Lanjutkan Kampanye di Indramayu, Ganjar Sampaikan Solusi Persoalan Pupuk Langka hingga Pengairan Sawah

Pupuk bersubsidi juga harus tepat sampai kepada petani yang berhak.

Sabtu, 23 Desember 2023 | 18:12 WIB - Politik
Penulis: Fauzi . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Indramayu - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyakpaikan sejumlah solusi persoalan pupuk langka saat dialog di Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu.

Ganjar bertekad untuk membereskan program satu data di Indonesia khususnya data pertanian agar permasalahan sebenarnya yang dialami petani terkait pupuk bisa dibenahi secara maksimal di lapangan.

BERITA TERKAIT:
Mantan Ajudan Ganjar Pranowo Maju Pilkada Tegal, Ambil Formulir Cawabup di Panti Marhaen 
Prabowo Wacana Tambah Menteri Jadi 40 Jabatan, Ganjar Ingatkan Politik Akomodasi  
Ganjar Pranowo Deklarasi sebagai Oposisi Pemerintah: Saya Tak akan Gabung tapi Tetap Menghormati 
Ganjar Tak Diundang di Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini 
Ganjar Temui Megawati Pasca Putusan MK, Bahas Apa?

"Katanya pupuk langka di Jawa Tengah saja, ternyata di sini (Indramayu) nasibnya juga sulit mendapatkan pupuk yang sesuai kebutuhan," kata Ganjar.

Menurutnya, pembenahan dilakukan agar distribusi pupuk menutup kebutuhan. Ia juga menyebut agar jumlah pupuk ditambah, namun bukan hanya soal jumlah pupuk yang ditambah, tapi prinsip tepat waktu dalam distribusi pupuknya juga diperhatikan.

"Percuma pupuk datang saat petani sedang tidak menanam. Maka harus tepat waktu," kata Ganjar.

Pupuk bersubsidi juga harus tepat sampai kepada petani yang berhak. Dasar seorang petani yang berhak menerima pupuk bersubsidi yaitu memiliki lahan maksimal dua hektare.

"Kalau yang punya lahan lebih dari dua hektare tidak berhak mendapat subsidi, tapi praktiknya mesti jujur ya. Jadi jumlahnya ditambah tapi mencatatnya harus benar, itulah mengapa kita membutuhkan satu data pertanian," ujar Ganjar.

Selain pupuk, Ganjar juga mencermati keluhan petani soal pengairan di sawah yang kurang melimpah. Solusi sudah disiapkan Presiden Joko Widodo dengan membangun bendungan di Subang, Jawa Barat.

Tapi selama bendungan yang itu sedang diproses oleh presiden, warga Kecamatan Bangodua kini hanya bergantung besar kecilnya debit air mengalir dari Bendungan Cipanas, Kabupaten Sumedang.

Ketiga, Ganjar juga menyerap aspirasi kelompok wanita tani Indramayu terkait keberpihakan pemerintah untuk mendukung pemakaian benih padi unggulan dari Indramayu secara nasional.

Terakhir, soal jatah pembelian BBM bersubsidi sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok tani (15 liter) bisa ditingkatkan sampai mencukupi kebutuhan penggunaan harian traktor sebesar 20 liter.

***

tags: #ganjar pranowo #pupuk langka #indramayu

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI