Salah satu Indekos IR, Foto: KUASAKATACOM

Salah satu Indekos IR, Foto: KUASAKATACOM

Indekos IR Binaan Organisasi Ekstra KAMMI: Fakta Atau Stigma?

Indekos IR memang dirintis dengan corak islami.

Senin, 13 Juli 2020 | 11:12 WIB - Didaktika
Penulis: - . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Semarang – Indekos Ikhwah Rasul (IR) tidak terlepas dari stigma bahwa indekos tersebut adalah binaan dari organisasi eksternal (ekstra) kampus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Hal ini pun dibantah oleh Direktur Indekos IR Agung wahyu Saputro SPd.

“Kami bergerak di bawah Yayasan Bersama Pendidikan, bukan organisasi eksternal KAMMI. Jika sering dihubung-hubungkan, dimungkinkan karena anggota kos banyak yang mengikuti organisasi tersebut, meskipun tak sebagian besar,” ujarnya kepada TIM KUASA KATACOM, Senin (13/7).

BERITA TERKAIT:
Oknum Anggota Paskhas TNI AU Diamankan terkait Kasus Dugaan Penganiayaan Ketua KAMMI
Seorang Oknum TNI Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penganiayaan terhadap Ketua KAMMI
KAMMI Tolak Usulan Penundaan Pemilu; Potensi Demo akan Besar-besaran
Gus Yasin Tegaskan SKPD Harus Kerja Cepat Tangani Permasalahan
Indekos IR Binaan Organisasi Ekstra KAMMI: Fakta Atau Stigma?

Bantahan tersebut Agung pertegas dengan menyatakan KAMMI tidak terlibat dalam kepengurusan Indekos IR pusat.

“Yayasan Bersama Pendidikan merupakan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan pembinaan terutama mahasiswa. Untuk kepengurusannya sendiri terdapat pengurus pusat dan pengurus setiap kos. Pengurus Pusat terdiri dari pengurus harian, departemen pembinaan, departemen kesantrian, departemen ekspansi, dan divisi media. Sedangkan setiap kos terdapat pembina, ketua, dan bendahara. Organisasi KAMMI tidak turut andil dalam pengelolaan pengurus pusat. Mungkin untuk pengurus kos ada beberapa yang merupakan mahasiswa dengan organisasi KAMMI, ya namanya juga mereka mahasiswa, kan ya, mangga mau ikut KAMMI, HMI, PMII atau yang lain,” tambahnya.

Terkait Indekos IR yang identik dengan nilai-nilai Islam, Agung menyatakan bahwa pihaknya memang merintis indekos dengan corak islami. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya belajar ilmu umum saja melainkan juga ilmu agama.

“Terkait perintisannya, dikarenakan yayasan baru mampu membuat kos dengan corak islami. Kemarin-kemarin diskusi, ingin bisa membuat kampus juga. Kos IR ini bercorak keislaman supaya mahasiswa tidak hanya sadar atau belajar ilmu umum saja, agama juga wajib dipelajari,” tuturnya.

Dihubungi terpisah, Ketua KAMMI Fatahillah Universitas Negeri Semarang (Unnes) Yusuf Ridlo pun membantah stigma yang beredar tersebut. Yusuf mengatakan bahwa organisasi KAMMI tidak terlibat dalam pengelolaan Indekos IR.

KAMMI tidak terlibat apapun di organisasi Kos IR dan tidak terlibat pembinaannya juga. Buktinya saya sebagai Ketua KAMMI juga tidak kos di kos tersebut,” tegasnya.

Sependapat dengan Agung, Yusuf menuturkan sebab munculnya stigma tersebut adalah karena banyak anak Indekos IR yang mengikuti organisasi KAMMI.

“Mungkin gara-gara banyak anak Kos IR yang mengikuti KAMMI, meskipun perbandingan antara anak kos tersebut yang mengikuti organisasi KAMMI dengan yang tidak mengikuti organisasi KAMMI lebih banyak yang tidak,” paparnya.

Terlepas dari stigma tersebut, Yusuf mengatakan bahwa Indekos IR dibina dengan baik untuk meningkatkan amal ruhiyah.

“Kos IR itu kos yang dibina dengan baik untuk meningkatkan amal ruhiyah dan diharapkan juga dapat meningkatkan prestasi baik akademik, organisasi, dan nonakademik. Meskipun Saya tidak kos di Kos IR, tetapi saya merasakan teman-teman saya yang di IR begitu,” pungkasnya.

*Dilaporkan oleh Restudefa, reporter magang Kuasakata

***

tags: #kammi #stigma #indekos ir #unnes

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI