Ilustrasi gas elpiji bersubsudi, Foto: Istimewa

Ilustrasi gas elpiji bersubsudi, Foto: Istimewa

Langka, Pemkab Pekalongan Minta Tambahan Alokasi Elpiji

Elpiji langka karena permintaan masyarakat relatif meningkat sering banyak hajatan pernikahan maupun khitanan.

Rabu, 25 Agustus 2021 | 08:36 WIB - Ekonomi
Penulis: Ririn . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Pekalongan - Pemerintah Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah mengatasi mengajukan tambahan alokasi elpiji ke Pertamina karena stok di daerah setempat langka.

Kepala Sub Bagian Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Kabupaten Pekalongan Anjar Ardiansyah mengaku pihaknya sudah melakukan pantauan lapangan terkait informasi kelangkaan elpiji 3 kilogram. "Dari hasil pantauan di SPBU yang ada pangkalan elpijinya memang terjadi kelangkaan namun juga ada yang stoknya masih tersedia," ungkapnya, Selasa (24/8).

BERITA TERKAIT:
Mendag Ungkap Kecurangan Gas Elpiji Melon, Dikurangi sampai 700 Gram
Cek Pasokan Elpiji, Pj Bupati Jepara Datangi Langsung SPBE dan Agen
Rem Blong, Truk Pertamina di Ungaran Tabrak Tiga Kendaraan Lain
Gudang Tabung Gas Elpiji di Grobogan Dilalap Api, Dua Motor dan Dua Rumah Ludes Terbakar
Kelompok Peternak di Margo Mulyo Klaten Gelar Arisan Biogas untuk Gantikan Elpiji

Lebih lanjut, ia menyebut pihaknya sudah bertemu dengan Hiswana Migas dan Pertamina dan melaporkan adanya kelangkaan elpiji bersubsidi di wilayah Wiradesa dan Buaran.  "Yang ada laporan (kelangkaan elpiji) di Wiradesa dan Buaran. Sebelum itu, di wilayah Wonopringgo pada awal Agustus 2021 juga terjadi kelangkaan namun sudah kami tindak lanjuti dengan menambah pasokan elpiji bersubisdi," katanya.

Kelangkaan elpiji bersubsidi, kata dia, tidak diakibatkan pengurangan pasokan elpiji tetapi karena permintaan masyarakat relatif meningkat sering banyak hajatan pernikahan maupun khitanan. "Pasokan elpiji masih tetap sama dalam sehari. Akan tetapi, dengan adanya musim hajatan maka tingkat pemakaian elpiji juga meningkat," katanya.

Ia menjelaskan total kuota elpiji bersubsidi sebanyak 11 juta tabung per tahun. Namun, kata dia, dengan adanya kelangkaan elpiji berukuran 3 kilogram di beberapa kecamatan maka pemkab mengajukan penambahan barang yang mudah terbakar itu minimal 1-2 loading order (LO) atau sekitar 560 tabung hingga 1.120 tabung per kecamatan.

"Kami mengajukan penambahan elpiji ke Pertamina agar setiap kecamatan ditambah. Rata-rata per kecamatan minimal satu LO untuk daerah atas sedang daerah bawah sebanyak dua LO, jadi total ada 35 LO," pungkasnya.

***

tags: #elpiji #langka #pekalongan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI