungkinkan untuk mengembangkan pertahanan kekebalan terhadap protein lonjakan. "Dosis tunggal menghasilkan respons imun yang kuat. Vaksin yang membutuhkan dua dosis untuk perlindungan penuh kurang efektif karena beberapa orang, karena berbagai alasan, tidak pernah menerima dosis kedua," ucap Curial.

Para ilmuwan juga berpendapat karena vaksin tidak mengandung virus hidup, maka akan akan menjadi pilihan yang baik untuk orang-orang dengan sistem kekebalan terganggu seperti pasien kanker, HIV dan diabetes.
 

***

tags: #vaksin covid-19 #moderna #meksiko

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI