Ilustrasi virus corona, Foto: Istimewa

Ilustrasi virus corona, Foto: Istimewa

Maklumi Imbauan Amerika, Komisi I: Penanganan Covid-19 RI Lebih Baik dari AS

Indonesia juga perlu hati-hati menerima orang dari Amerika Serikat.

Minggu, 13 Juni 2021 | 17:49 WIB - Kesehatan
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Amerika Serikat mengimbau warganya untuk tidak datang ke Indonesia karena corona dan terorisme. Anggota Komisi I fraksi NasDem Farhan pun memaklumi aturan yang dibuat oleh setiap negara.

"Setiap negara pada prinsipnya boleh menentukan aturannya masing-masing, kita tentu tidak bisa mengatakan itu salah apa benar, tapi bahwa potensi yang ditemukan itu ada ya ada. Tapi apakah segitu besarnya?" ungkapnya, Sabtu (12/6).

BERITA TERKAIT:
Aksi Bela Palestina, Ribuan Warga Padati Gedung Kedubes AS di Jakarta
Kucing Kasihan Ini Tak Sengaja Terbawa Paket 1000 Km, Enam Hari di Kardus 
Mahasiswa di AS Terus Teriakan Kemerdekaan Palestina 
Indonesia Konsisten Dukung Palestina Meski Dijegal Veto AS
Menlu AS Desak Israel Menahan Diri

Ia pun meminta Indonesia juga perlu hati-hati menerima orang dari Amerika Serikat. Pasalnya, kasus Corona di AS lebih tinggi dari Indonesia, apalagi menurut Farhan, AS kini tengah sensitif terhadap orang Asia.

Lebih lanjut, ia juga meminta imbauan AS itu untuk dijadikan perhatian. Dia meminta aparat terkait BIN hingga BNPT untuk memastikan apakah potensi ancaman yang disebut AS terbilang rendah atau tinggi.

"Saya lebih menyoroti ini lebih kepada masalah sudut pandang intelijen, bahwa Amerika menyatakan ada potensi terorisme Indonesia itu yang mesti digaris bawahi, bahwa Amerika mengeluarkan warning seperti itu maka sebaiknya BIN, dan BNPT dan Densus 88 serta Bais untuk memastikan apakah ancaman itu potensi tinggi atau rendah. Saya lebih melihatnya sebagian dari intropeksi," pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan imbauan bagi warganya untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Indonesia karena angka kasus infeksi virus Corona, terorisme, dan bencana alam terbilang tinggi.

Imbauan itu disampaikan dalam travel advisory yang dirilis Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dalam laman travel.state.gov sejak Selasa (8/6) lalu. Disebutkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengeluarkan Pemberitahuan Kesehatan Perjalanan Tingkat 3 untuk Indonesia karena Covid-19, yang menunjukkan tingkat Covid-19 yang tinggi di negara ini.

"Ada pembatasan yang berlaku yang mempengaruhi masuknya warga negara AS ke Indonesia. Tindakan karantina yang dijalankan pemerintah diberlakukan untuk semua orang asing," demikian postingan Deplu AS di laman travel.state.gov.

"Teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran," tulis Deplu AS.

"Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi dapat mengakibatkan terganggunya transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan," imbuhnya.

Dalam rilisnya, Deplu AS menyatakan bahwa penembakan terus terjadi di wilayah antara Timika dan Grasberg di Papua.

"Di Sulawesi Tengah dan Papua, demonstrasi dan konflik dengan kekerasan dapat mengakibatkan cedera atau kematian warga AS. Hindari demonstrasi dan keramaian," demikian disampaikan Deplu AS.

"Pemerintah AS memiliki kemampuan terbatas untuk memberikan layanan darurat kepada warga AS di Sulawesi Tengah dan Papua karena pegawai pemerintah AS harus mendapatkan izin khusus sebelum bepergian ke daerah tersebut," pungkas Deplu AS.

***

tags: #amerika serikat #covid-19 #terorisme

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI