Mbak Ita Ungkap Peran Megawati di Balik Kesuksesannya Raih Penghargaan Penanganan Stunting dari PBB
Diharapkan di tahun 2025 semua kecamatan sudah memiliki daycare Rumah Pelita.
Penulis: Holy
Editor: Wis
KUASAKATACOM, Semarang -- Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu membeberkan salah satu kunci sukses Kota Semarang meraih penghargaan penanganan stunting dari United Nations atau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Incheon, Korea Selatan, Rabu (26/6) lalu.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut menuturkan jika keberhasilan pengentasan stunting di Kota Semarang salah satunya adalah pemberian makanan untuk anak stunting dan ibu hamil hasil masakan dari buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia arahan Ibu Megawati.
"Pada tahun 2023, Pemerintah kota Semarang melakukan intervensi pemberian makanan dari buku resep tersebut. Dengan pengelolaan di Day Care Rumah Pelita ( Rumah Penanganan Lintas Sektor Baduta Stunting ), kita berhasil menurunkan angka stunting yang semula berjumlah 1.386 anak menjadi 872 anak serta menurunkan angka ibu hamil kekurangan energi kronis dari semula 1.634 ibu hamil menjadi 596 ibu hamil," terang Mbak Ita, Jumat (28/6).
Pihaknyamelakukan salah satu upaya penurunan stunting dengan mengimplementasikan pemberian makanan dari buku resep masakan Megawati. Ia menyebut masakan-masakan untuk mengatasi stunting itu mudah, murah, juga bisa disantap oleh semua keluarga.
"Alhamdulillah buku resep masakan yang pertama kemarin termasuk yang berhasil mengantarkan kami pada prestasi ini. Alhamdulillah, berkat implementasi buku resep tersebut, Kota Semarang dapat penghargaan dari United Nations atau Perserikatan Bangsa- bangsa dalam acara UN Public Service Forum 2024," imbuhnya.
Melihat manfaat buku resep pertamanya, Ibu Mega memberikan resep-resepnya untuk pemberian makanan terhadap baduta dan ibu hamil untuk wilayah Indonesia Bagian Timur. Saat ini sudah disusun kembali oleh Mbak Ita dan siap untuk dilaunching bersama BKKBN dalam waktu dekat.
Buku resep ini berbeda dari buku yang pertama. Buku kedua berjudul “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia untuk Wilayah Indonesia Bagian Timur” yang memiliki empat jilid sesuai klasifikasi, yaitu balita usia 6-8 bulan, 9-11 bulan, 12-24 bulan, dan untuk ibu hamil.
“Buku ini berisi menu dengan makanan utama sorgum, sagu dan jagung. Sedangkan untuk lauk, lebih pada olahan ikan. Sayur pun sama, kami buat dari bahan-bahan yang familiar di wilayah Indonesia bagian Timur. Memang betul-betul disiapkan untuk anak-anak stunting di sana,” terang Mbak Ita.
Mbak Ita ingin peluncuran buku resep kedua tersebut dapat menyebarkan manfaat yang lebih luas sekaligus memotivasi banyak pihak untuk terus semangat memerangi stunting. Ia berharap Indonesia zero stunting 2024 dapat segera terwujud dan kualitas kesehatan semakin meningkat.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menyampaikan bahwa resep dari Ibu Megawati sangat bermanfaat di dalam penurunan angka stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik di Kota Semarang. “Pemberiannya tidak hanya di daycare Rumah Pelita tapi diperuntukkan bagi balita stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik yang ada di Kota Semarang,” tutur Abdul Hakam.
Kombinasi antara pemberian makanan dari resep Ibu Megawati serta pola asuh yang ada di day care dapat menurunkan 62% angka stunting pada tahun 2023. “Maka dari itu terus kita kembangkan yang semula 2 daycare menjadi 10 daycare Rumah Pelita di tahun 2024, bahkan pada semester satu ini angka penurunannya sudah 32%. Diharapkan, di tahun 2025 semua kecamatan sudah memiliki daycare Rumah Pelita dengan konsep yang sama yaitu pemberian makanan serta pola asuh,” pungkasnya.
(*)IKUTI BERITA KUASAKATA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Terkait
Mbak Ita Ungkap Peran Megawati di Balik Kesuksesannya Raih Penghargaan Penanganan Stunting dari PBB
Berita 4 hari lalu
Kota Semarang Jadi Satu-satunya di Indonesia Raih Penghargaan PBB
Berita 7 hari lalu
Warganet Korsel Lakukan Rasisme kepada Indonesia, Bicara Kotor hingga Singgung Agama
Berita 24 hari lalu
Pria Botak yang Ajak YouTuber Korsel ke Hotel Ternyata Pegawai Kemenhub, Kini Dibebastugaskan
Berita 1 bulan lalu
Nakal! Viral Pria Botak Ajak YouTuber Korsel Mampir ke Hotel
Berita 1 bulan lalu
Baca Juga
Kebakaran SPBU di Pati, Satu Orang Tewas Terjebak Dalam Mobil
Berita 11 menit lalu
10 SMP di Jepara Masih Kekurangan Siswa, Mana Saja?
Berita 1 jam lalu
15.600 Orang di Kudus Nganggur, Ini Kata Pemkab?
Berita 2 jam lalu
Sumarno: Pertumbuhan Industri dan Pertanian di Jateng Perlu Keseimbangan
Berita 3 jam lalu
Lapas Brebes Tandatangani Kerjasama Tugas dan Fungsi Pemasyarakatan dengan Polres Brebes
Berita 3 jam lalu
Terkini
Front One HK Resort Semarang Hadirkan Fasilitas “Fortuna Spa”
Video 9 menit lalu
Kebakaran SPBU di Pati, Satu Orang Tewas Terjebak Dalam Mobil
Berita 11 menit lalu
10 SMP di Jepara Masih Kekurangan Siswa, Mana Saja?
Berita 1 jam lalu
15.600 Orang di Kudus Nganggur, Ini Kata Pemkab?
Berita 2 jam lalu
Sumarno: Pertumbuhan Industri dan Pertanian di Jateng Perlu Keseimbangan
Berita 3 jam lalu
Lapas Brebes Tandatangani Kerjasama Tugas dan Fungsi Pemasyarakatan dengan Polres Brebes
Berita 3 jam lalu
FIKOM Unika Gelar Internship Fair, Diikuti Delapan Perusahaan dan Terbuka untuk Mahasiswa-Murid SMK
Berita 4 jam lalu
Pemprov Tambah Armada BRT Trans Jateng Semarang-Kendal dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri
Berita 4 jam lalu
Kementerian PUPR "Sulap" Kawasan Kumuh Mrican Jadi Permukiman Sehat
Berita 4 jam lalu
Ayu Ting Ting Batal Nikah dengan Lettu Fardhana, Apa Penyebabnya?
Senggang 5 jam lalu
Seorang Pengeman Ditangkap Polisi gegara Bunuh Seorang Lansia, Jenazah Korban Ditemukan di Aliran Sungai
Berita 5 jam lalu