Ilustrasi pohon tumbang. Foto: Istimewa.

Ilustrasi pohon tumbang. Foto: Istimewa.

Penjual Sayur Tergelatak Tak Berdaya Usai Tertimpa Pohon di Wonogiri

Edo dua pekan sekali harus kontrol ke rumah sakit di Solo.

Senin, 15 Maret 2021 | 16:23 WIB - Ragam
Penulis: Fauzi . Editor: Ririn

KUASAKATACOM, Wonogiri - Nasib malang menimpa Sarpan (37) alias Edo, warga Dusun Klumpit RT1/RW5, Desa Tegiri, Kecamatan Batuwarno, Wonogiri, Jawa Tengah. Pasalnya, ia harus menderita patah tulang belakang dan paha kiri hingga membuatnya tak berdaya usai tertimpa pohon tumbang dua bulan lalu.

Ketua Rukun Warga (RW) setempat, Aris Ardiyanto menerangkan bahwa Edo dibawa ke salah satu rumah sakit di Solo selama 14 hari usai mengalami kecelakaan tersebut. Bahkan, lanjut dia, Edo harus menjalani operasi patah tulang di dua bagian tubuhnya. Penanganan operasi berjalan lancar dan biaya ditanggung KIS/BPJS.

BERITA TERKAIT:
Nahas! Niat Cek Keramba, Seorang Nelayan Hilang Tenggelam di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Mbah Sadiyem Histeris Usai Ganjar Luncurkan Program SMK Gratis
Pedagang Pasar Wonogiri; Dikasih Berapapun Tetep Pilih Pak Ganjar
Ganjar Blusukan ke Pasar Wonogiri, Dicurhati Harga Beras dan Cabai Melambung Tinggi
Parah! Napi di Lapas Wonogiri Kendalikan Peredaran Ganja

Saat ini, lanjut Aris, tulang ekor Edo masih terdapat luka berukuran sekitar 10 cm yang tembus hingga terlihat tulangnya. Ia menerangkan, luka tersebut awalnya berukuran kecil. Akan tetapi, luka tersebut semakin membesar diduga lantaran Edo banyak terbaring dan sulit bergerak.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Edo dua pekan sekali harus kontrol ke rumah sakit di Solo. Pihak rumah sakit menyarankan agar mencari perawat untuk merawat lukanya secara rutin tiap hari. Sesuai dengan rahan itu, saat ini terdapat relawan dari RS PKU Muhammadiyah yang merawat luka Edo secara rutin.

“Kalau rumah sakit di sana memang penanganan tulang. Ini ada luka baru, maka sarannya seperti itu. Selain itu syaraf atau perasa di bagain perut ke bawah termasuk kaki kurang berfungsi baik. Kadang terasa, kadang tidak terasa. Maka juga dilakukan terapi syaraf juga,” tutur Aris.

Aris menambahkan, pihaknya juga telah melakukan upaya untuk membantu Edo dengan menggandeng kelurahan setempat dengan membentuk Tim Jogo Tonggo. Fungsinya adalah untuk mengelola bantuan dari donatur. Sebab, belakangan ini banyak donasi yang mengalir dari sejumlah komunitas masyarakat yang beremapati terhadap nasib Edo.

Selain itu, Jogo Tonggo juga bertugas membantu Edo, mulai dari perawatan hingga pengobatan. “Karena istrinya Edo kan sudah tua. Niat kami ikhlas membantu. Ya, kita kelola keuangannya untuk makan sehari-hari, beli vitamin dan obat-obatan serta saat kontrol ke rumah sakit,” jelasnya.

Terpisah, Anggota DPRD Wonogiri Gimanto mengaku telah mengunjungi Edo di rumahnya. Ia merekomendasikan agar Edo dirawat di RSUD Soediran Mangun Soemarso Wongiri agar perawatan lebih maksimal dan pemulihannya bisa cepat dan baik.

Gimanto mengaku akan menanggung segala perawatan dan pengobatan Edo. Akan tetapi, keluarga Edo menyatakan memilih merawatnya dirumah  lantaran masih takut dengan adanya pandemi Covid-19.

Sementara itu, Edo mengaku masih bisa berbicara dan menggerakkan tangan. “Kalau bicara saya masih bisa. Tangan juga bisa saya gerakkan. Tapi kalau bagian tubuh dari perut ke bawah sulit. Ini di tulang ekor ada lukanya, saat dibersihkan sukarelawan tenaga kesehatan tidak terasa,” tutur Edo, Senin (15/3).

Dengan kondisnya tersebut, membuat Edo tak lagi mampu beraktivitas kembali sebagai tukang tebang kayu dan penjual sayur keliling. Bahkan, untuk minum dan makan saja harus disuap. Jika ingin buang air kecil dan besar dibantu memakai alat.

***

tags: #wonogiri #tumbang #pohon

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI