10 SMP di Jepara Masih Kekurangan Siswa, Mana Saja?

Proses penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online berlangsung dari tanggal 22 hingga 27 Juni 2024.

Selasa, 02 Juli 2024 | 18:29 WIB - Didaktika
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jepara - Sepuluh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih mengalami kekurangan siswa setelah penutupan pendaftaran baru-baru ini. 

Proses penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online berlangsung dari tanggal 22 hingga 27 Juni 2024.

BERITA TERKAIT:
10 SMP di Jepara Masih Kekurangan Siswa, Mana Saja?
Viral Video Mesum Siswi SMP di Grobogan 
Meriahnya Dreamlight Art Festival 2024, Tampilkan Kreativitas Siswa SMP
Seorang Pelajar SMP Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak TK
Longsor Sebabkan Kerusakan Dua Ruangan SMP di Karanganyar

Sekolah-sekolah yang terpengaruh antara lain SMPN 1 Karimunjawa, SMPN 1 Nalumsari, SMPN 2 Karimunjawa, SMPN 2 Batealit, SMPN 3 Batealit, SMPN 2 Pakis Aji, SMPN 2 Donorojo, SMPN 2 Kedung, SMPN 2 Keling, dan SMPN 4 Kembang.

Menurut Ahmad Nurrofiq, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Jepara, faktor-faktor seperti lokasi geografis yang terpencil atau preferensi masyarakat setempat yang lebih memilih madrasah menjadi penyebab utama kekurangan siswa di sekolah-sekolah tersebut.

Data dari laman ppdb.Jepara.go.id menunjukkan bahwa dari kuota zonasi yang disediakan, beberapa sekolah masih belum mencapai penuh. Misalnya, SMP 1 Karimunjawa hanya menerima 26 dari 45 kuota yang tersedia, SMP 2 Karimunjawa menerima 16 dari 32 kuota, dan SMP 2 Batealit menerima 24 dari 50 kuota yang tersedia. Di sisi lain, SMP 2 Donorojo hanya menerima 39 dari 80 kuota, sementara SMP 4 Kembang baru menerima 14 dari 64 kuota.

Ahmad Nurrofiq juga menambahkan bahwa selain kuota zonasi, terdapat jalur-jalur lain seperti prestasi, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua yang masih tersedia bagi calon siswa.

Sekolah-sekolah yang kuotanya belum terpenuhi masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan PPDB secara offline, tanpa batasan waktu tertentu, hingga kuota terpenuhi atau waktu masuk sekolah tiba. Meskipun demikian, biasanya jumlah siswa yang mendaftar offline tidak signifikan.

Contohnya, SMP 2 Kedung dengan total kapasitas 96 siswa hanya menerima 75 pendaftar, terdiri dari berbagai jalur seperti zonasi, prestasi, dan afirmasi. Kepala SMP 2 Kedung, Duhron Firdaus, menjelaskan bahwa pihak sekolah akan menghubungi pendaftar yang menjadikan sekolah tersebut sebagai pilihan kedua, untuk memastikan keseriusan mereka.

"Kami akan menghubungi sekitar 62 pendaftar dalam dua hari ke depan. Jika masih belum terpenuhi, kami akan membuka pendaftaran offline," ujarnya.

***

tags: #smp #jepara #kekurangan siswa

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI